BAB 38

738 28 0
                                    

Heppy reading all
Jan lupa vote komen

___________

"Wahh bajunya warna merah loh ka... Eh tapi.. ko.." ucap Aksa terhenti pasalnya melihat baju yang kurang bahan "loh ka ini bajunya belum jadi ya?" Tanya Aksa mengerjapkan matanya polos

Haiss sial Gavin Devan!! Rasanya Fian ingin teriak itu sekarang! "I-ini b-bukan kaya gitu.. tapi emang modelnya kayak gini..." Ucap Fian lelah sekali.. "ihh ini tub kurang bahan liat deh bajunya sepotong" ucap Aksa yakin!.

"Eee sayang lanjut buka yang satu lagi ya?" Ucap Fian lembut "heem" anggukan dari Aksa, namun saat membukanya "WOW BAJU MAID!!!" teriak Aksa antusias "eh benel jadi Aksa harus jadi maid ka Fian gitu?"

"Bukan gitu sayang..."
"Hais Kon*** kau Gavin Deva ah anjir" umpat Fian dalam hati cape sudah ia menjelaskan pada sang kekasih..

"Terus kenapa baju dan peralatan yang mereka berikan tidak ada yang aksa ketahui ya??" Tanyanya pada dirinya sendiri, dan terlintas sebuah ide yang cemerlang dari otak Fian..

"Jadi baju yang warna merah itu.. harus Aksa pake saat Kaka sedang cape.., dan baju yang maid harus Aksa pake saat Kaka marah.. dan bertingkah imut nanti Kaka sudah tidak cepe lagi" ucap Fian menjelaskan yang di pahami Aksa, gila si Fian ngajarin anak orang begitu?!!!!

"Ouh Aksa paham Kaka sekarang sedang apa?" Tanya Aksa

"Sedang mengantuk yuk kita bobo" ajak Fian memang bener tak terasa waktu sudah mencapai jam dua "iyaa Aksa juga mengantuk yuk bobo!"

Mereka berdua tidak dengan posisi Aksa menyandarkan kepalanya di dada fian, dan fian ada di kepala Aksa paham ga sih? Saling dekap gitu lohh

07.52

Matahari sebaran sudah masuk dari tadi pagi namun mereka nggan tuk membuat matanya, terlalu nyaman dengan posisi seperti ini "ughh.." lenguh Aksa saat matahari rasanya seperti menusuk matanya saja, saat ia membuka mata yang pertama kali ia lihat adalah Waja tampan sang suami

"Tampan sekali.." gumam Aksa Tanpa sadar "iya tau aku tampan" ucap Fian membuka mata yang membuat Aksa memerah seperti tomat "good morning honey" cup fian mengecup kening Aksa sayang "good morning juga Kaka" Aksa pun sama ia mengecup pipi Fian

"Mau sarapan?" Tanya Fian yang di iyakan Aksa "yuk, mau mandi dulu atau cuma cuci muka?" Tanya Fian lagi dengan suara khas bangun tidurnya "emm cuci muka aja" fian membopong tubuh mungil Aksa dan membawa ke meja sebelah wastafel

Dan mereka cuci muka dan menggosok gigi bersama sungguh kisa yang manis.. Akankan kisah mereka akan tetap seperti ini?

"Sudah kita turun yuk" ajak Fian mengendong Aksa dan menaiki lift untuk turun ke lantai paling bawah yang menyiapkan lunch dinner

"Wahh pengantin baru, baru keluar nih mana mesra benget" ucap Devan menggoda mereka "bisa diam ga Lo?" Ketus Fian "cie cie ekhem ekhem sakit ya sa.. abis di tusuk?" Goda Gavin Aksa yang tak mengerti hanya tersenyum simpul

"Gimana hadiah dari kita udah di pake?" Tanya Gavin, dan tentu saja Aksa menggeleng kepalanya "loh kenapa belum di pake?" Tanya Devan lagi

"ee itu k-kita tidak tau cara meng-" ucap Aksa terpotong "Aksa belum siap" setelah Fian mengatakan itu ia menarik Aksa tuk pergi menyiapkan sarapan

"Eh anjir ternyata mereka belum ngentod?" - Gavin

"Ih iya ih kasian banget Fian.. pasti gak tahan tuh" - Devan

"Iya ya padahal liat aja dari muka Fian, muka muka orang sange" - Gavin

"Heh udah ah malah ngomongin orang yuk kita ke kamar" ajak Devan

Fosesif My Boyfriend [B×B] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang