Episode 26

242 17 2
                                    


HAPPY READING



Mereka sedang makan malam dan ya sedikit perbincangan dengan membahas topik ringan saja seperti bagaimana urusannya apakah berjalan dengan lancar dan sebagainya.

Kini mereka setelah menyelesaikan makan malam sedang menonton film di ruang keluarga.

"Kakak, lihat kenapa gadis itu sangat bodoh sekali" ucap Brian saat melihat tokoh utama dalam drama entah apa judulnya.

"Pemeran utama memang selalu seperti orang bodoh dan lemah bri sangat menjengkelkan namun tak apa karena pemeran utama cowoknya tampan dan gagah aku suka" jawab Sepa yang mendapat tatapan sinis dari suaminya.

"Kalian nonton drama begini karna pengen liat lelaki tampan" ucap Fano buka suara.

"Ya mau apalagi kalau mau sutradaranya nya kan gak mungkin" Sepa.

"Hey tak perlu repot-repot menonton lihat saja kearah samping disini sudah ada lelaki yang jauh lebih tampan"

"Hah dimana...mana" Sepa clingak clinguk ala mencari sesuatu.

"Ini...aku suamimu lelaki tertampan yang tinggi dan juga besar sampai bisa memuaskan mu sayang"

"Hey diamlah adikmu ada disini..."

"Memangnya kenapa dia juga tau kalau aku ini tinggi dan juga besar"

"Tutup mulut mu itu suamiku, diamlah kami sedang fokus menonton drama"

"Nyenyenyenyenye..." Ledek Fano yang mendapat tatapan membunuh dari Sepa.

Brian hanya fokus pada televisi saja ia tak menghiraukan perbincangan suami istri itu karna ya itu sudah sering terjadi dan ia sangat malas.

Malam semakin larut dan jam sudah menunjukkan pukul 23.00.

"Brian sebaiknya kita tidur lihat susah terlalu larut dan itu tak baik untuk ibu hamil"

"Baiklah aku ke kamar duluan, selamat malam"

"Emm..selamat malam... mimpi yang indah"

Saat akan menaiki tangga baru juga 5 anak tangga yang ia naiki entah kenapa ada air disana yang membuat kaki Brian terpeleset laku terjatuh ke bawah.

"AaaaAaaaAaaa...." Teriak Brian.

Sontak itu membuat kedua kakaknya menoleh dan terkejut melihat Brian sudah tergeletak di bawah tangga.

"BRIAN...." Teriak keduanya lalu berlari menghampiri Brian.

Brian meringis kesakitan dan memegangi perutnya tadi saat terjatuh ia berusaha untuk melindungi perutnya alhasil ia jatuh dengan posisi badan menyamping.

Namun tetap saja itu mengenai perutnya, kini Brian menangis dan meringis kesakitan.

"Mas ayok kita bawa Brian keeumah sakit, lihat ada darah di kakinya" ucap Sepa panik saat melihat darah keluar dari area bawah Brian dan juga ada cairan bening keluar bersamaan.

Fano langsung menggendong Brian lalu membawanya ke mobil dan menancapkan gas mobilnya.

Mereka membawa Brian ke rumah sakit terbesar disana.

Dan saat dalam perjalan Sepa menghubungi semua keluarga untuk segera ke rumah sakit yang mereka tuju sekarang.

Tak lama mereka tiba dieumah sakit dengan Brian yang sudah tak sadarkan diri.

Tadi saat di mobil dia terus bicara.

"Ba-bayiku...hiks...kakak...bayiku..."

"Bayimu akan baik-baik saja tenanglah Brian"

My Destiny[MaxNat]||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang