✯1✯ Dipta Danuartha

335 19 3
                                    

🌅🌅🌅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌅🌅🌅

Dipta Danuartha menatap wanita di depan nya dengan tatapan yang sulit di artikan. Marah, kesal, emosi menjadi satu. Tapi ia menahan semua itu tidak ingin mengeluarkan nya di saat bersama wanita yang sedari tadi menunduk.

Entah menyesal atau tidak sudah berbuat yang tak seharusnya ia perbuat. Wanita itu hanya diam. Dirinya juga kesal tapi ia juga tidak mau mengeluarkan rasa kekesalan nya.

Bugh

Wanita itu tersentak kaget, melihat ke arah Dipta yang memukulkan tangan nya ke dinding. Jari jari itu mengeluarkan darah. Dengan cepat wanita itu meraih tangan Dipta guna melihat luka yang baru saja Dipta ciptakan sendiri.

"Tangan kamu berda.."

Belum selesai mengucapkan satu kalimat, Dipta menepis tangan itu.

"Jangan sentuh gue"

Sakit. Penolakan itu terus berlanjut dikala usia pernikahan mereka menginjak 2 tahun.

"Aku minta maaf" lirih sang istri. Dipta tak pedulikan itu, ia muak dengan kata maaf yang terus keluar dari bibir istri nya.

"Gue muak Rin, lo istri gue kan? Lo yang mau gue jadi suami lo, tapi lo gak pernah menghargai keberadaan adik gue, dia harta gue, dia satu-satu nya milik gue di dunia, dia berharga buat gue gak seharusnya mulut lancang lo itu ngomong yang gak pantas dan menyakiti dia!"

Suara tegas itu menggema di telinga Arinda, istri sah Dipta. Kata-katanya memang benar, ia yang menginginkan pernikahan ini, hanya dirinya lah yang mengharapkan pernikahan ini.

Dan memang benar ia selalu berbicara lancang. Ia tidak suka Hana, adik Dipta. Ia benci perempuan itu. Ia cemburu di kala Dipta lebih perhatian kepada adik nya.

"Aku benci Hana, kamu selalu bela dia, kamu lebih perhatian ke dia di banding aku, aku gak suka dia Dipta!" Arinda balas teriak. Ia juga muak dengan semuanya.

Selama dua tahun menjadi istri Dipta, ia tak pernah sekali pun mendapatkan perhatian layaknya suami kepada istri. Ia mau di perhatikan, ia mau di manja, ia mau suami nya bersikap ramah kepadanya, tapi Dipta tak melakukan itu semua.

Dan ia tahu semua itu tak akan pernah ia dapatkan, karna Dipta tidak mencintai nya, Dipta terpaksa menikahi nya, bukan karna cinta, melainkan karna rasa tanggung jawab.

Tiga tahun silam Dipta tidak sengaja menabrak seorang wanita. Wanita itu Arinda Riana. Kondisinya cukup parah dan Dipta bertanggung jawab membiayai pengobatan Arinda.

Namun dengan sangat tidak tahu diri, Arinda meminta Dipta untuk merawat nya juga, mau menolak pun tidak bisa karna wanita itu lumpuh karena dirinya. Mau tidak mau Dipta menyetujui nya.

Dipta benar-benar merawat Arinda dengan ikhlas. Dipta sangat perhatian dan selalu bersikap baik dengan Arinda. Sampai Arinda salah mengartikan sikap baik Dipta kepada nya.

PEMBURU SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang