BAB 2

2.5K 99 0
                                    

Heppy Reading all
Jan lupa vote komen

________________

Setelah fian memanggil dokter ia pun menghubungi Gavin memberitahu bahwa fian tidak masuk sekolah atau bolos.

Fian yang melihat ke adaan pemuda cantik itu yang berantakan fian berniat tuk menggantikannya pakaiannya tanpa pikir panjang dian mulai membuka satu persatu pakaian yang di kenakan pemuda itu,

ia membuka baju dan matanya tertuju pada benda merah yang menonjol di bagian dada pemuda itu yang menurutnya sangat menggoda imannya "gila ia ini cowo kan? Ko cantik.." ia bergumam sedetik melihat puting yang minta tuk di lahap itu.

Ia benar benar tidak tahan ia mendekat dan hap puting itu di lahap oleh fian tanpa sadar apa yang ia lakukan nya, sampai pemuda itu menggeliat karna geli, si Fian emang aga aga sange anaknya jadi ga tahan,

"Ugh.." pemuda itu mulai membuka mata batapa kagetnya ia ada yang menyusu ke padanya "akh l-lepas s-siapa kamu siapa ?hiks hiks" tanya pemuda itu dengan tangisnya fian yang mendengar itu sontak kaget dan melepaskan hisapannya itu.

"M-maaf" kata fian gugup fian yang melihat pemuda itu manggis berusaha menenangkan nya

"sudah ya jangan menangis lagi" seru fian lembut ia segera memakaikan pakaian itu ke pemuda itu setelah pemuda itu diam tak lama dokter yang fian panggil datang.

"Bagai mana keadaannya dok? " tanya fian dokter menjawab dengan senyum lalu dokter itu berkata

"dia mengalami sedikit ke Trauma atas apa yang terjadi jadi tolong jangan sampai itu terulang lagi lukanya cukup parah dan harus di obati secara rutin" jawab dokter itu dangan senyum, di angguki oleh fian paham.

Dokter itu pergi setelah memberikan obatnya "hey tenang lah sudah tak ada orang jahat disini" kata fian lembut, itu hanya di angguki oleh pemuda itu "siapa nama mu? " tanya fian lagi

"a-aksa, Aksa mahendra, kaka ka fian ya? " tanya nya balik, itu hanya di angguki oleh fian "k-ka Aksa pengen pulang" ucap Aksa dengan gugup ia meminta pulang karna memang tak betah sini atau lebih tepatnya kurang nyaman "no Aksa harus tetap di sini sampai kondisi mu membaik oke" ucap fian

"T-tapi bunda pasti khawatir Aksa gak pulang" jawab aksa takut bundanya hawatir karna ia tidak pulang, fian yang mengerti itu mengangguk mengerti

"tenang oke tadi Kaka sudah memberitahu bundamu agar tak perlu khawatir dan Aksa akan nginep si sini" jelas Fian, dimana fian tau? Fian dari tadi mencari informasi mengenai rumah Aksa siapa bunda Aksa semua ia cari tau, menurut nya hal seperti ini sangat mudah.

Em kenapa sang bunda mengijinkan Aksa menginap karna, teman temannya Fian bilang Aksa sedang ad kerja kelompok jadi bundanya percaya, bundanya Aksa ini sungguh pengertian, penyayang

"Sekarang aksa tidur ya biar Kaka temani" ucap Fian lembut dan mulai memejamkan matanya, namun..

"Eum.. k-ka aksa ga bisa tidur kalo ga di u-usap usap rambutnya" kata aksa, Fian hanya tersenyum dan terkekeh melihat tingkah Aksa, pantas saja bundanya sangat khawatir saat temannya kesitu ternyata anaknya se mengemaskan ini, pikir Fian

Jujur saja ini pertama kalinya Fian membawa orang ke rumahnya

Fian terus menerus mengusap surai Aksa gemas, "kau Aksa menjadi milik baby.." ucap Fian dan mencium kening Aksa, sayang..

Buru pertama kalinya Fian mencap orang menjadi miliknya ntah mungkin Fian jatuh cinta pada pandangan pertama (?)

Fian itu orangnya tak terlalu memikirkan tentang cinta, menurut nya itu membuang waktu tapi nath kenapa saat melihat Aksa ada debaran di dadanya, iapun heran apa iya memiliki penyakit jantung? Tapi tak mungkin

"Ugh..." Lenguhan Aksa saat usapannya berhenti ternyata Aksa masih bisa merasakannya "iyaa ini di usap lagi" ucap Fian, kembali mengusap surai Aksa lembut "kenapa kau begitu mengemaskan sih baby?" Ucap Fian menatap Aksa kekeh

"Intinya kau, tak akan lepas dari, Aksa."






TBC..

Sorry kalo gj, jujur aja author kurang niat Ama ni cerita, tapi gpp author masih semangat ko, kalo kalian votee

Cepter selanjutnya? VOTE!!

Fosesif My Boyfriend [B×B] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang