Episode 30

249 11 0
                                    

HAPPY READING

"Bunda..bunda lihat Sabi beli dua balon" ucap Sabi sambil menunjukan 3 jari.

"Itu tiga bukan dua" jawab Brian sambil membenarkan.

"Hehe...bagus tidak bunda"

"Bagus balonnya cantik"

"Ini Sabi kasih bunda balon angsa"

"Wahh... terimakasih sayang"

Cup

Sabi mencium pipi bunda nya dan yang di cium salting haha..

Dan interaksi itu di saksikan Raveen sambil mengukir senyum di bibir nya.

Raveen terus memandangi kedua dunianya yang sedang asik bercanda ria.

"Ayah kenapa diam saja ayo main, lihat Sabi sudah bawa mainan yang ayah kasih kemarin" ucap Sabi membuyarkan lamunan Raveen sambil menunjuk ke kantong mainan.

"Ada apa mas kenapa melamun begitu"

"Mas gak ngelamun"

"Terus apa dong udah jelas kamu ngelamun lagi mikirin apasih"

"Mas cuma lagi natap dunia mas aja"

"Hah dunia...dunia mas...apa? Yang mana?" Ucap Brian sambil clingak clinguk.

"Ini..." Jawab Raveen sambil memegang pipi Brian agar kembali menatapnya.

DEG...

Pipi Brian udah gak ketolong inimah😭entah salting yang part beberapa ini.

"Apasih mas...gombal bngt ih"

"Gombal apanya, tadi kamu nanya ya mas jawab mas lagi natap dunia mas yaitu kamu dan Sabi"

Brian salting lagi dan lagi senyumnya tak luntur dan berusaha menetralkan wajahnya yang kini sudah terasa sangat panas karna salting mungkin ya.

Sedangkan Sabi Jan tanya dia lagi asik main sama balon dan juga mainan lainnya.

Hari sudah sore dan mereka memutuskan untuk pulang, Sabi rewel gak mau pulang awalnya mau tadi siang mereka balik.

Sekarang dalam perjalanan menuju rumah Brian dan Sabi tertidur lelap karna cape abis main.

"Emm..tentang pernikahan besok aku akan kerumah keluarga mu untuk membicarakan semuanya kuharap kamu juga datang kesana"

"Besok kamu mau bolos kerja lagi mas"

"Besok malam..."

"Oh...ah hehe...baiklah aku akan menginap dirumah bunda besok"

"Maaf sebelumnya Brian, apa kamu sudah yakin bahwa itu perasaan cintamu untukku"

"Ah bukan maksud untuk meragukanmu tapi-"

"Iya mas aku yakin ini perasaan cintaku untukmu apakah 4 tahun tidaklah sebentar mas"

"Ah iya juga... terimakasih sayang terimakasih"

DEG...

Apa barusan Raveen memanggilnya sayang?!

Nahkan udah salting part ke sekian😭...

"Bolehkan aku panggil kamu sayang hmm?"

"Em..bo-boleh mas"

Brian tersenyum manis dan itu membuat Raveen semakin terkekeh.

~~~

Keesokan harinya...

"Oma...opa...Sabi datang" teriak Sabi sambil berlari kecil.

"Jangan lari sayang nanti jatuh" ucap Brian.

Huh anaknya ini selalu saja berlari lantai rumah kan licin bagaimana kalau dia terjatuh.

"Ya ampun cucu Oma udah dateng sini sayang peluk Oma"

"Owhhh...Oma kangen sekali sama cucu cantik Oma" -vero.

"Sabi juga kangen Oma dan opa" ucap Sabi sambil tersenyum sehingga memperlihatkan gigi susu nya.

"Bunda...apa kabar?" Ucap Brian yang baru masuk dengan membawa beberapa perlengkapan Sabi, dan ada beberapa makanan juga sepeti buah dan cemilan bayi milik Sabi.

"Baik sayang kamu apa kabar hmm?"

"Aku juga baik bun dimana ayah"

"Ayahmu ada di kantor, tadinya dia akan dirumah saja karna tau cucu dan anaknya akan menginap namun ada pekerjaan yang penting"

"Oh baiklah...dan apakah kakak ipar dan bang Fano udah nyampe sini bun"

"Belum kayaknya nanti malem deh, rumah kita kan Deket juga gakpapa"

"Oma Sabi mau mam laper"

"Ah cucu Oma laper, ayo Oma buatkan makan kesukaanmu"

"Yeyyy...."

Vero dan Sabi ke dapur sedangkan Brian pergi ke kamarnya untuk menaruh barangnya.

Malam pun tiba dimana seluruh keluarga sudah berkumpul dengan pakaian rapihnya meskipun hanya dirumah tetap saja mereka akan kedatangan tamu jadi harus terlihat rapih dan elegan.

Suara mobil pun terdengar dan kedua orangtua Brian segera menyambut kedatangan calon menantunya ini.

Ya mereka tau apa yang akan Raveen bicarakan tentu saja tentang pernikahan, soal restu kan sudah beberapa tahun lalu mereka merestuinya jadi gak usah ditanya lagi.

"Selamat malam nak Raveen" sapa keduanya.

"Malam tuan dan nyonya Biguna"

"Panggil kami ayah dan bunda mulai sekarang"

"Baik bunda..."

"Mari masuk semua sudah menunggu di dalam" ajak Hernan.

Oh iya keluarga mendiang Rey sudah lama sekali pindah karna suaminya Agra membuka cabang baru di China jadi mau tak mau mereka harus pindah kesana.

Tapi tenang saja Sabi tau mereka ko, karna saat mereka pindah umur Sabi sudah 1 tahun dan sekarang Sabi sering Vidio Call dengan Oma dan opa nya itu.

"Mas Raveen silahkan duduk" -Brian.

"Ayahhh...." Ucap Sabi sambil berjalan dan duduk di pangkuan Raveen.

"Sayang kamu sangat cantik"

"Bunda yang bikin Sabi jadi cantik sepeti ini ayah dan lihat bunda juga sangat cantik iyakan ayah"

Raveen akui malam ini Brian semakin cantik dia rasanya ingin terus menerus menatap Brian.

"Emm..ekhem...baiklah kalian pasti tau maksud kedatangan saya kesini"

Semua keluarga mengangguk...

"Saya ingin menikahi Brian sepeti yang saya katakan dulu dan Brian sudah membalas cinta saya maka dari itu besok saya akan menikahinya"

Semua orang terkejut tentu saja besok woy, tiba-tiba banget besok😭.

Belum urus ini itu lah wey tuan Raveen ini benar-benar kebelet kawin😭.

"Tapi nak Raveen bukankah itu terlalu cepat dan mendadak belum mengurus ini dan itu" -hernan.

"Tenang saja ayah saya sudah menyiapkan semuanya besok kalian tinggal datang saja ke hotel xxx"

"Ah begitu baiklah jika seperti itu"

Jan tanya keadaan Brian sekarang karna dia udah lebih dari salting, melyot, dan lainnya.

Woylah ini benar-benar diluar ekspektasi Brian, besok dia nikah, Raveen ini benar-benar ya.

Tapi walaupun begitu dia senang dan bahagia tentunya.

Akhirnya setelah perbincangan yang cukup panjang mereka memutuskan untuk makan malam bersama.

My Destiny[MaxNat]||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang