Episode 27

290 15 0
                                    

HAPPY READING


Kini di ruangan itu tinggal Brian, Raveen dan baby Sabi yang berada di samping Brian.

"Bagaimana setelah melahirkan apa beban di perutmu berkurang" entah kenapa Raveen menaykaan pertanyaan konyol begini.

"Ya begitulah rasanya lega sekali, begitu melihat bayi manis ini aku sangat senang dan bahagia sekali, aku tak menyangka bayi mungil ini lahir dari rahimku" ucap Brian sambil memandangi bayi manis nya.

Dan Raveen memandangi Brian tanpa henti dengan senyum tipis yang terukir di bibirnya.

"Bayi mu akan tumbuh besar dan dia pasti akan menginginkan keluarga yang utuh, apa kamu belum ada pikiran untuk menikah lagi sekretaris Brian?"

Raveen lagi dan lagi menanyakan pertanyaan yang konyol entahlah dia hari ini sangat ingin berterus terang saja pada Brian tentang perasaannya.

Tapi masih ia tahan dan menanyakan dulu apakah Brian ada niatan untuk menikah lagi atau tidak.

Brian diam sejenak dan "Entahlah pak...saya juga belum berpikir sampai sejauh itu"

"Sekretaris Brian mulailah hidup barumu lihat sekarang ada bayi manis ini yang akan membutuhkan kasih sayangmu, begitu juga dengan dia akan menginginkan kasih sayang orang tua yang utuh"

"Keluarga saya juga berkata seperti itu hampir setiap hari pak, namun saya takut mengecewakan orang baru itu karna jujur saja saya masih mencintai mendiang suami saya dan lagi saya takut orang baru itu tidak menerima baik masalalu dan anak saya" ya itulah ketakutan Brian selama ini.

"Dengar jika orang baru itu tulus mencintaimu maka dia pasti akan dengan senang hati menerima semua tentang hidupmu begitu dengan masalalu dan anakmu" -Raveen.

"Tetap saja pak mana ada orang yang mau menerima masalalu dan anak dari lelaki lain"

"Tapi saya ada..."

Brian kaget mendengar ucapan Raveen, apa maksud bos nya ini, ya memang Raveen ada diruangan Brian tapi ah sudahlah penyakit lemotnya emang gakbisa ilang😭🙏.

"Saya tau kamu kaget dengan ucapan saya dan mungkin ini sudah waktunya saya terus terang Brian"

"Sebenarnya selama beberapa bulan ini saya sedang berusaha dekat denganmu dan sepertinya itu berhasil meskipun belum 100% dan saya berniat ingin masuk kedalam hidupmu dan juga anakmu, saya mencintai mu dan saya ingin sekali menikahimu namun saya tau bahwa kamu tak akan menyetujui untuk menikah lagi, makanya saya bertemu keluarga mu dan meminta restu untuk menikahimu stelah saya berhasil mengambil hatimu dan kamu setuju untuk menikah tentunya dan mereka memberikan restu serta kepercayaan itu padaku"

Brian terdiam dan mencerna setiap perkataan Raveen dengan seksama.

"Jadi saya katakan bahwa saya mencintaimu dan ingin menikahi serta menjadi ayah dari anakmu"

Mata Brian mulai berkaca-kaca karna terharu dengan ucapan Raveen serta ia tak menduga ternyata selama ini Raveen selalu ada untuknya bukan karna kasihan atau semacamnya.

Ternyata inilah alasan bos nya ini baik padanya, apakah hatinya mulai luluh pada Raveen?.

Toh selama ini juga Brian senang boa nya selalu ada di dekatnya apalagi dia seperti seorang suami yang mengurus baik istrinya.

Brian masih terdiam dengan isak pelan darinya.

"Apa kamu bersedia menikah denganku sekretaris Brian? Ah jika kamu belum bersedia menjawab tak apa jangan membebani pikiranmu dengan ucapanku tadi"

"Kalau begitu saya permisi besok saya akan berkunjung lagi kesini untuk melihat bayi manis mu" ucap Raveen sambil berdiri dan memandangi bayi manis yang sedang tertidur pulas.

Sontak Brian mencegah Raveen dengan memegang tangannya "Bisakah anda menungguku dan memberiku waktu agar bisa membalas cintamu pak"

Entahlah sekarang Brian tak ingin lagi egois dengan kesendirian ia hanya akan mengikuti kata hatinya dan inilah yang ia lakukan.

Sudah author bilang Brian udah mulai ada rasa namun belum menyadarinya mungkin setelah ini dia akan segera menyadarinya.

Raveen kembali duduk dan tersenyum pada Brian sambil memegang tangan Brian.

"Tentu dengan senang hati, terimakasih karna sudah mau membuka hatimu, saya akan menunggu hari itu tiba"

"Terimakasih pak terimakasih"

"Panggil aku mas mulai sekarang"

Brian pun mengangguk, sekarang bendungan di matanya tak lagi bisa tertahan.

Brian menangis sambil tersenyum, walaupun ia baru mulai membalas cinta Raveen namun ia sudah sangat bahagia.

Akhirnya ia bersedia membuka hati kembali tanpa rasa takut yang selalu mengahantui nya.

Tanpa mereka sadari dibalik pintu itu ada Sepa yang menguping.

Ah dia tau bahwa menguping pembicaraan orang lain itu tidak sopan namun ia cukup penasaran.

Dia juga menangis mendengar adik iparnya ini sudah mengurungkan ego nya dan mulai membuka hati.

Alhasil Sepa yang tadinya ingin menemui mereka dia urungkan karna biarlah dua insan itu bersuaan dulu.

Seoa menceritakan semuanya pada keluarga dan semuanya bahagia mendengar itu.

Akhirnya perjuangan Raveen sebentar lagi membuahkan hasil itulah yang mereka ucapkan.

Keluarga mereka hari ini mendapatkan dua kebahagiaan dan kebahagiaan itu akan sampai pada puncaknya sebentar lagi.

Mereka berharap Brian bisa secepatnya mencintai Raveen agar mereka tak perlu khawatir lagi tentang hidup anaknya itu.

Apalagi sekarang Brian sudah tak sendiri lagi ada bayi manis yang menanti kasih sayang yang utuh.

Dan Raveen yang tadinya mau pulang dia urungkan setelah mendengar perkataan Brian dia jadi makin betah disana haha...

My Destiny[MaxNat]||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang