✯9✯ Merindu

56 10 1
                                    

🌅🌅🌅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌅🌅🌅

Kenzi baru saja sampai di apartemen nya jam setengah 7 malam, tidak banyak obrolan dengan Dipta. Setelah matahari terbenam dan warna jingga tergantikan dengan warna gelap nya malam, Kenzi dan Dipta memutuskan pulang.

Kenzi merebahkan tubuh nya di kasur setelah selesai mandi dan berganti pakaian dengan baju dan celana santai.

Mata nya menatap langit-langit kamar. Setiap pulang dari gedung terbengkalai, Kenzi selalu merasa melow dan merindukan satu nama yang paling ia rindukan. Mark, seseorang yang baik hatu menampung nya untuk tinggal bersama di kontrakan mungil nya.

Dirinya rindu, ingin sekali membalas kebaikan Mark dulu, dan ia mau memberitahukan kepada Mark bahwa dirinya bukan lagi remaja cengeng dan lemah. Ia sudah tumbuh menjadi laki-laki kuat dan sukses.

Kenzi bangun dari rebahan nya, berjalan kearah meja kerja, membuka laci pertama yang ia gunakan untuk menyimpan foto lama nya bersama ke 6 sahabat nya.

Satu lembar foto di ambilnya dari dalam laci, duduk di dekat jendela sambil menatap foto yang diambilnya.

Foto itu di ambil 12 tahun lalu saat liburan bersama, Mark mengajak nya berfoto dan Kenzi mau-mau saja karena Mark memaksa. Ia masih menyimpan foto itu, sangat berguna di saat dirinya sedang merindukan Mark.

"Katanya abang janji balik secepatnya, tapi udah 12 tahun abang gak balik-balik juga. Abang nyasar ya?" Gumam Kenzi memandangi foto itu.

***

4 Oktober 2012

Pemuda berusia 17 tahun itu menangis sesenggukan sambil membereskan barang-barang nya. Ia di usir dari panti asuhan karna mengambil uang panti. Remaja bernama Kenzi itu bersikeras membela diri nya sendiri kalau bukan ia yang mengambil uang panti, tapi semua bukti menjelaskan bahwa ia yang mengambil nya. Kenzi di fitnah.

Kenzi keluar dari bangunan dua lantai itu di lihat para penghuni panti yang merasa kasian, kesal dan tidak percaya bahwa Kenzi anak pendiam seperti nya mencuri uang panti.

Sebenarnya ibu panti tidak tega membiarkan salah satu anak panti nya pergi tapi mau bagaimana lagi Kenzi mencuri uang yang sangat berharga untuk kehidupan para anak-anak panti asuhan Kasih Ibu.

Kenzi berjalan menyusuri trotoar ibu kota Jakarta. Jalan raya sore ini sangat ramai dan padat menyebabkan kemacetan. Tujuan remaja tinggi itu adalah bangunan terbengkalai yang sudah sering ia kunjungi.

Bangunan 3 lantai itu tampak sepi karna hanya dirinya sendirian disana. Lantai 3 sangat nyaman karna ada sofa merah yang saat ini ia duduki. Matanya menatap pemandangan yang sangat ia sukai, yaitu senja yang berwarna jingga pekat.

PEMBURU SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang