17》buaya tobat 'katanya'

118 102 8
                                    

Hallo guys 🔥

Jangan lupa vote dan komen
ya 🍃

Happy Reading!

.

.

.

.

_______________¤♡¤_______________


Suasana kantin bawah ramai seperti biasa karena merupakan tempat favorit setiap angkatan. Banyak murid yang berlalu lalang mengambil pesanan, antrian panjang juga tidak dapat dihindari disini. Sebagian dari mereka juga sedang mencari tempat duduk.

Berbeda dengan BlueSky yang sudah mempunyai tempat duduk tersendiri di tempat ini. Hal itu juga dirasakan oleh Meli dan Luna. Sejak berteman dengan Naura, mereka tidak perlu lagi susah susah mencari tempat duduk.

"Woi! Gue udah punya cewek. Jadi jangan genit ke gue kalo gak mau sakit hati!" Teriak Denis sambil berdiri di atas kursi, tentu saja hal itu menarik perhatian seluruh siswa yang ada disana.

"Seriously?"

"Anjir! Padahal dia juga yang suka genit"

"Yah... kenapa bukan gue"

Kira-kira seperti itulah gerutu para wanita yang sempat dekat dengan Denis, tapi tidak ada yang berani protes seperti Jennie. Karena, seperti itulah resiko jatuh cinta dengan buaya, harus rela kalau dia tak menjadikan kita pilihannya.

"Siapa, Den?!" Tanya salah satu siswa

"Namanya MELISA, anak IPS 1, anak PMR, pujaan hati gue!" Balas Denis

"Denis, turun" perintah Meli. Cewek itu sudah menutup muka karena tempat mereka duduk sedang jadi perhatian khalayak ramai.

"Woi! Malu-maluin BlueSky aja lo!" Protes Azka, dia juga sudah menutup wajahnya seperti Meli "Bukan temen gue ini. Gak kenal. Gue gak kenal"

"Tega banget lo ngomong gitu!" protes Denis

"Bi! Turun gak lo! Kalo gak, gue tarik nih celana lo!" Ancam Dino

"Jomblo gak usah iri!" ejek Denis, masih tetap pada posisinya

Tanpa basa basi Vano langsung menendang kursi yang dijadikan Denis sebagai pijakan hingga si empunya terjatuh ke lantai.

"Jancok! Tega banget lo!" Gerutu Denis, sambil memegangi pinggangnya yang terasa remuk.

Meli segera beranjak membantu 'pacarnya' itu, sedangkan Luna menahan tawanya agar tidak meledak.

Disisi lain Azka dan Dino sudah tertawa terbahak-bahak melihat penderitaan Denis.

Vano? Dia terlihat biasa-biasa saja sambil memakan batagor kesukaannya, seolah tak terjadi apa-apa.

"Ketawa lo! Seneng lo pada! Bukannya ngebantuin!" Protes Denis

"Buahahahahahaha! Bu- hahaha, Budayakan tertawa se- hahahaha, sebelum nolong" jawab Azka susah payah karena tawanya

Ini tentang NaRaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang