12. Memangnya Harus Melibatkan Cinta?

125 34 5
                                    

Belum waktunya untuk melibatkan cinta. Hanya, tentang waktu yang menampakkan sebuah rasa.

~⁠♪

12. Memangnya Harus Melibatkan Cinta?

Haii.... Seng-seng nya Cici....

Apa kabar? Baik, kan?! Harus baik ya...

Cici meminta maaf untuk semesta yang selalu berlaku seenaknya, bercanda tapi melibatkan air mata.

~⁠

Setelah kejadian kemarin, Dini dan Renjana semakin dekat. Renjana juga sering meminta Aditya mengantarkan dirinya ke rumah Dini. Padahal Renjana biasanya tidak mau keluar apapun alasannya, dia selalu berada di dalam kamarnya dengan menyetel lagu Idol K-Pop-nya.

"Mau ngapain lo ke rumah Dini?" tanya Aditya. Laki-laki itu mengeraskan suaranya karena terhalang oleh helm yang dia kenakan.

"Mau main lah," jawab Renjana.

"Nganggu orang tahu nggak," jawab Aditya. Sekarang laki-laki itu memelankan deru montornya supaya mendengar ucapan Renjana.

Renjana mencubit pinggang Aditya, "Apa sih, orang Adin juga biasa aja. Malahan dia yang nyuruh aku ke sana."

"Lo emang bukan nyusahin Dini. Tapi lo nyusahin gue," balas Aditya. "Gue perlu ngumpulin energi dulu buat nganterin lo."

"Ya terus, Renjana pikirin gitu?" tanya Renjana. Perempuan kecil itu memeluk erat album Photocard-nya yang ingin dia tunjukan kepada Dini.

"Nyusahin," ucap Aditya.

"Dosa loh, Bang, kalau ngga mau nganterin adiknya kepada kebahagiannya." Renjana memukul kepala belakang Aditya yang memakai helm.

"Ngga usah berdialog segitu dalamnya ya, inget lo ngga Lolly Owner Cafe," kata Aditya yang terus melajukan motornya.

Kening Renjana berkerut. "Maksud jelasnya, ngapain tiba-tiba ngajak Lolly Owner Cafe?"

"Se dalam-dalamnya lautan India..." kata Aditya sembari menggoyangkan badannya, "Lebih dalam lagi cinta ku padamu."

"BISA-BISANYA KEPIKIRAN LAGU ITU!!"

Mereka berdua tertawa dengan montor yang juga semakin laju bergegas menuju ke rumah Dini. Jalanan Desa yang tidak terlalu ramai membuat Aditya dapat mengendarai montornya dengan leluasa.

"Nanti di sana ngga usah bikin ulah," kata Aditya pada Renjana. Sebelumnya Aditya sudah mengetahui alamat rumah Dini. Perempuan itu memberi tahunya ketika Renjana mengatakan ingin bermain ke rumahnya. Dini sebenarnya tidak ingin jika rumahnya diketahui oleh orang yang baru ia kenal. Tetapi kata Afti, jika ada orang yang ingin bertamu harus dipersilahkan, tetapi tetap di jaga agar tidak merusak.

⁠~⁠♪

"Turun, ngga usah manja," ucap Aditya sembari melepaskan helm dikenakannya.

"Bantuin lepasin helmnya," Renjana menyodorkan kepalanya kepada Aditya. "Ngga peka banget sih jadi Abang. Pantes ngga punya pacar."

"Ngga usah ngeledek, lo juga masih butuh kasih sayang gue. Emangnya siap kasih sayang gue buat lo, gue bagi sama cewek gue?" tanya Aditya. Helm yang Renjana pakai sudah terlepas dan ia letakkan di kaca spion sebelah kiri.

Uncrush [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang