✯16✯ Mark dan Rion

24 9 2
                                    

🌅🌅🌅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌅🌅🌅

Benar, orang yang di lihat Rion adalah Mark. Laki-laki itu berniat jogging di sekitaran apartemen saja. Tapi entah kenapa kaki nya membawa Mark ke tempat yang sering di datangi nya dulu.

Mark yang melihat mobil di depan gedung terbengkalai itu, dengan cepat mengecek kedalam. Tapi hasilnya nihil tidak ada siapa pun di dalam gedung itu. Alhasil Mark keluar lagi mengecek sekitar taman yang sepi, siapa tau ada salah satu teman nya yang duduk disana. Tapi karena tidak mendapati siapa pun Mark hanya berdiri sambil memandangi mobil hitam itu.

Tadi nya Mark mau langsung pulang sebelum seseorang di belakang nya memanggil. Saat dirinya berbalik Mark mendapati sosok mungil teman nya yang galak. Mark terkejut? Tentu saja tapi ia bahagia akhirnya bertemu dengan salah satu teman nya.

Rion dengan cepat memeluk Mark. Rasa rindu itu tiba-tiba menggebu, Rion menangis. Mark yang merasakan bahu nya basah karena air mata Rion, membalas pelukan itu.

Bertahun-tahun tidak bertemu dan di pertemukan seperti ini siapa yang tidak menangis bahagia seperti Rion. Sedangkan Mark hanya meneteskan air matanya sedikit saja.

Saat ini mereka ada di lantai 3 gedung terbengkalai, basecamp mereka yang sudah lama tidak mereka datangi.

Rion cukup terkejut karena didalam sangat rapi, dan Mark menceritakan semua yang pernah ibu-ibu ceritakan padanya ke Rion.

"Gue nyesel gak pernah dateng kesini lagi setelah hari itu" sesal Rion.

"Gapapa Yon, yang penting kan kamu udah tau sekarang kalau Dipta sering datang dan bersihin tempat ini"

"Iya bang, tapi beneran Dipta?" Tanya Rion.

"Iya abang yakin, karena ibu itu bilang namanya Dipta"

"Gue gak yakin, itu bocah kan jorok, dulu aja suka nyampah"

Mark tertawa, sudah ia duga Rion tidak percaya kalau yang membersihkan tempat ini adalah Dipta.

"Abang baru balik dari Kanada setelah bertahun-tahun tinggal disana? Sebelum nya gak pernah balik?" Tanya Rion menatap Mark.

"Iya ini abang baru balik, engga baru juga sih kayak nya satu bulan yang lalu" jawab Mark.

"Abang baik-baik aja?" Tanya Rion dengan tulus, ia takut Mark kesulitan di negara itu.

"Baik kok, cuma suka kangen sama kalian" jawab Mark dengan jujur.

"Tapi apa ini bang, kok rambut nya pirang-pirang gini sih, merasa cakep lo hah? Hitamin lagi gak lo!"

Ini yang Mark rindukan dari sosok mungil di depan nya, suka mengomel dan galak.

PEMBURU SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang