BAB 4

2K 71 0
                                    

Heppy reading all
Jan lupa vote komen

___________________

05.51

Aksa terbangun pasalnya merasa ada sesuatu yang melingkar di perutnya aksa meraba tenyata tangan fian yang keker sedang memeluknya.

Aksa mencoba melepas pelukannya namun hasilnya nihil fian malah semakin erat memeluknya, tanpa sadar ia menetap fian yang tertidur, hem atau tepatnya pura pura tidur.

"Tampan" tanpa sadar aksa mengucap sambari menatap fian yang masih tertidur ia menatap cukup lama sampai ia tersadar dan ingin mandi dan sekolah namun  tatapannya tak bisa terlepas dari fian.

"ia aku tau aku tampan" ucap fian dengan suara khas bagun tidurnya, betapa kagetnya aksa melihat Fian yang sudah bangun.

"Eh k-ka fian dari kapan bangun? " aksa cukup gugup dengan perkataannya sendiri

"Dari tadi,  dari kau menatapku dan mengatakan aku tampan"  jawab fian penggoda aksa yang saat ini mukanya memerah bak kepentingan rebus
"Eh ka aksa mau mandi dulu mau sekolah" ia pun langsung beranjak karna malu.

Fian yang melihat tingkah aksa yang gemas pun tatahan menahan senyumnya "eh ko gue senyum ya? " tanyanya pada diri sendiri.

...

Sampai di sekolah mereka berdua turun dari motor fian, banyak pasang mata yang tak suka melihat aksa yang berada di samping fian tadi aksa sempat menolak ajakan fian untuk berangkat bersama namun mau bagai mana lagi fian memaksanya.

Rumornya fian tak pernah menumpang kan orang mau cewe atau cowo sama saja fian itu emang orang tertutup benget ngett ngett

"K-ka kan lebih baik aksa naik bus aja, aksa ga enak sama yang lain" ucap aksa pelan namun di dengar fian "suuttss jangan hiraukan mereka"  fian dingin "tapi aksa tak enak" jawabnya pelan saking pelan nya fian pun ga denger.

"fian, FIAN OY"  teriak devan kenceng
yang di panggil pun nengok ke belakang devan pun lari menuju fian "ha.. Ha.. Fian lo budek ya! Gua dari tadi mangil cuma lu nya kagak nengok kebelakang
huh ngartis!" ucap depan sambil ter engah engah karan cape habis lari.

"Hem" dehem fian cuek devan yang melihat di sebelah fian ada orang yang tak dia kenal Hem aneh menurut nya "eh adek manis siapa nama? " tanya devan pada Aksa

"eh a-aksa ka" jawab Aksa malu "ih lucu banget pengen gigit deng jadinya rowrr" seru devan heboh "Hai gue devan yang paling ganteng temennya kulkas" sambung devan "o-ouh ia ka salam kenal juga" Aksa canggung

"Gak usah malu malu santai aja enjoy, di geboy geboy muja-" plak belum sempat devan selesai sudah di geplak oleh fian, devan meringis kesakitan dan ngedumel sendiri tidak berani dia  melawan fian, dia masih pengen hidup

Skip

Fian mengantarkan Aksa sampai depan kelas agar tidak ada yang mengganggunya "makasih ka" senyum canggung Aksa.

"iya kalo ada yang mengganggu mu katakan padaku" ucap fian dingin tidak seperti di rumah

"ka nanti Aksa mau pulang kaka ga usah tungguin aku ya?" ucap aksa
"no kamu pulang bareng kaka nanti kaka anterin pulang okey?" kekeh fian "tap-"

"ga ada penolakan" fian tegas.

Ya mau tidak mau aksa nurut karna takut melihat muka kaka kelasnya yang dingin itu hih geri kalo kata aksa mah.

"K-ka sekali lagi m-makasih ya?" Ujar Aksa

"Iyaa santai aja" ucap Fian, yang hanya di balas senyum manis Aksa, ternyata ka Fian tidak sekejam yang orang lain pikirkan

Jujur saja Aksa cukup kagum dengan Fian, ia kira Fian kejam tak berperikemanusiaan banyak yang bilang kalo Fian itu ketua geng di dunia gelap tapi ternyata Fian jauh dari kata itu, Fian itu tampangnya saja yang menyeramkan.

"Ka Fian baik banget.." gumam Aksa melihat punggung Fian yang menjauh




TBC..

Gj? Maaf

Teypo bertebaran

Ceper selanjutnya? VOTEEE!!

Fosesif My Boyfriend [B×B] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang