BAB 35

804 23 3
                                    

Heppy reading all
Jan lupa vote komen

.

.

.

.

.

Tak terasa tinggal tiga hari lagi mereka menikah.. hari ini mereka piting baju pernikahan mereka "ka liat deh yang itu bagus..." Tunjuk Aksa pada suatu gaun pengantin "kamu mau?" Tanya Fian

"Ihh yakali aku pake gaun yang bener ajaa aku cowok!' protes Aksa ''hehe kirain mau..." Cengir fian

"Coba deh baju yang putih kayanya cocok.." ucap Fian "iyaa ntar, kalo menurut mommy gimana?" Tanya Aksa, mereka kesini ga cuma berdua melainkan berempat Fian, Aksa, Karina, ajura Deddy Fian tidak ikut karna ada meeting.

"Bagus sayang... Ayo di coba, kalian pilih pilih, mommy sama bund juga mau pilih pilih..." Kata ajura meninggalkan mereka berdua "bay sayang.."

"E-em ka..?"

"Ha? Iya?"

"Ayo sekarang Kaka pilih pilih, cepetan Aksa laper..." Lirih aksa di akhir

"Iya iyaa sebentar sayang" dengan secepat kilat Fian mencari jas hitam sebenarnya ia sudah buanyak jas hitam namun kali ini spesial untuk hari yang ia nanti nanti kan

"Sayang coba deh liat sinii" panggil Fian dari bedroom ganti pakaian "sayang....!" Panggil nya lagi

"Iya iya bentar"

"Nah sekarang coba Kaka pake dulu Aksa mau keluar.." saat ingin membuka tirai tangannya di tahan "ga! Udah si sini aja.... Na na na?" Kata Fian memelas

"Hm cepet!" Aksa menutup mata dengan tangannya sedangkan Fian yang melihat itu hanya bisa terkekeh lihatlah padahal mereka mau menjadi sepasang suami istri eh suami suami masih malu?

"Buka aja gpp ko, biar liat badan aku gimana..." Goda Fian, Aksa yang mendengar itu sontak mengeplak Fian "ihh mukanya merahhhhh"

"Apaan sih! Nggak ya ini tuh panas aja!!" Elaknya padahal sudah sangat jelas kalo ia maluu haha lucu sekaliiii

"Ih iya deh iyaa, panass kalo panas buka aja bajunya..."

"Ihh maluu!!!" Fian melihat Aksa yang memanyunkan bibirnya itu tak tahan dan berakhir cup "ihhhh!" Kesel Aksa

"Hahaha habisnya kamu gemess banget pengen aku makan"

"Ihh emang Aksa makanan! Aksa tuh Manusia mana bisa di makan, huh ngaco!"

"Bisa..." Fian maju secara perlahan dan Aksa mundur saat ini Aksa mentok di tembok ruangan itu "k-ka... M-mau ngapain...."

"Makan kamu sayang..." Ucap Fian di telinga Aksa "ka.... Apaan sihh!" Dug Aksa memukul dada fian agar mundur namun percuma.. "slowly baby..."

"K-ka...."

Cup sekarang bukan hanya kecupan namun lumatan "emghh" Fian yang mendengar itu semakin bersemangat mengobrak Abrik bibir pitch itu "emhm"

Namun Aksa masih kekeh tidak mau membuka mulutnya "ha... Ha.. buka mulutnya baby..." Kata Fian dengan suara khas orang horny "emoh" Aksa memalingkan wajahnya

"Emmmhhnn" desah Aksa tertahan saat bibirnya bersatu kembali bahkan dengan teganya Fian menggigit bibir itu dengan kencang "akkkhhhhhh emmh"

Tok tok tok "Fian Aksa lagi ngapain udah belom pake baju nya" ucap ajura mengetok pintu "ha.. ha.. hah... Ka..."

"It's okey bersikaplah biasa saja" ucap Fian lembut melihat wajah Aksa yang memerah drastis hahaha lucu seperti tomat kalo kata Fian mah.

"Iyaa mommy sebentar lagi!" Jawab Aksa "udah cepet bake bajunya Aksa mau keluar! Bay om om mesum!!"

"Hahaha awas saja kau baby..."

"BODO!!"

"Kenapa lama sekali sayang?" Tanya mommy Fian "eee i-itu t-tad-"

"Sayang! Itu bibirnya kenapa ko ada darahnya?!" Panik ajura, sedangkan bundanya Aksa hanya terkekeh sudah tak bingung lagi Aksa kenapa... Sudah jelas bahwa bibirnya telah di kokop.

"I-ini ke g-gigit iya ke gigit!" Kekeh Aksa sedangkan sang mommy dan bundanya memicing curiga

"ishh bener tadi ke gigit!" Rengeknya kesal, pipi tembem Aksa memerah ntah itu malu atau marah tapi tetap gumasss.

"Hahaha iya iya anak bunda kasian sekali ya..." Goda Karina "ihh bundaa benel ini ke gigit.. ayo kita tinggal aja ka fiannya dia nakal" mendengar jawaban Aksa semuanya tertawa riang bisa bisanya ia bilang seperti itu haha.

"He.. jangan dong." Suara dingin nan berat itu mengalihkan semua perhatian mereka padanya

"owihh tampan sekali.." kekeh Aksa tanpa sadar, ia kira tidak ada yang mendengar ternyata ia salah, sang mommy dan sang bunda mendengarnya.

"Iya sayang Fian memang tampan.." goda ajura yang mendapatkan pipi Aksa memerah padam bukan hanya tomat tapi sudah jadi kepiting rebus "cie cie pipinya memerah" goda bundanya.

"Ihhhhh pipi Aksa ga melah! Ini tuh panas saja..." Elaknya memalingkan wajahnya

"Gimana bagus ga?" Tanya Fian memperlihatkan bajunya

"Baguss" serempak ajura dan Karina

"Ngga! Tadi bajunya bagus tapi pas di pake Kaka jadi jelek" ejek Aksa membuat mereka semua menatapnya gemas pipinya saja masih memerah, bukannya marah Fian malah menatapnya gemas coba saja tidak ada orang tuanya sudah habis muka Aksa terkokop olehnya.

"Benar kah?" Ucap Fian mendekat "ihh udah udah sana ganti lagi, Aksa lapel"

Ntahlah Aksa kalo sedang salting sering berucap cadel seperti itu Memeng sudah tidak heran lagi.

"Hahaha iya iya, yuk sekarang kita cari makan, Fian ganti baju abis itu bayar" ucap Sang mommy Fian hanya mengangguk tanpa mengucap satu katapun

Tangan aksa di genggam erat oleh ajura itulah alasan Fian bersikap dingin "bisa tidak ga usah pengang pegang?"

Ajura yang tersadar sontak melepas genggamannya "dasar fosesif!" Ucap ajura,  Karina yang melihat itu hanya menatap mereka senang, walau sudah tidak ada suaminya Aksa di berikan kasih sayang oleh seorang lelaki, Fian.

"Ya sudah yuk kita makan, Aksa lapel hehe" semuanya mengangguk setuju dan segera pergi dari sana menuju tempat makan.






Tbc....

Oke segini dulu sorry baru up biasalah sibuk Ama nyiapin lomba namanya juga babu guru...

Cepter selanjutnya? Vote dulu!

Fosesif My Boyfriend [B×B] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang