twentyfive

213 13 0
                                    

"aku ke kantor dulu ya sayang" ucap raisha, sekarang mereka ada di Amerika setelah kemarin liburan seminggu

"okeei" ucap Lulu merapihkan dasi raisha

"abang berangkat juga yaa ma pa" ucap Fernandes

"okeei, pulang nya mama jemput" ucap Lulu memasukan bekal

"sipp, dahh bus nya udah nyampee" lalu Fernandes mencium pipi Lulu dan berpelukan dengan Raisha, setelah itu baru dia naik ke bus

Lulu dan Raisha membiarkan , Abang (Fernandes) berangkat dengan bus agar dia banyak memiliki teman, Lulu raisha tinggal di rumah yang hanya 2 tingkat, minimalis tapi mewah

"aku berangkat, bye honey" lalu raisha masuk mobil dan pergi ke kantor

raisha, sekarang ia yang menangani semua perusahaan, Lulu ada kalanya ia membantu jika jadwal raisha penuh dengan meeting

Abang akan selalu di ajarkan oleh raisha agar berani.

pov Fernandes

(mereka pake inggris tapi, aku ketiknya indo biar ga cape)

"hello what's up my broo" ucap Alex teman Fernandes

"u too broo" ucap Fernandes

"jadi, apa kita jadi bermain sepeda di sore hari?, uhh aku sangat merindukan masa itu, tapi tahun ini aku baru menyadari bahwa kita akan berumur 15?!!" ucap judo yang belasteran jepang

"yaa kau benar kita akan berumur 15, dan akan menjadi dewasa lagi, kau tahu?, aku di belikan motor besar, kita bisa balapan dan berkeliling, tapi sayangnya kita tak cukup umur" ucap Alex

"oh ya? papa ku ada, dia memiliki 2 disini, 1 untuk ku, dan dia memiliki 3 di Indonesia" ucap Fernandes

"woww, di Indonesia banyak sekali pengendara motor" ucap judo

"ayo anak² kita sudah sampai" ucap supir

"ayo teman, kita masuk!" ucap Alex dengan semangat

"hai fer, uemm aku hanya ingin memberikan makanan semoga kau suka!" ucap Luna lalu ia berlari ke dalam beramal teman²nya

"wow, di hari pertama setelah libur, Luna si pintar memberikan mu makanan?, berhati-hati lah pada orang yang di pintu, seperti dia menyukai Luna tapi Luna menyukaimu bro" ucap Alex memelan saat melihat 2 orang berbadan sedikit berisi memperhatikan Abang

"oh ayo lah Alex!, apa kau lupa dia atlet beladiri" ucap judo

"oh yaa!?, aku lupaa!, dan kau juga menjuarai atlet anggar tahun kemarin" ucap Alex

"oh ayo lah, aku tidak peduli aku hanya ingin hidup damai" lalu Abang masuk meninggal kan kedua temannya

"Fernandes!" panggil Fritz

"ada apa?" tanya nya

"ngga sih panggil aja, oh ya, nanti siang ada latihan kata pak John" ucap Fritz mengingatkan latihan anggar

"ka?!, aku judo dan fernan akan main!, bagaimana bisa" panik Alex

"Yo bro, kita main di sore hari bukan di siang hari" ucap judo

"oh iya!, haha aku pelupa dasar, ayo masuk kelas judo fernan" ucap Alex

"jangan lupa" ucap Fritz dengan b indonya lalu ia pergi ke kelas juga

"iya" Abang membalas nya dengan bahasa indo juga

"hei hei hei!, siapa yang membasahi tempat kita huh?!" kesal judo saat datang ternyata banyak jus apel di bangku mereka

"emm mungkin mereka" bisik Reno di sebelah mereka

"terimakasih" lalu judo dan Alex menghampiri meck dan Aaron

"apa payah? haha, lihatlah sekarang dimana bayi duduk?, hahaha" ejek Aron

"maksud mu apa huh?" ucap judo

"sudah, ini bisa di lap" ucap Abang

"lihatlah si bayi saja bilang 'ini bisa di lap' hahaha" ejek meck

"ada apa ini?" guru datang

"Bu lihatlah Aaron dan meck membuat tempat duduk ku dan teman²ku basah" ucap judo

guru itu panik saat Fernandes lah yang kena, "Aaron meck datanglah ke kantor!" guru itu meminta maaf pada Fernandes, orang yang selalu di depan kan oleh nama ayah ibunya

"hehe tolong jangan laporkan pada ibu ayahmu yaa" Ucup guru itu pada Abang, tapi ia hanya mengangguk

bukan karna bersembunyi di belakang nama sang ayah ibu, tapi orang² tahu bahwa Abang adalah anak mereka dan orang tua Abang sangat di hormati di dunia kerja sekarang

pulang sekolah tiba, Lulu tidak menjemput karna Fritz menghubungi bahwa akan latihan, Abang berpamitan pada kedua temannya, lalu tak lama mereka melihat meck dan Aaron di marahi oleh orang tua mereka

....

"hai sayang" Lulu datang

"haii, Abang mana?" tanya raisha menengok pada Lulu yang berjalan ke arahnya

"dia ada latihan anggar dengan Fritz, karna bosen aku kesini aja dehh" Lulu naik ke atas pangkuan raisha

"kenapa hm?.."

"tidak apa.. gimana kalo kita.. emm memberikan adik untuk Abang, kesihan jika ia harus sendiri" ucap Lulu memainkan dasi

"haha, boleh saja.." raisha mendekati wajah Lulu dan

"mata gue!" ucap Jessi datang

"lu nge ganggu jessii!" Lulu turun dari pangkuan dan duduk di sofa

"hello semuaa" muthe datang dan pamer jika ia baru membeli tas Gucci keluar baru

"ihh ko kamu punya sih?!" tanya Lulu

"punya dongs, Kaka ga punya yaa? haha" ucap muthe tengil

"tapi kamu ga punya yang ini kann?" Lulu mengeluarkan dompet YSL nya yang hanya ada 3 di dunia

"ihh! huaaa jessii"

"haduhhh"

"hahaha" tawa jahat Lulu

"cih awas aja nanti" sewotnya

"yeuhh, iya dehhh"

"ada apa kalian kesini?" ucap raisha

"ayo Ra ikut gue" ucap Jessi lalu raisha mengangguk, mereka berjalan ke ruang meeting

"mau ngapain sih?, penting emang?" ucap Lulu

"biarin aja, yang ngumpul pertama Jessi yang kedua raisha, sisanya terserah" ucap muthe membuat Lulu tertawa

"eh muthe gimana Fritz?" ucap Lulu

"gimana apanya? latihan anggarnya?" tanya muthe

"iya, apa lagi coba?" ucap Lulu

...

"ko bisa? maksudnya, kenapa?" kaget raisha melihat Poto di hp Jessi

"ya aku ga tau lah Rai, aku dapet nya dari orang suruhan kita" ucap Jessi

"kita masih ada waktu 4 bln buat ngumpul lagi" ucap raisha

"lama"

"mau gimana lagi? masa iya kita culik?, ga mungkin dong" ucapnya

"iya sihh, ya udah deh segitu aja"

"lo tetep awasin ya Jess" ucap raisha membenarkan dasinya lalu keluar di ikuti jessi

pembunuh bayaran (LuRah). ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang