Chapter 12

5.9K 278 6
                                    

Kebanyakan orang tua yang memberikan asi kepada sang buah hati nya, aila juga ingin memberikan asi nya kepada si kecil agar tidak terlalu ke susu formula.

Aila akan meminta izin kepada bara dan keluarga nya,siapa tau mereka juga akan mendukung keputusan aila.

Di kamar

"Mas,apa aku boleh memberikan asi kepada rasya"ucap aila meminta izin kepada bara.

"Boleh sayang, rasya sudah menjadi anak kita, bungsu Atlantik"

"Terimakasih banyak mas"

"Sama-sama sayang"

Skip

Kini mereka sudah kumpul di ruang makan, mereka akan sarapan seperti biasa dan mereka juga akan di rumah saja karena ini weekend.

"adek mau makan apa sayang"ucap Karin yang melihat rasya di pangkuan Brian.

"aca au mam,itan oleh unda" ucap nya kepada Karin.

"Boleh dong sayang nya bunda"

Mereka yang melihat itu pun menahan tangan mereka agar tidak menguyel-uyel pipi rasya yang ingin tumpah itu.

"Makan" ucap tegas Tristan dan langsung di laksanakan mereka tanpa suara.

                            🦌🦄🦓🦄🦌

Kini mereka sedang kumpul di ruang keluarga, Rasya sedang bermain balok susun dengan niko,Angga,dan robi, karena yang lain membahas tentang perusahaan mereka,dan para wanita membahas makanan, masakan dan sesekali membahas si kecil.

"Mom,kak,aila ingin izin buat kasih asi untuk baby, boleh tidak?

"Tentu boleh sayang, silahkan kasih rasya asi, karena dia sudah menjadi bagian dari Atlantik"

"Benar aila, rasya sudah menjadi bagian dari Atlantik" ucap Karin kepada aila.

"Apa kau ingin memberi asi kepada baby sekarang?"

"Iya kak,aku ingin memberi nya sekarang,aku rasa itu tidak buruk kan"

"Tidak sayang bahkan itu lebih bagus"

"Terima kasih banyak untuk kalian yang telah mendukung keputusan ku"

"Sama-sama aila, sudah jangan bersedih lihatlah rasya yang sangat aktif bermain"

Mereka pun melihat rasya yang bersemangat bermain balok susun dengan Abang nya, sambil menampilkan wajah yang serius.

"Setelah lelah bermain dengan sang Abang kini rasya berjalan mendekati sang mommy, karena ingin minum susu.

"Ommy, aca au cucu na ommy"

"Capek ya nak habis main"ucap Astrid sambil mengusap dahi rasya yang di penuhi keringat.

"Bentar ya sayang, mommy buat dulu ya susu nya"

Setelah membuat kan susu untuk rasya kini rasya sudah berbaring di sofa sambil meminum susu nya, dengan tangan yang memegang telinga nya, karena lelah rasya pun terlelap namun mulut tetap bergerak meminum susu.

Aila pun mengambil dot yang kosong itu, mengganti dengan pecifer, lalu aila izin membawa rasya ke kamar.

"Sweet dream,baby" ucap aila mengecup kening rasya lalu aila keluar dari kamar nya.

Skip di ruang keluarga.

"Kita tidak boleh lengah, karena dia telah datang kembali untuk membalas kan dendam yang bahkan tidak pernah kita buat"ucap Rico.

"Hufft, mengapa dia terlalu berobsesi untuk membalas akan dendam nya kepada kita" ucap Brian.

      
                       🐯🦁🐯🦁🐯🦁

"Katakan padaku, cepat" ucap nya kepada sang asisten.

"Mereka mengadopsi seorang balita berusia 3 tahun dan mereka sangat menyayangi balita tersebut"

"Hm,kau boleh pergi" ucap nya kepada asisten itu.

Sang asisten pun pergi dari sana setelah di usir eh canda 😅, maksudnya di suruh keluar gitu.

"Haha,aku tidak sabar ingin membalaskan dendam ku dari permata Atlantik"







Siapa ya dia.....?

Penasaran?

Tunggu di chapter selanjutnya 😊🙏🏻

~vote nya jangan lupa,🍑

RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang