(ingeh ga kalo judul perbab ada yang salah?)
pov muthe
"ya udah kamu mandi duluan aja ci" lalu muthe ke lemari nya dan ia mengambil celana dalam dan kaos overseas hingga menutupi sedikit pahanya
"ya udah.." Jessi mengambil perbajuan nya dan mandi
muthe ke lantai satu ke arah dapur, bersih, tidak ada sampah tidak bau alkohol juga, hanya ada surat
'muthe.. kalo nanya kalian ko bisa gitu?, itu kalian mabuk berat, kan Lyn udah ngomong kalo itu alkohol nya 105% tapi kalian tetep minum, Jessi minum 3 botol, sedangkan kamu 1 setengah botol, emm aku pulang yaa jam 4 pagi, Lyn sama aku udah beresin semuanya, jendela nya juga aku buka biar ga bau.
-lia'
"hufh~" lalu muthe memanggang roti dan becon, lalu menggoreng telur
beberapa menit kemudian, ada tangan yang melingkar di perut nya, ia tahu siapa
"morning.. wow kamu jago masak ya?.."
"iyaa. sana gih ke meja makan, sisanya biar aku aja" senyum muthe sambil mengelus tangan Jessi
"ya udah nanti aku yang cuci piring" muthe mengangguk, lalu Jessi duduk di meja makan
'apa ini beneran karma aku?' batin Jessi
'iya sih gua dulu suka ci jeci, tapi ga gini..' batin muthe, ia berjalan dan menaruh sarapan mereka
skip sarapan
"hari ini mau kemana ci?" tanya muthe yang sudah dengan persiapan jalan² ke luar
"anterin aku beli mobil/ motor yuk, aku disini gada kendaraan" ucap Jessi di anggukan oleh muthe
"sini aku yang bawa" ucap Jessi mengambil kunci mobil di gantungan
"mau beli mobil apa?" tanya muthe, mereka kini sudah di luar area apartemen
"emm apa yaa mercy?" ucap Jessi
"ganteng amat selera nya"
"iya lah.. di rumah aja aku-
"suttt kayaan ka Lulu ka zean, punya Rolls-Royce" kekeh muthe
"haha iya dehh cantikk" Jessi mengelus tangan muthe
"hihi iya dongg aku cantik"
"dah sampe, bentar" lalu Jessi keluar an dan membukakan pintu untuk muthe
"ihh aku bisa sendiri Cici" rengkeknya
"ayoo"
Jessi mulai mencari mana mobil yang bagus, sedangkan muthe dia duduk di lobby tidak jauh, jika jauh juga Jessi masih bisa melihat
"muthe" panggil Jessi muthe langsung ke Jessi berlari kecil"ini bagus?" tanya nya
"emmm terserah Cici"
KAMU SEDANG MEMBACA
pembunuh bayaran (LuRah). END
Actionanak pembunuh harus berpacaran dengan pembunuh bayar, tapi tidak di sangka jika pembunuh bayaran itu yang sudah membunuh ayah dan ibu dari pacarnya