Hallo guys 🔥
Jangan lupa vote dan komen
ya🍃Happy Reading!
.
.
.
.
_______________¤♡¤_______________
Naura hari ini tidak bersekolah karena suhu badannya semalam sempat tinggi, bahkan hampir mencapai 40º. Sudah setinggi itu, tapi dirinya masih ngeyel, tidak mau dibawa ke rumah sakit dengan alasan 'di rumah sakit tuh gak bebas, makanannya juga gak enak, di rawat di rumah sendiri lebih ampuh'
Beberapa menit yang lalu, bi Surti masuk ke kamarnya, memberi bubur dan obat. Tapi, Naura masih enggan menyentuhnya sampai sekarang.
Drtt....drttt....
Naura mengangkat telepon dengan gerakan malas, masih di bawah selimut yang menutupinya hingga ke leher "hmm?"
"Kata Luna, kamu gak sekolah hari ini karena sakit ya?" Itu Meli, disana juga terdengar cukup ramai.
"Gak enak badan doang kok, aman"
"Pasti gara gara berantem kemarin ya? Maaf. Karena aku, kamu jadi dikeroyok. Harusnya, kamu gak usah tolongin aku waktu itu. Kalo kamu gak tolongin aku, pasti kamu gak akan kena masa-"
Ucapan Meli terpotong saat Naura berdecak "Gak usah nyalahin diri sendiri. Kalo gue gak nolongin lo, gue bakal jadi cewek terbodoh, tau? Belum tentu juga kita bisa temenan kalo gue gak nolongin lo waktu itu. Jadi, stop ngomong gitu. Kalo lo masih minta maaf, kita unfriend"
Terdengar helaan nafas dari seberang sana "Iya, iya ngak lagi. Kamu cepet sembuh ya, Nau"
"Iya"
Tak lama kemudian terdengar suara orang lain dari seberang sana "Udah minum obat?"
Bisa Naura tebak kalau Meli tidak sendirian atau sedang berkumpul dengan anak anak BlueSky.
"Udah" jawab Naura.
Tentu saja dia berbohong, merubah posisi tidurnya saja tidak, apalagi minum obat.
Kemudian panggilan di putuskan oleh Rasya. Naura hanya tersenyum tipis lalu menaruh kembali handphone di kasur. Menarik lagi selimutnya hingga menutupi seluruh badan, dan kembali memejamkan matanya.
Diseberang sana...
Rasya menyerahkan handphone Meli kepada pemiliknya.
Ternyata.... tebakan Naura salah. Meli makan bersama Luna. Rasya dan yang lain tentu saja tidak bersama mereka. Tapi, saat Meli menelpon Naura, Rasya menghampiri Meli dan merampas handphonenya. Iya, dirampas.
"Kenapa dimatiin? Aku belum selesai ngomong sama Naura" protes Meli
"Dia butuh istirahat" balas Rasya tanpa menoleh dan kembali ke tempat awalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini tentang NaRa
Fiksi RemajaRumah kedua itu benar adanya. Bukan hanya dalam bentuk tempat untuk berteduh dari terik matahari ataupun hujan yang menerjang. Tetapi, juga tempat dimana kita dapat merasakan kehangatan, dimana kita tidak mendapatkannya di bangunan yang kita sebut...