✯14✯ Taman Komplek

42 6 0
                                    

🌅🌅🌅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌅🌅🌅

Dipta turun dari ranjang rawat Arinda, lalu keluar dari ruangan itu, meninggalkan Arinda yang sedang menyentuh bibir nya usai ciuman singkat mereka.

Dipta melihat Kenzi dan Hana duduk di kursi tunggu, laki-laki itu menghampiri sepasang kekasih yang terlihat sedang asyik mengobrol.

"Kenapa gak masuk?" Tanya Dipta berdiri di hadapan pasangan itu.

Hana mendongak ke atas melihat Aa nya.

"Terus kita liat Aa sama kak Arin ciuman?" Kata Hana tanpa rasa malu sedikit pun, sedangkan Kenzi terkejut, tidak berekspektasi kalau Hana akan mengatakan hal tersebut.

Sedangkan Dipta yang mendengar kata-kata itu keluar dari mulut adik nya merasa canggung. Dipta menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal sambil melihat ke arah lain tidak mau saling berkontak mata dengan adik nya.

"Kalau mau berbuat mesum di rumah aja kak jangan di rumah sakit ish" dengan kesal Hana mengambil tas dan bingkisan untuk kakak ipar nya, lalu masuk begitu saja ke ruangan rawat Arinda, meninggalkan Dipta dan Kenzi.

"Bener tuh bang" sahut Kenzi dengan nada mengejek.

"Sialan lo" maki Dipta.

"Masuk yuk"

"Gue mau beli minum dulu, lo duluan aja, jangan sampe mereka berantem di dalem"

"Gue kopi ya bang" kata Kenzi lalu dengan cepat melesat masuk ke dalam.

"Emang sialan tu bocah"

Di dalam suasana nya benar-benar canggung. Hana hanya duduk diam, matanya menatap tangan Arinda yang di infus. Sedangkan Arinda menatap ke arah pintu berharap Dipta datang dari balik pintu itu.

Tak lama pintu terbuka, Arinda tersenyum senang tapi sayang bukan Dipta yang masuk, melainkan Kenzi. Laki-laki tinggi itu menghampiri mereka, tersenyum singkat saat mata nya dengan mata Arinda bertemu.

"Sudah mendingan kak?" Tanya Kenzi.

"Sudah Ken" jawab Arinda seadanya.

"Dipta kemana?" Tanya Arinda, karena penasaran kemana suami nya itu pergi.

"Katanya mau beli minum dulu kak" mendengar itu Arinda hanya mengangguk.

"Buat kakak, kata a Dipta makanan rumah sakit gak enak, jadi aku beliin ramen kesukaan kakak. Aku tau ramen ini dari a Dipta"

Hana menyerahkan bingkisan yang ia bawa. Sebelum datang ke rumah sakit Hana meminta Kenzi untuk mampir ke restauran Jepang sebentar untuk membeli ramen yang kata aa nya ramen kesukaan Arinda.

PEMBURU SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang