HAPPY READING
Tak terasa sudah 2 Minggu mereka berumah tangga dan semua berjalan dengan sangat baik bahkan sekarang Brian tengah mengandung dengan usia kandungan baru 1 Minggu.
Dan malam ini Rey harus pergi dinas keluar negeri yang tak bisa ia tinggalkan mau tak mau ia berangkat walupun ia sangat malas sekali pergi.
Maunya sih diem Dirumah sama istri dan juga calon anaknya tapi apalah daya yakan wakkk.
Dan Rey mempercayakan menjaga istrinya pada fano dan juga Sepa.
Whattttt kenapa ada Sepa ya kalian harus tau kalau Fano dan Sepa sudah menikah seminggu yang lalu.
"Bang gw nitip istri sama calon anak gw ya jaga mereka baik-baik kalau ada apa-apa langsung telfon gw" ucap Rey pada fano.
"Ia Lo tenang aja dia aman sama gw dan Sepa" jawab Fano.
"Kamu jangan mengkhawatirkan istrimu disini ada kita yang menjaganya Rey" ucap Sepa.
"Baik kaka ipar terimakasih memang kadang ia akan ngidam sesuatu hal yang mungkin diluar akal sehat jadi harap dimengerti ya" jelas Rey, ya selama kehamilan Brian seringkali mengidam yang aneh-aneh.
Seperti kemarin masih anget Brian ngidam pengen martabak rasa buah nangka coba mana ada, terpaksa lah Rey nyuruh mamangnya bikin sampe-sampe Rey bawa nangka nya yang dia beli dari pasar.
/Back to Rey and Brian/
"Mas baik-baik disana ya jangan terlalu capek, makan yang teratur dan jangan memaksakan kalau sudah lelah maka istirahat ingat" pesan Brian pada sang suami.
"Iya sayang kamu juga jaga diri baik-baik" jawab Rey.
"Iya mas sebaiknya mas berangkat sekarang nanti telat naik pesawat" ucap Brian.
"Iya mas pamit berangkat ya sayang ingat jaga kesehatan dan calon anak kita" pamit Rey sambil mengecup kening sang istri.
Cupp...
"Kaka ipar Rey berangkat tolong jaga dia baik-baik" ucap Rey pada Sepa.
"Iya Rey hati-hati, pasti...kamu tenang aja" jawab Sepa.
Rey berangkat diantar Fano sampai bandara karna disuruh Brian padahal Rey bisa berangkat sendiri.
Entah kenapa sejak kepergian Rey perasaan Brian jadi gak enak, ah mungkin itu cuma karna dia gak biasa ditinggal Rey jauh-jauh.
"Semoga selamat sampai tujuan mas" do'a Brian saat melihat mobil itu perlahan menghilang.
"Brian...sebaiknya kita masuk udara malam tak baik untuk mu" ucap Sepa sambil merangkul Brian.
"Emmm...iya kaka ipar" sejak kakaknya menikah dengan sahabat nya Brian mengubah panggilannya pada Sepa menjadi kakak ipar.
*
*
*
Saat sedang diruang tv pintu utama dibuka dan itu ternyata fano yang baru pulang mengantar Rey."Bang gimana mas Rey udah berangkat" tanya Brian.
"Iya udah dek" jawab fano.
"Oh syukurlah lah kira-kira sampai disana jam berapa bang" Brian.
"Sekitar jam 3 pagi kayaknya dek" jawab fano.
"Sudahlah Brian jangan terlalu mengkhawatirkan suamimu dia pasti baik-baik saja" ucap Sepa dan diangguki Brian.
"Mas kamu makan malam dulu soalnya tadi gak sempat makan kan" ucap Sepa pada fano.
"Emmm..apa kalian udah makan malam" fano.
"Udah mas" jawab Sepa.
*
*
*
Semuanya sudah pergi tidur, Sepa dan Fano tidur dikamar atas juga karna di lantai dua itu terdapat dua kamar.Tapi ternyata Brian belum tidur ia masih termenung memikirkan sang suami apakah sudah makan atau belum, dia lagi apa, dan semacamnya itulah yang Brian pikirkan.
"Kenapa perasaan aku gak enak ya"
"Semoga mas Rey selamat sampai tujuan"
"Sekarang mas Rey lagi apa ya"
Itulah omongan Brian yang tengah duduk menghadap kaca besar disana yang menampilkan langit yang mendung oleh awan hitam itu.
Saat Brian merasa haus dan ia mengambil gelas berisi air di nakas tak sengaja ia menyenggol bingkai fotonya bersama suami, foto itu terjatuh ke lantai sampai hancur.
"Ah...ya ampun aku ini ceroboh sekali" Brian menunduk sambil melihat bingkai yang hancur itu.
"Ta-tapi kalau barang jatuh itu bukannya pertanda buruk" iya teringat akan hal itu.
"Ah apa yang kau pikirkan Brian, ini hanya ketidaksengajaan buang jauh-jauh pikiran buruk mu ini" ucap Brian.
"Tapi semoga saja apa yang aku pikirkan tak terjadi"
Saat sedang melamun sambil melihat foto bingkai itu pintu kamarnya terbuka dan itu adalah fano dan Sepa.
Mereka mendengar suara benda jatuh dari kamar adiknya, mereka takut Brian terpeleset dan mengenai benda makanya mereka cepat-cepat menuju kamar adiknya ini.
"Brian kamu gakpapa hah" ucap Sepa yang langsung menghampiri Brian.
"Gakpapa kak cuma aku gak sengaja nyenggol bingkai foto ini saat mengambil gelas" ucap Brian.
"Dan lihatlah bingkai fotoku bersama mas Rey hancur" ucap Brian sambil terus menerus memandangi foto itu.
"Tak apa...tak apa itu hanya foto, syukur kau tak apa-apa Abang pikir kau terjatuh tadi" ucap Fano.
"Mas tolong bereskan ini" ucap Sepa pada fano dan diangguki sang empu.
Sepa pun membawa Brian ke lantai utama untuk menenangkannya karna pasti adik iparnya ini tengah memikirkan sesuatu sekarang karna sejak tadi ia hanya bengong saja.
Sepa menyalakan tv dan kembali duduk menemani Brian agar dia tak semakin larut dalam pikirannya.
Saat channel berita itu tayang membawakan berita bahwa...
"SELAMAT MALAM PEMIRSA...BAIK PEMIRSA BERITA MALAM INI.... TELAH TERJADI KECELAKAAN PESAWAT BERNAMA XXX, AWAN HITAM YANG SANGAT TEBAL MENGAKIBATKAN PESAWAT KEHILANGAN PANDANGAN, KINI PESAWAT ITU JATUH DI AREA HUTAN SEKARANG PARA TIM TENGAH MENCARI KORBAN, ADA BANYAK KORBAN DISANA HAMPIR SEMUA KORBAN TAK TERSELAMATKAN KARNA PESAWAT ITU TERBAKAR" ucap reporter itu (maaf ya gak pandai bikin berita)
![](https://img.wattpad.com/cover/369012557-288-k713982.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny[MaxNat]||END✓
JugendliteraturSawadikhap Phi..Nong... Story Trailer!!!.... Bagaimana jika kalian terjebak diantara terpuruk dalam Masalalu dan masadepan yang cerah sedang menantimu??? Itulah yang terjadi pada Brian pemuda manis yang selalu ceria bahkan kelakuannya bikin orang te...