✯21✯

23 4 0
                                    

🌅🌅🌅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌅🌅🌅

Pagi ini Kenzi sudah berjanji dengan Hana untuk menjemput nya. Jadi pagi pagi sekali Kenzi sudah bangun dan bersiap-siap untuk menemui kekasih tercinta nya itu.

Sebenarnya Hana minta di jemput jam 8 pagi, tapi dengan semangat nya yang luar biasa itu, Kenzi sudah sampai di unit apartement Hana jam setengah 7. Katanya agar bisa sarapan bersama, itu hanya alasan padahal sebenarnya mau berduaan lebih lama dengan kekasih nya.

Baru sampai sepuluh menit yang lalu Kenzi langsung bergegas ke dapur untuk membuat sarapan. Roti bakar selai kacang coklat adalah menu sarapan yang biasa Hana makan.

Dari arah kamar Hana berjalan menghampiri Kenzi yang masih terfokus dengan roti yang masih ia panggang.

"Kak Ken mau minum apa?" Tanya Hana sambil menyiapkan dua gelas.

"Teh hangat aja sayang"

"Okey"

Selagi kekasih nya sibuk memanggang roti, Hana menyiapkan minum untuk mereka berdua. Kekasih nya meminta teh hangat, sedangkan dirinya yang biasa meminum kopi kini memilih minum teh hangat juga.

"Teh hangat udah aku bikin, aku mau ganti baju dulu ya kak"

Kenzi hanya tersenyum sebagai jawaban dan mulai menata roti yang sudah matang di piring.

Sambil menunggu kekasih nya, Kenzi membalas chat dari bang Yudha. Hari ini Kenzi bertemu dengan cleint nya di jam makan siang nanti.

Tak berapa lama Hana kembali ke dapur, duduk di hadapan Kenzi yang kini fokusnya sudah berpindah ke wajah cantik Hana.

"Pacar aku cantik banget" kata Kenzi membuat Hana tersipu malu.

"Masih pagi kak jangan gombal"

"Loh aku gak gombal"

"Udah ih makan cepet"

Kenzi mengangguk, lalu mereka mulai menikmati sarapan sambil mengobrol. Rutinitas seperti ini sudah sangat jarang mereka lakukan, karena kedua nya sibuk bekerja. Dulu Kenzi hampir setiap hari datang ke apartement untuk menyiapkan Hana sarapan, dan mereka akan makan bersama sambil mengobrol. Tapi saat ini Kenzi lakukan saat dirinya tidak sibuk saja.

Untung nya Hana sangat pengertian dan tidak pernah menuntut Kenzi melakukan apa pun.

Sarapan kedua nya sudah habis, tapi mereka masih betah duduk dan mengobrol hal random, sampai deringan ponsel milik Hana yang membuat mereka berhenti.

"Sebentar ya kak"

Hana mengambil ponsel nya yang ada di kamar, melihat siapa si penelfon yang menganggu acara ngobrol pagi nya bersama sang kekasih.

Dilihat nya satu nama yang sering kali membuat nya menangis. Arinda, istri aa nya yang menelfon. Dengan cepat Hana menerima panggilan telfon dari kakak ipar nya itu.

PEMBURU SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang