19》Naura, Rasya, dan taman sore itu

123 93 4
                                    

Hallo guys 🔥

Jangan lupa vote dan komen
ya 🍃

Happy Reading!

.

.

.

.

_______________¤♡¤_______________

"Luna!"

Luna menoleh ke belakang saat merasa namanya dipanggil "Iya?"

"Lo suka sama Vano gak?" Tanya Azka yang baru saja sampai bersama Dino. Sepertinya mereka berdua menyusul Luna sambil berlari, terlihat dari dahi mereka yang sedikit berkeringat dan nafas yang sedang diatur.

Plak!

Dino langsung memukul bahu Azka "Lo terlalu to the point, anjir!" Bisik Dino pelan. Seperti biasa, bisikan cowok itu tidak pernah tidak bisa didengar oleh orang lain, alias terlalu besar untuk porsi 'berbisik'.

"Kata Rasya, waktu adalah uang" balas Azka

"Jadi gimana? Lo suka sama Vano gak?" Lanjut Azka

Luna menggeleng "Enggak"

"Bohong lu ya?!" Ucap Dino sambil menunjuk Luna

"Woi! Biasa aja!" Tegur Azka

"Sekali lagi nih, gue tanya. Lo suka sama Vano atau enggak? Yes or no?" Ulang Azka, mengajukan pertanyaan yang sama kepada Luna

Luna menjadi bingung, dia tidak tahu harus jawab apa. Dia suka dengan Vano tapi ada satu dua hal yang membuatnya harus mundur dan sadar diri. Di saat sedang bingung bingungnya, Luna melihat ada Claudia yang berjalan tak jauh darisana "Cla! Sini!"

Setelah Claudia berada disamping Luna, Luna langsung merangkulnya "Ini nih, yang suka sama Vano. Iya kan, Cla? Lo suka kan sama Devano?"

Dari pengamatan yang dilihat oleh Azka dan Dino, mereka menyimpulkan bahwa Claudia memang suka dengan Vano. Terbukti dengan Claudia yang mengangguk malu.

"Nah! Udah, jelas kan siapa yang suka sama Vano? Udah ya, gue mau ke ruang eskul" ucap Luna, kepergian Luna diiringi dengan Claudia yang juga pergi darisana.

Azka mengamati keduanya dari tempatnya berada "Kok, gue tetep ngerasa kalo Luna juga suka sama Vano ya?"

"Gue juga"

Azka sontak menoleh, lalu menatap horor kepada Dino "No! Lo gak belok kan?!"

Plak!

Tamparan kedua dari Dino ditempat yang sama dengan sebelumnya, lebih keras, lebih terasa, membuat Azka sedikit meringis "Sakit, gilak!"

"Lo yang gila, anjing! Masa lo mikir gue belok!"

"Ya abisnya lo bilang 'gue juga' berarti lo juga suka sama Vano!" Balas Azka tak kalah ngotot

Ini tentang NaRaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang