..
"kapan?"
"apanya?"
"nyatain cinta lu?, lu selalu suruh orang buat jagain dia atau lu obses sama tu cewe?" ucap Indira
"obses?, mungkin, gua bingung dir, gua harus gimana?" ucap raisha
"percuma kalo lu bohong sama dia tentang kita, cepat lambat dia tau semua, kaya bangkai tikus terus lu tutupin tapi tetep ke cium aromanya" ucap Indira
"tau tau.. lagian gua masih SMA masa iya gua nikah atau pacaran sama orang yang usian nya 23?" ucapnya
"cinta ga ke halang umur kali" ucap Indira
"iya sih, nanti deh kalo udah selesai"
"malah lu yang di benci sama dia" ucap Indira
"biarin aja"
..
"kenapa?, dia jahat.."
"dia ga jahat kalo papah ga salah"
"terus?, lu masih suka?"
"bingung, mungkin di penjara in?"
"tunggu permainan dia selesai aja, kita harus lindungi onty Atin om Gito sama Lily.., kesian Lily masih kecil harus merasakan kita"
"iya.. aku bingung dek"
"Kaka jangan bingung² aja dong!??"
"gimana kalo kita ikutin permainan aja?, kita harus banyak bukti, kalo udah selesai, kita lapor polisi?"
"tapi..
"ka?!"
"Kaka mau tidur udah malem, jangan begadang" lalu ia berjalan menuju kamarnya
..
00.34
"saya sudah menunggu dari kemarin" Anin berdiri dan menaruh Poto itu
"jangan membunuh lagi, saya sudah tau permainan mu, kamu masih terlalu muda untuk masalah perbunuhan ini,
maafkan saya dan anak saya atas kesalahan yang saya lakukan, membuat orang² sekitar mu menghilang satu persatu, saya juga selalu memantau kamu dari jauh
terimakasih sudah mencintai cucu kesayangan saya, dia juga seperti kamu tapi dia tidak membunuh apapun kecuali tertuduh melakukan nya
kalo kamu?, kamu membunuh tapi tidak tertuduh, kamu lebih baik nak.., saya sudah tau ajal saya, karma saya ada di kamu.., tolong jag-
uhukk, sudah tertusuk ya?, terimakasih... raisha.." Anin tersenyum di akhirnya, pisau itu tertancap tepat di jantung nya
"banyak omong.." lalu ia pergi kembali
08.22
"Oma ko belum bangun yaa?" ucap Christy
"biar onty aja" ucap feni
"AAAA MAMAAAA!!?" teriak Feni saya masuk ke dalam kamar Anin
"kenapa?!" panik Gito
"Oma?.." kini pandangan Christy buram, tapi cepat di tangkap oleh ashel dan Marsha yang di samping nya
"..., Oma?...." seperti pedang yang menebas jantung Lulu, dia terdiam dan pandangan nya lurus ke Anin yang tergeletak di bawah
"lu ga boleh liat.." ucap Zean memeluk Lulu dan menyembunyikan kepala Lulu di dada zean
"itu?.. i-itu Oma Zee?, aku mimpi kan?..., tampar aku Zee..." Lulu menangis dalam diam, matanya banyak air yang keluar tanpa ekspresi dia berjalan ke arah Gito yang memangku kepala Anin
KAMU SEDANG MEMBACA
pembunuh bayaran (LuRah). END
Actionanak pembunuh harus berpacaran dengan pembunuh bayar, tapi tidak di sangka jika pembunuh bayaran itu yang sudah membunuh ayah dan ibu dari pacarnya
