Episode 31

198 7 0
                                    

HAPPY READING

Keesokan harinya dimana Brian akan menikah untuk yang kedua kalinya ia berharap ini menjadi pernikahan terakhirnya.

"Tuhan tolong jadikan ini pernikahan terakhirku, dan jadikan mas Raveen suami sehidup semati ku" ucapnya sambil menatap dirinya di cermin.

Brian sudah siap sebentar lagi akan menuju hotel dimana acara pernikahannya di gelar.

"Sayang kamu sudah siap, kamu sangat cantik" -vero.

"Emm sudah bunda"

"Apa ini? Kamu menangis?"

"Ini air mata bahagia bunda, dan dimana malaikat kecilku"

"Dia bersama opa nya sudah ada di mobil menunggumu"

"Baiklah sebaiknya kita turun bun"

Mereka berdua turun dan menuju halaman rumah disana sudah tertata mobil-mobil mewah.

"Opa lihat itu bunda, uwaahhh cantik sekali"

"Kamu benar bundamu sangat cantik"

"Opa dimana ayah, Sabi ingin ayah" matanya sudah berkaca-kaca.

"Kita akan segera menemui ayah mu, tunggu sebentar lagi ya cucu cantinya opa"

"Emm...baik opa"

Merekapun berangkat dan perjalanan juga tak terlalu jauh karna Raveen sengaja memilih hotel yang cukup dekat dari rumah orangtua Brian.

Setelah sampai mereka segera disambut oleh beberapa pelayan hotel.

Hotelnya di sewa segedung gays jadi cuma yang punya hajat dan tamu aja yang bisa masuk.

"Lihat tuan, calon istrimu sudah sampai dia sangat cantik" ucap dev yang mendapat tatapan maut dari Raveen.

"Dia milikku jangan berkata seperti itu Dev" sambil mengalihkan pandangannya melihat Brian dan jujur saja dia sangat terpesona.

Dev menelan Saliva nya susah karna mendengar ucapan bos nya.

"Baik kedua mempelai sudah ada mari kita langsung saja memulai ijab kabul nya" -penghulu.

(Author gak akan tulis ijabnya ya karna biarlah kalian aja yang membayangkan acara ijab Raveen dan Brian).

"Selamat kalian sudah sah menjadi pasangan, silahkan untuk mencium istrinya"

Brian pun meju sedikit dan Raveen memegang bahu Brian dan mencium keningnya.

Sorak rusuh dari para keluarga dan tamu bergemuruh.

Sekarang mereka sedang di altar menyambut tamu undangan.

Kolega-kolega besar juga turut hadir karna yang nikah juga tak kalah suksesnya dari mereka tentu saja mereka harus hadir.

"Selamat tuan atas pernikahannya" ucap kolega itu.

"Terimakasih tuan Daniel"

Beberapa jam berdiri lalu duduk itu sangat melelahkan ya itu yang Brian rasakan sekarang.

Acaranya sudah selesai juga jadi mereka akan menginap saja dihotek ini tentu saja begitu.

Kalau keluarga nya memilih untuk pulang aja karna gakmau ganggu pengantin baru.

Sabi juga di bawa Vero karna kalau dibiarkan menginap dengan Brian tak akan ada cucu baru nanti.

Meskipun Vero otw punya cucu 3 tetap saja dia ingin mempunyai banyak cucu.

Sabi sempat menolak dan merengek tak mau ikut Oma nya namun ia di iming-iming akan dibelikan mainan rumah-rumah yang besar jadinya mau deh.

Nah sekarang di kamar no.125 Brian dan Raveen duduk berhadapan.

"Mas kamu mandi dulu gih nanti aku mandi setelah kamu"

"Kita mandi berdua saja biar menghemat waktu sayang"

"Mulai binal ya kamu mas"

"Cuma mandi bareng loh yang binal apanya"

"Gak ada gak ada cepetan mandi ih"

"Baiklah" Raveen berdiri dan Brian kira akan langsung ke kamar mandi namun nyatanya-

Raveen mengangkat tubuh Brian kek gak ada beban banget padahal sehabis lahiran Brian sedikit berisi badannya.

Raveen menggendong Brian menuju kamar mandi dan Brian tau pasti mereka akan mandi bersama sempat memberontak namun pada akhirnya ia pasrah saja.

Hah untunglah tidak terjadi hal aneh di kamar mandi hanya murni mandi saja dengan saling menggosok tentunya, gosok badan pake sabun ya.

Raveen kembali menggendong Brian keluar dari kamar mandi.

"Mas aku bisa jalan sendiri, jatohnya kek orang lumpuh tau gak"

Humor Brian kembali kek waktu dia di jaman sekolah gaksih😭.

"Mana ada begitu ini tuh romantis sayang"

Brian salting?! Iya dong tiada hari tanpa salting pokonamah😭.

Merekapun memakai piyama yang memang sudah disiapkan oleh Vero tadi.

Sekarang dua insan itu sedang bersandar di kepala kasur (gaktau namanya apa).

"Sayang...kamu tau kan ini malam apa" -Raveen.

"Ini malem kamis"

Raveen menghela nafasnya berat bukan itu maksud diatuh😞.

"Loh kenapa emang bener ini makan kamis aku gak salah ingat ko"

"Iya emang ini malam kamis tapi maksud mas tuh ini malam pertama kita menikah"

DEG...

Brian baru sadar maksud dari suaminya itu dia bukannya takut tapi malu, salting, bercampur haha kayak gak pengalaman aja nih Brian☺️😭.

Eh jangan salah walaupun udah pengalaman kan ngelakuinnya sama orang yang berbeda jadi pastinya akan terasa beda juga entah itu dari suasana dan apalagi yak🤔...

Wajah Brian memerah dan memalingkan wajahnya keberbagai arah.

"Hey suamimu disini sayang kenapa melihat kesana" ucap Raveen sambil mengarahkan Brian agar menatapnya.

"Bolehkah? Boleh aku meminta hak ku malam ini sayang?" Meskipun udah sah izin itu harus ya siapa tau pasangan kalian belum siap☺️.

Brian sempat terdiam namun pada akhirnya dia mengangguk pelan dengan malu-malu kucing.

Langsung saja Raveen mencium kening turun ke pipi, bibir dan melumatnya lama kelamaan ciuman itu turun ke leher.

"Nngmhhh...mas geli" (Raveen mode tuli on...)

"Hah...mmhh...mas...geli...akhh"

Raveen membuka satu persatu kancing piyama Brian, mulutnya masih bekerja tentu saja ia tak akan menyia-nyiakan tubuh istinya ini.

Sampai akhirnya setelah lama pemanasan Raveen langsung menusuk Brian dan kalian hatus tau Brian di gempur sampe pagi.

Ma'lum birahi Raveen udah muncak selama 4 tahun dia nunggu pujaan hatinya dan sekarang waktunya menikmati perjuangan yang berbuah manis ini.

Total nya jadi 5 ronde nih malam pertama Raveen dan Brian

Jan nanya keadaan Brian plis udah pasti dia lemes, lesu dan lelah.

Tapi dia juga menikmatinya dan senang bisa melayani suaminya ini.

My Destiny[MaxNat]||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang