malam, 19.55
"kakaa" intip Marsha
"masuk aja" ucap Lulu sedang mengetik
"huhuu Kaka liat deh, Koko photo sama cewee" sedih Christy
"padahal cuma genggam tangan doang" ucap ashel
"cemburu shel, kamu mana bisa ngerasain" ucap Marsha
"dih"
"nih berkas²nya, baca yaa" ucap Lulu menyerahkan amplop coklat yang cukup tebal pada Christy dan Marsha
"Soleh Solihun" gumam Marsha, "loh ka?!, ini bio data Soleh tauuu!"
"ini juga bio data kokoo?!!" kaget Christy
"baca ya adik²nya Lulu, Kaka ga mau kalian di sakiti oke?"
"tapi- yaudah dehh makasih kaa" senyum tipis Christy
"sama²" ucap Lulu melanjutkan ketikannya
"aku juga mau punya pacarrr uhuhu" rengek ashel
"makanya liat gue shel, gue selalu ada buat Lo" gumam nya melihat ashel dari cctv
"loh?! Koko punya kembaran?!!!" kaget Christy melihat isi kertas
"iya coba deh liat"
"loh ini kan ka Chika?" ucap ashel
"kamu tau?" tanya Christy
"tau dia dulu kakel aku" ucap ashel bangun dari tidur nya
"udah ya aku ngantuk mau bobo bayyy" lalu ashel keluar untuk tidur ia sangat mengantuk sekarang
"ihh shel, padahal mau nanya huhu"
"baru jam 8 tumben ashel" ucap Lulu
"dia ada kuliah pagi" ucap Marsha membuat Lulu mengangguk
..
"aghh, Shell why u so hot?!!" melihat postingan Instagram
..
"berondong gua mana ya?" cari lulu ke raisha
"kenapa ko kaya nyariin gitu ka?" tanya Christy
"oh ngga" senyum Lulu
"serius??" tanya Christy lagi karna Lulu seperti menunggu telpon dari seseorang dan tidak fokus menonton
"iyaa udah ah Kaka mau jalan ke luar byee de" lalu Lulu keluar dan menuju villa
"ngeri emang, mang Mamat meninggal tanpa kepala" ucap mang Jejen
"kenapa mang?" penasaran Lulu
"itu, tau kan yang tukang kebun desa sebelah, katanya di bunuh di bukit villa kita non, terus tanpa kepala lagi" ngeri mang Jejen di anggukan oleh mang Amir
"waduh, ngeri ya, emm peraturan baru deh dari aku, bilang ke yang nyewa villa, jam 9 jangan keluar, dan yang abis keluar usahakan jam 10 sudah di villa, sebarin ya mang" peraturan villa baru di ucapkan oleh Lulu
"oh oke siap non, nanti saya bilang ke semua, kami pamit non, assalamualaikum" lalu Jejen dan Amir pergi
"walaikumsalam" lalu Lulu menjalankan motor nya ke bukit yang mang Jejen tunjuk
"iya sih, mang Mamat juga katanya hilang, dan baru di temuin?"
"apa sangkut pautnya sama yang senter kemarin di bukit itu, aku harus cek ke lokasi ini mh" gumamnya lalu menjalankan motor nya ke tempat lokasi
"kami hanya menemukan struk pembelian di supermarket Bali" ucap polisi yang tidak sengaja di denger oleh Lulu
"Bali?, jauh" gumamnya lalu ia melihat ell disana yang ternyata menangani kasus ini
"hai ka" sapa ell
"hai jugaa, kasus mang Mamat tanpa kepala?" ucap Lulu membuat ell mengangguk
"boleh liat jasadnya?" ucap Lulu lagi
"adanya Poto, nih" lalu ell menunjukkan mayat tanpa kepala
"wow ngeri sih, aku ga bisa bantu, aku kesini niatnya cuma liburan, haha"
"enak banget, kalo aku sebulan ini udah 28 kasus pembunuhan yang termasuk di Bogor" ucap Ella membuat Lulu kaget
"loh?!, 28?!, gilaa ya tu orang" kaget Lulu
"emm yaa, dan seperti yang di lihat selalu struk pembelian di Bali, tapi supermarket yang sudah di datangi oleh polisi ternyata sudah beda lagi, menjadi toko baju" ucap ell membuat Lulu mengangguk
"ya udah lah, semangat ya ell, Kaka pulang dulu, bayy" lalu Lulu pulang ke rumah saat di rumah sudah banyak mobil keluarga, kenapa?
"hikss ka luluuu!!?" peluk Atin
"ke-kenapa?" tanya Lulu melihat keranda
"papah, papah meninggal hikss" ashel memeluk Lulu
"sttt udah yaa, kalian kuat, papah udah tenang di atas sana, nanti sedih lagi liat kalian nangis, udah udahh"
"i-iya kaa"
"ini semua gara² kamu!" tunjuk shanju pada Lulu, ollan yang mengerti membawa ashel kathrin ke sofa
"apa?, salah aku?, salah aku apa?, aku dari perkumpulan 4h yang lalu aku disini, dan aku belum ke Jakarta niatnya malam ini, ko jadi nyalahin Lulu?" Lulu berusaha tenang sekarang
"KARNA KAMU ANAK PEMBUNUH!" bentak shanju
"ITU UDAH JALAN NYA TUHAN OM!, JANGAN SE ENAKNYA NYALAHIN ORANG YANG GA TAU APA-APA!" bentak Lulu lagi kini mata nya menhan tangis
"DANIEL MATI KARNA DI BUNUH, DAN INI PASTI SURUHAN KAMU!" bentak shanju lagi
"kak udah" tenang Feni
"CK, SALAHIN AJA AKU, TERUS SALAHIN, KALO BUKAN KARNA OMA AKU DARI KEMARIN UDAH BUNUH DIRI DI DEPAN KALIAN SEMUA!, AKU CAPE, AKU BERUSAHA JADI YANG TERBAIK DI DEPAN MATA KALIAN!, AKU KURANG APA?!, ORANG TUA AKU?!, MEREKA AJA KAYAKNYA GA TENANG KARNA SELALU DI UNGKIT OLEH KAKANYA INI!!" bentak balik Lulu ia cape, ia cape jika selalu di salahkan
"stt udah udahh" peluk zean, ia tau adiknya butuh perhatian
"hikss papii" peluk Lily takut pada shanju
"papah udah!!!" tegas Christy
"mas udah!" tenang Gracia
"ka jangan di tarik rambutnya udah ya udahh" tenang Aldo dan Aran
"AKU SALAH APA?!!" tangisnya kini mulai membesar
"stt udahh nanti Oma nambah sedih" tenang ollan, ia melihat Oma nya yang duduk dan minum air dengan perasaan sedih dengan indah di samping nya
"s-sak--" Lulu pingsan saat itu, langsung zean angkat ke kamarnya bersama ollan Aran Aldo
"ka luluu!?" kaget para sepupunya
"kamu..., kamu keterlaluan shanju" ucap Oma di depan shanju
plakk
"m-mah?" kaget shanju, baru kali ini ia di tampar oleh ibunya setelah ayahnya saat kecil
lalu Anin ke Lulu yang pingsan, "siapkan lah kuburannya ndah" ucap Anin lalu ia masuk, perkataan nya juga di anggukan oleh indah yang termenung melihat jasad suaminya
"aku udah bilang ke tukang gali buat di kuburin sebelum makan papah" ucap Feni
"iya ka makasih" lalu indah duduk terkemas di sebelah jasat suaminya
"mas, ko kamu ninggalin aku?, kamu udah janji loh mas, lihat lion dia sekarang menunda lomba nya mas, ashel juga meninggal presentasi nya di kampus mas, mas bangun yuk, indah kangen mas, katanya mau menua bersama?, mas aku janda ya?, haha..., mas kalo anak² kita lulus sekolah, tolong datang sebagai kupu-kupu ya mas, aku berusaha ikhlas mas, mas yang tenang ya?... ollan Aran bakal jadi penerus perusahaan kamu mas, mereka udah jago kayaknya mas" monolog indah yang mengelus kepala Daniel, lalu menciumnya
feni kathrina Gracia Gito Eli mendengar itu menangis, Kaka mereka telah berpulang...
KAMU SEDANG MEMBACA
pembunuh bayaran (LuRah). END
Aksianak pembunuh harus berpacaran dengan pembunuh bayar, tapi tidak di sangka jika pembunuh bayaran itu yang sudah membunuh ayah dan ibu dari pacarnya