Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☜☆☞ Happy reading!!
Jay memberhentikan mobilnya di tepi jalan yang sepi itu, mencari keberadaan jungwon yang tadi nangis nangis nelfon dia lah sekarang gaada siapa siapa di sini, jangan jangan dia di culik, waduh gawat nih. Jay mengeluarkan ponselnya untuk menelfon kembali jungwon.
"heh bocah, dimana lu ni gue dah sampe"
"sini bang gue di balik pohon kelapa"
"hah disini mana ada pohon kelapa bocah, lu ngerjain gue ya?"
"ada bang sumpah jalan aja ngapa sik"
"ya disini gaada pohon kelapa bangsat, adanya pohon mangga"
"nah iya itu gue disitu"
"dasar bocah" ucapnya sambil memasukan kembali ponselnya.
Jay berjalan santai menuju pohon kelapa jadi jadian yang di sebut jungwon tadi, dari dekat ia dapat melihat hamada yang berdiri sambil melambaikan tangan pada nya.
"heh lu kok sama cewe? Lu mojok jungwon?" maki jay
♥♥
"rik udah jam 1, balik dah kita ngantuk nih gue" ucap heeseung.
"ngomong sama siapa bang? Orang teler begini ah" ucap sunoo
"Yaelah nyusahin amat dah ni orang, ni jay angkat telfon lama amat anjir kaya ngantri sembako" protes sunghoon.
"hai semuanya"
Antusias mereka teralihkan pada seseorang yang menyapa di hadapan kursi yang mereka duduki.
"Ngapain?" tanya jake
"jemput riki, disuruh sama tuan haeri" ucapnya
"ga perlu, kita bisa anterin dia pulang" lanjut jake
"ya tapi gue di suruh jemput calon suami gue"
"ngarep banget nih orang, heh denger ye riki itu cuma bakalan nikah sama rei gaakan sama lu pharita" ucap sunoo
"sayang ayo balik" ucap nya sambil menarik riki
"apasih anjing" umpat riki sambil menepis tangannya, dan kembali menghisap rokok di tangan kiri nya
"ih aku gasuka ya kamu ngerokok sayang, matiin ga"
"gausah sok ngatur ngatur gue, lu itu cuma sebatas masa lalu, jadi tolong pergi" ucap riki yang tengah mabuk berat, sambil sesekali meminum, minuman keras itu
