BAB 9

1.3K 52 0
                                    


Happy reading all
Eh vote dulu dong🥺😔
Hahaha oke lanjut....

_______________
___________________

19.00

Kini memang buru jam tujuh tapi Aksa sudah terlelap mungkin ia lelah, hari ini cafe tutup karna bosnya sedang membeli produk yang tidak di jual di indo, memang cafe itu menjual makanan luar yang langsung di import dari negara tersebut.

Bunda Aksa sudah sampai ia juga sudah bersih bersih dan makan sebelum ia makan ia melihat anak sematawayangnya itu

"Aksa.... Sayang maafin bundanya bunda belum bisa bahagiain kamu, maafin bunda yang jarang ada waktu buat kamu" ia mengucap lirih setelah itu ia mengecup kening putranya itu.

______________

Kini sudah jam 05.40 Aksa bangun bersiap siap ke sekolah dan menyiapkan sarapan untuk ia dan bundanya ia tidak lupa membawa bekel untuk nya.

"Bunda bangun yuk Aksa sudah membuat sarapan... bundaa......" Aksa membangunkan bundanya yang tertidur pulas "emhhh ia sayang bunda bangun, kamu sarap duluan sayang bunda mau mandi dulu" jawab sang bunda dengan suara khas bangun tidur nya, Aksa mengangguk lalu pergi menuju meja makan

Kini ia sedang sarapan bersama bundanya dan berbincang sesekali gimana ia di tempat kerja di sekolah dll.

Kini Aksa sudah berada di sekolah ia sudah 4hari tidak bertemu Fian karna Fian tidak menghubungi nya dan tidak melihat kan batang hidung nya pun apa mungkin Aksa yang tidak melihat? Hem.. Entahlah.

Bell istirahat pun berbunyi banyak yang berlalu-lalang menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar,, namun tiba tiba ada pengumuman dari ruang kepala sekolah menyebutkan nama 'aksa Mahendra' aksa cepat cepat keruang kepala sekolah begitupun dengan Fian yang kaget mengapa nama aksa di panggil oleh kakaknya?

Sesampainya ia di depan pintu kepala sekolah ia mengetuk pintunya sebanyak tiga kali  dan kepala kepala sekolahnya pun menyuruh nya masuk, kini Aksa sedang berhadapan dengan pria bernama 'adam alexander' anak dari pemilik sekolah ini

"Kamu yang bernama Aksa Mahendra? Yg datang ke sekolah ini karna beasiswa?" Ucap adam tegas dan dingin tapi lebih dingin Fian, Aksa hanya ngangguk " i-iya Mr, a-ada apa ya M-mr?" Tanya Aksa gugup+takut

"Hem saya memanggil anda kesini untuk menagih uang bulanan yang menguak selama beberapa tahun ini, saya sudah memberikan waktu yg lama untuk ini apakah sudah ada uangnya?" Jawab Adam panjang, memang Aksa nunggak cukup besar sekitar 15jt karna memang ia tidak mempunyai urang sebesar itu.

"M-maaf Mr s-saya b-belum bisa m-melunasi itu s-semua" jawab Aksa menunduk ia belum bisa melunasi itu semua apalagi ia bukan orang berada ia hanya orang miskin

"saya sudah memberikan anda waktu tapi mengapa, Akh.. ini sudah watu terakhir jika besok kamu tidak melunasi nya dengan terpaksa anda harus angkat kaki disini!" Ucap adam lumayan berteriak,

Aksa sudah tidak bisa menahan air matanya ia menangis tapi tak terdengar oleh siapapun hanya ad air mata yg jatuh sedih takut? Itu yang ia rasakan, tanpa Meraka sadari ada sepasang mata yang sedari tadi melihat Meraka dan mendengarkan ucapan mereka siapa?

Siapa lagi kalo bukan Fian ia mendengarkan semua itu ia cukup muak dengan sikap kakaknya itu yang membuatnya jengkel sok keras cuek galak itulah yg bisa ia katakan.






TBC....

Bantu vote nya dong

Chapter selanjutnya? VOTEEE

Fosesif My Boyfriend [B×B] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang