15》jahilnya si kembar beda gen

105 88 9
                                    

Hallo guys 🔥

Sekali lagi author ingatkan kalau nama tokoh, tempat dan latar itu hanya karangan author ya 😊

Jadi kalo ada yang sama hanya sekedar kebetulan doang

Dan juga seluruh alurnya murni karangan author sendiri, gak ada plagiatisme disini

Bantu vote dan komennya ya 🍃


Happy Reading!

.

.

.

.


_______________¤♡¤_______________

Vano, Dino dan Azka masih berada di kantin bawah. Bakso hasil menang tebak-tebakan dari Vano sudah tandas beberapa waktu lalu.

"Gak nyangka gue, Rasya bisa suka sama cewek juga ternyata" Dino masih tak bosan membahas perihal Rasya yang selalu bersama Naura.

"Eh! Lo kira sepupu gue gay apa?! Yang bener aja woi, gue aduin juga lo!" sewot Azka, menunjuk-nunjuk Dino dengan garpu di tanganya.

"Becanda kali, Fa. Serius banget hidup lo. Emang lo tega kalo sahabat lo yang ganteng ini bonyok perkara ini doang?" ucap Dino, menaik-turunkan alisnya.

"Najis!"

Disaat kedua manusia itu begitu berisik. Disisi lain, ada Vano yang masih diam, memperhatikan Luna yang duduk sendirian di kantin itu.

'Tumben sendirian, biasanya sama Meli' Heran Vano

"Woi" teriak Dino tepat di telinga Vano.

Tentu saja Vano sangat kaget, "Apaan sih woi!"

"Liatin apa, hayo.. ngaku" goda Azka

"Gak ada, sok tau banget"

"Lo suka Luna, ya?" Ucap Azka, sikunya menyenggol lengan Vano.

"Eh Saga, pipi lo udah merah merona gitu juga, masih gak ngaku?" Dino ikut menggoda Vano

"Diem gak kalian berdua! Gue jadiin pecel juga kalian lama lama!"

"Lo aja gak bisa masak" ejek Dino

"Ngaca woi! Kemarin yang masak siapa?! Gue! Lo bisanya apa?! makan doang!"

"Ampun suhu" final Dino, disusul tawa Azka yang mengudara.

Tiba-tiba terbesit ide jahil dari seorang Alfarazka. Cowok itu menoleh Luna yang masih di tempatnya, lalu berteriak sekencang-kencangnya "LUNA! DAPET SALAM DARI DEVANO!"

Saking kencangnya, bukan hanya Luna tapi seluruh manusia yang ada disana langsung menoleh ke sumber suara.

Vano menjadi panik seketika, dengan cepat dia menendang kaki Azka dari bawah meja "Mulut lo!"

Ini tentang NaRaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang