BAB 33

775 29 2
                                    

Happy reading semua
Jan lupa vote komen na~

Typo bertebaran

Masa kemaren cuma di dikit yang vote nya, pepek

🥀



"Ka...."

Setelah melihat kejadian itu Aksa memutuskan pulang mengunakan angkot syukur nya ia masih melihat angkot itu

Kini Aksa berada di kamarnya sambil mengerjakan pr yang di berikan sang guru, ia masih kepikiran Dangan hal tadi, siapa wanita itu sebenarnya ? Dan kenapa Fian dan wanita itu terlihat dekat ?.

Tok tok "Aksa buka pintunya ini aku" Aksa yang mendengar suara yang sangat ia kenal, Fian, Aksa cukup tercengang mau ngapain dia kesini ?

Kini Aksa berdiri di depan pintu begitu orang yang lebih tinggi darinya "ngapain?" Aksa hanya menatap wajah yang terlihat kusut itu dengan seringai kecilnya

"Aksa kan Kaka bilang tunggu Nanti Kaka datang ko malah pulang sendiri ?, pulang sama siapa ?" Pertanyaan demi pertanyaan di lontarkan oleh pria bermata elang itu.

"Mau sampai kapan Aksa nunggu di situ ? Nunggu cewe Kaka pulang dulu ? Lama" Fian yang mendengar jawaban dari Aksa itu cukup kaget, jadi Aksa sedang salah paham di sini

"sayang... kamu liat? Kaka minta maaf ga ijin dulu ke kamu Kaka buru buru biar kamu ga nunggu lama jadi Kaka ga jelasin dulu, Kaka minta maaf ya?"

"Gpp ka wajar ko, cowo dominan kaya Kaka masih suka liat cewe cantik diluar sana pasti bosen kan liat aksa setiap hari?, gpp Aksa maklum ko apalagi cewe yang di bonceng Kaka tadi cantik banget, wajar aja sih ka Aksa juga tau Kaka butuh hiburan, contohnya melihat cewe cewe cantik, sexsi, ada dadanya, jadi lebih enak di pandang dan lebih seger juga, apalagi Kaka itu banyak yang suka, sedangkan Aksa Hem apalah"

Fian? Fian sangat kaget dengan apa yang di lontarkan Aksa padanya apa ini? Aksa bisa sebijak ini dalam bicara bahkan seperti lebih paham akan hal yang ia ucapkan, ini seperti bulan Aksa yang Fian kenal, Aksa yang polos lucu sekarang menjadi lebih dewasa seperti ini.

"Sayang.... Kamu sadar apa yang di ucapin kamu?" Fian masih tak percaya apa yang ia Dengar "ya"

Tanpa pikir panjang Fian mendorong Aksa agar masuk kedalam kamar dan segera mengunci pintu

"sa... Ngga ada yang bener sama sekali dari ucapan kamu itu.. Kaka cinta sama kamu, Kaka ga bosen liat kamu sa, dan Kaka ga butuh hiburan sama sekali buat apa Kaka butuh hiburan sa kalo ada kamu di sisi Kaka..." Ucap Fian memegang bahu Aksa.

"Dan soal tadi Kaka bonceng cewe dia sepupu Kaka emang aga centil orangnya jadi suka peluk peluk kamu jangan salah paham sa Kaka sayang sama kamu"

"Em iya ka gpp, maaf udah salah faham, Kaka pulang gih Aksa cape mau istirahat..." Aksa segera duduk di pinggir kasur "sa.. soal tadi di sekolah Aksa mau jelasin apa?" Masih ingat ternyata dia

"Ngga jadi ka Aksa cape" Aksa mulai berbaring dan membelakangi Fian "sa..."

"Sa pliss apa yang mau kamu omongin?" Fian semakin penasaran apa yang ingin Aksa ucapkan, "kita putus aja ya ? "

Bohong ini pasti bohong Aksa tidak mungkin mengucapkan hal demikian kalo tidak ada yang mendesaknya masa Perka ia bonceng cewe Aksa minta putus!?

"Sa! Apa apan sih?" Fian membalikkan tubuh Aksa dengan sangat tergesa-gesa, dan ia melihat Aksa yang berderai air mata itu sontak membuat hatinya sangat sakit melihatnya "sa.."

"Ka.. bunda ga restuin hubungan ini..." Lirih Aksa, Fian yang mendengar itu seperti tersambar petir "k-kenapa?"

"Ngga tau! Bunda bilang dia hiks dia mau kita berdua jangan terlalu dekat! Aksa gatau apa alasannya hiks ka...." Fian hanya memeluk tubuh Aksa yang bergetar hebat akibat tangis yang begitu menyakitkan di dengar

"tenang oke? Biar Kaka pikirkan dulu caranya" Aksa hanya mengangguk."Udah sekarang Aksa bobo ya, jangan pikir yang aneh aneh, udah makan?" Lanjut fian

"Belum Aksa masih kenyang... Tapi bunda belum pulang..." Ujar Aksa pada Fian "oke mungkin bunda sedang sibuk sayang, udah sekarang bobo aku temenin,"

Beberapa menit Aksa tertidur pulas di samping Fian yang memeluknya erat "sa Kaka minta maaf ya..." Terdengar nafas yang terbilang berat keluar dari mulut Fian.

"Aksa, buka pintunya itu ada nak Fian kayanya" teriak bunda Aksa, Fian yang mendengar ingin membuka suara namun takut jika bunda Aksa makin tidak suka padanya... Tapi mau tidak mau ia harus menjawabnya karna Aksa sedang tidur.

"E-eh t-tante Fian sudah ada di sini" ucap Fian membuka pintu "ouh kamu sudah ada di sini toh, oh iya ada yang harus bunda sampaikan ke kamu,"

"Apa?"

"Kita bicara di ruang tengah aja yu?" Fian yang di tanya seperti itu hanya mengangguk.

"A-ada apa Tante?" Tanya Fian gugup, ini pertama kalinya bunda Aksa berbicara berdua dengannya.

"Kalian berdua benar pacaran?" Tude  points Karina "i-iya Tante, tapi Fian bener bener menyayangi Aksa Tan..." Jawab Fian, bunda Aksa yang mendengar itu hanya mangut mangutkan kepalanya tanda ia mengerti.

"Hm, bunda tidak bisa memaksa perasaan kalian.. bunda cuma mau bilang jaga Aksa ya jangan bikin dia nangis, bunda amat menyayangi Aksa... Cuma kamu yang bunda percaya nak..." Fian yang mendengar itu cukup tercengang dan masib loding apa maksud dari ucapan bunda Aksa ini.

"Haha kamu ternyata belum mengerti.." tawa Karina menatap calon menantunya gemas

"bunda restuin hubungan kalian. Dan berjanji jangan bikin Aksa nangis, selain menangis karena senang oke?" Jelas dari Karina.

"H-hah, j-jadi Tan-"

"Jangan panggil Tante, panggil aja bunda! Bunda ga setua itu ya di panggil Tante...." Potongnya dan berakhir lirih lucu.

"I-ya tan-eh bunda, makasih ya bunda udah restuin hubungan Fian..." Fian berdiri dan beranjak memeluk bundanya Aksa itu, "iya masama nak, udah kewajiban bunda bikin Aksa tersenyum... inget ya janji itu"

"Iya bunda! Fian janji ga akan bikin Aksa nangis!" Ia mengulurkan jari kelingkingnya begitu pun Karina

Mereka berdua tertawa bersama bak seorang anak dan ibu yang sedang bercanda dengan anaknya..

"Maaf sebelumnya bunda tanya... Aksa pernah kamu bawa ke rumah mu nak?" Mendengar pertanyaan tersebut Fian hanya mangut mangut "berarti orang tua kamu sudah tau?" Fian mangut mangut faham.

"Aksa sudah Fian bawa ke rumah, waktu itu mommy pengen tau pacar Fian yasudah Fian bawa Aksa menemuinya.. bunda tenang saja mommy dan Daddy sama ko merestui hubungan ini, mereka tidak Mandang gender. Apapun yang membuat Fian bahagia mereka sport.." jelas Fian.

"Syukurlah kalo begitu, bunda hanya takut orang tua mu tidak merestui hubungan kalian.."

"Eh iya udah makan belum? Bunda lupa menawarkan makan" tanya bunda Aksa "belum bunda hehe" cengir fian "kalo belum bunda masakin, kayanya Aksa juga belum makan, kamu temenin Aksa tidur gih nanti bunda panggil"

"Siap bunda!" Fian memposisikan tanyanya di kepalanya hormat.






TBC

Jangan lupa votenya ya mantenan

Author mau pantun....

Ikan hiu ikan tongkol, l love u ....

Fosesif My Boyfriend [B×B] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang