sedikit cerita tentang masa smp Lulu, di kantin yang sedang ricuh dengan antrian entah itu di selang atau pun menyenggol, saat itu Lulu Jessi flora sedang makan, tapi ada mengacau datang Clara dan Diana duo yang menurut LJF (Lulu jessi flora) b aja
"enak banget makan nya, kurang enak tau, tambah kuahh" Clara menuang soda pada nasi Lulu
"aduh anak pembunuh ga seharusnya di sini, iya ga tau?" ucapnya mendorong Lulu hingga jatuh dari kursi
"upss sorry, haha" tawa mereka
lalu duo itu menyelang antrian, membuat Lulu tambah marah bukan dia saja, ia mengambil tempat makan dan ia seret, semua makanan nya terbuang, membuat semua mata membicarakan nya
lalu ia memakai earphone dan
plakk
bugg
bugg
duggplakk
"AAAAAA"
suara hantaman dari tempat nasi besi itu, ya Lulu memukul mereka berdua dengan ganas, hingga tempat nasi itu penyok dan ada darah menempel
mata Lulu yang di lihat orang-orang adalah pupil nya mengecil, bertanda dia sedang melihat ke arah orang yang membuatnya benci dan membuat puncak kesabaran nya habis
tidak terlalu terlihat, tapi terlihat karna cahaya yang tembus dari kaca mengenai wajah Lulu
"ASTAGA CLARA!" teriak Bu kepsek
....
"dingin, tapi sejuk" ucap ollan
"iya"
"eh itu villanya di sewa ya?" tanya ashel
"iya kata mang Ujang, ada yang sewa seminggu, dan lusa udah pulang" ucap Lulu
"ohhh"
"eh udah jam 9 tau, balik yok" ucap Aldo
"yuk, teteh juga udah selesai ngerapihin nya" ucap Eli memakai jaket
"kalian pulang duluan aja, aku mau bawa motor yang di garasi" ucap Lulu
"okee, hati ya kaaa" ucap ashel
"iyaa babayy"
lalu Lulu mengeluarkan motor vario 125 nya, memang sudah lama ia tidak memakai motor yang di kasih Oma, sudah di modif di lampu depan dan belakangnya, lalu bagian body nya juga
"astagaa!!" kagetnya
"hehe maaf ya Kaka, ngagetin"
"haduh, jantung aku rasanya mau copot "
'ga kaget sih, pura-pura aja biar di kira kaget, lagian dia juga udah ngeliat dari tadi dan aku sadar itu' batin Lulu
"Kaka.. emm Kaka tinggal di sini ya??" ucap nya
"iya de, kamu yang sewa villa di sana ya?" tanya Lulu
"iya, aku bareng sama Kaka aku" ucapnya
"kamu tinggi banget, tutorin dong" ucapnya
"makan tiang solusi nya ka" canda nya
"hahaha, btw aku Lulu, salam kenal yaa" ucapnya
"akuu raisha" menunjukkan namanya di punggung nya
"wah kamu pemain bola?" tanya Lulu
"ngga, Jersey nya aja hehe" ucap reihan
"raaa!" panggil seseorang dari belakang
"apa ??"
"ayoo" ajaknya
"emm Kaka, aku pulang dulu yaaa, dadah Kaka cantikk" lalu raisha lari menyusul temannya
"dasar buaya " tawa pelan nya menutup garasi
Lulu pun pulang, tapi ia bingung, bagaimana raisha itu pergi, padahal sudah malam, tapi ia menepis pikiran itu dan saat sampai rumah Oma lampu nya sudah mati, berarti sepupunya sudah pada tidur
Lulu masuk melewati pintu samping, karna tadi pintu depan sudah di tutup, tapi ia lagi² melihat ke arah bukit yang dekat dengan villa, ada lampu senter (?) siapa disana?, dan lampu itu yang pegang seperti berlari
hingga, "ka Lulu?" tanya ian
"mau kemana kamu?" tanya nya
"mau buang sampah" ia memperlihatkan sampah
"oh ya udah gih sana, Kaka mau tutup pintunya" ucap Lulu masuk dan mengambil gembok
"sipp udah" ucap Ian masuk
"dah sana bobo udah jam 10" lalu Lulu mematikan lampu dapur, dan pergi ke atas
seminggu telah usai, ia harus ke Jakarta lagi mengurus perusahaan disana karna disana ada kesalahan sedikit, sebenarnya masih di atasi oleh anak buahnya, tapi karna Lulu banyak acara disana jadi ia akan ke Jakarta ke esoknya
"nanti Minggu depan aku kesini lagi ya Oma, teh jagain Oma ya" ucapnya pamit pada Oma
"iya cucu Oma yang sayang, udah gih sana, hati-hati bawa mobilnya, jangan ngebut oke?"
"siap Oma 48 haha, dah omaa" lalu Lulu mencium Oma dan pelukan dengan Eli lalu pergi dari sana
Lulu sudah sampai apart nya begitu mewah dan rapih, seminggu sekali artnya datang untuk membersihkan tempat itu
Lulu berbaring dan masih ada 2h berlibur, ia berganti baju dengan baju olahraga nya dan joging di sore hari di taman dekat apart nya
sejam ia lewati bentar lagi langit oranye itu berubah menjadi biru kehitaman yang indah, di hiasi bintik putih yang terang
"sakit bet bangsat" Lulu mendengar itu, ia melihat ke arah samping ada orang jatuh lalu ia tolongi
"kamu gapapa dek?" tanya Lulu
"gapapa ka "ucapnya
"eh raisha?"
"loh ka Lulu ya?? aduh jodoh ketemu lagi hehe" gombalnya
"hadeh dasar buaya" ucap Lulu
"buat Kaka cantik apasih yang aku ga mau" lalu mereka tertawa
"sakit ga kakinya?, kalo sakit kita ke apart aku aja yuk, liat deh luka kamu juga keknya dalem itu" ucap Lulu khawatir
"gapapa kaa aku kan kuat, hehe"
"kuat kalo ini, tapi kamu ga bakal kuat di saat orang yang kamu sayang hilang selamanya" ucap Lulu membuat raisha diam seribu bahasa
"udah yuk ke apart aku aja, ayook" tarik Lulu
"aduh, iya iyaaa" raisha hanya pasrah saja
..
spill dikit
'kuatkan iman ku ya tuhan, semoga ga kebablasan' batin raisha
KAMU SEDANG MEMBACA
pembunuh bayaran (LuRah). END
Actionanak pembunuh harus berpacaran dengan pembunuh bayar, tapi tidak di sangka jika pembunuh bayaran itu yang sudah membunuh ayah dan ibu dari pacarnya