Hallo guys 🔥
Jangan lupa vote dan komen
ya 🍃
Happy Reading!
.
.
.
.
_______________¤♡¤_______________
"No"
"Hmm?"
"Dino"
"Hmm?"
"Dino!"
"Apasih!" Teriak Dino, kelepasan. Membuat beberapa murid menatapnya, tapi mereka segera mengalihkan pandangan saat Dino menatap balik.
"Ternyata.... gak seru ya kalo berdua doang" Lanjut Azka
"Dari awal gue udah bilang! Lo nya aja yang gak pernah dukung gue. Padahal, kita kan bisa demo pak kepsek. Demo direkturnya sekalian"
"Eh! Bokap gue, bodoh!" Sewot Azka
"Oh iya, ya"
Lihatlah dua manusia gabut yang merasa kesepian ini. Di saat yang lain sibuk belajar, mereka malah sibuk meratapi nasib. Tapi, ini lebih baik, daripada mereka nge-game dan berujung masuk BK.
"Gue kebelet deh" ucap Azka tiba tiba
"Terus? Ngapain lapor ke gue?"
Azka menggaruk tengkuknya "Hehe"
"Cengengesan mulu Fa, bukannya mikir! Buruan sana ke toilet. Jangan ditahan tahan"
"Emangnya, kenapa kalo ditahan?"
Azka berniat mengetes kepintaran sahabatnya yang satu ini
"Ntar kena batu koral" jawab Dino asal
"Batu ginjal, goblok!"
"Lo yang goblok! Udah tau, masih aja nanya! Kuker!" Balas Dino tak mau kalah
Azka melengos, kesal. Tapi, yang dikatakan Dino tidak salah kan?
Beberapa saat kemudian, Azka mengangkat tangannya untuk mengambil perhatian bu Neli, "Buk!"
Wanita setengah baya, dengan kacamata dan jilbab berwarna maroon itu menanggapi "Ya? Ada apa Dino?"
"Saya Azka bu!" Protes Azka
"Oh iya, maaf. Soalnya, wajah kalian mirip"
Murid murid lain menahan tawa, sedangkan Dino memutar bola matanya malas "Mirip dari mananya anjir"
"Saya mau ke toilet bu" lanjut Azka
"Sebentar lagi istirahat, jangan cari alasan untuk keluar. Nanti saja"
"Gak bisa bu, saya mau BAB"
"Kamu ini, ada ada saja kelakuannya. Ya sudah, lima menit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini tentang NaRa
Novela JuvenilRumah kedua itu benar adanya. Bukan hanya dalam bentuk tempat untuk berteduh dari terik matahari ataupun hujan yang menerjang. Tetapi, juga tempat dimana kita dapat merasakan kehangatan, dimana kita tidak mendapatkannya di bangunan yang kita sebut...
