seven

391 34 0
                                    

"nona keren" senyum ellang

"haha iya deh iyaaa" senyum nya

"oh iya, aku ke kamar dulu ya, cape, bai ell" pamit Lulu

"itu siapa?" tanya Mira

"temen, dulu dia yang urus kasus orang tua aku, udah deh sana kali, aku mau bobo cantik, baik" ucap Lulu masuk kamarnya

"dihh, Yo wes lah" ucap Mira masuk kamar

..

"cih, dia tau juga, menarik bukan?" ucap rara mendengar percakapan mereka

"langsung aja pacarin, biar ga terlalu curiga" ucap Lyn

"ga gitu, malah kalo ada hubungan banyak curiganya, terus nanti dia tau kalo kita pembunuh bayaran" jelas Indira yang duduk di kursi belakang

"iya deh terserah kalian aja" ucap Lyn

"yuk, berangkat" ucap raisha

"iye iye"

...

"besok pulang ke Bandung yaa" memikirkan bagaimana nantinya

"pasti nanti ada omongan, males banget, tapi kalo ga datang, malah ngomongin juga" cape Lulu

drtt
drrt
drttt

"kenapa omaa??" tanya Lulu dalam telepon

"....."

"datang ko Oma"

"...."

"iya iya, paling malem ini aku dari Bogor ke Bandung, tapi mau ke makam ibu ayah dulu, gapapakan Oma?"

"...."

"okee omaa, makasiii"

"...."

"siap, dah ya Oma, aku mau ke toilet babaii"

"...."

telfon dimatikan

"hufh~, pada datang ya" lesunya

"ya udah deh, aku siap² dulu"

Lulu bersiap-siap untuk perjalanan ke bandung, Mira menggunakan bus untuk ke jakarta, dan Eli akan menetap sementara di Bogor, dan akan menyusul ke bandung

malam datang, Lulu sudah di mobilnya, dengan lagu yang ia steel di mobilnya 'saturn -SZA' kira-kira itu yang ia dengar,dan tak lupa juga mendengar kan lagu dari Nadin amizah

taruh - Nadin amizah

Ku sudah tau dari awal
Mencintai bukan perkara kebal
Jauh dari kata mudah dan asal
Kupelajari sedari kecil

Berteriak di atas tenggorokan
Hujan serapah dan makian
Hancur lebih mudah dari bertahan
Kupelajari sedari kecil

Dan dari situ cara pandangku
Melihat cinta berwarna keruh
Seperti bertaruh apa kau dan aku
Akan jadi sama seperti itu

Aku punya harapan untuk kita
Yang masih kecil di mata semua
Walau takut kadang menyebalkan
Tapi sepanjang hidup 'kan kuhabiskan

Walau tak terdengar masuk akal
Bagi mereka yang tak percaya
Tapi kita punya kita
Yang akan melawan dunia

Aku sudah tau dari awal
Rasa takut masih kugenggam nyaman
Cinta dan jenisnya seperti seram
Kupelajari sedari kecil

pembunuh bayaran (LuRah). ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang