Episode 34

182 9 0
                                    



HAPPY READING



2 Minggu kemudian...

"Sayang tak apa kan mas tinggal dinas, hanya 3 hari setelah semuanya beres mas akan langsung pulang, mas janji"

DEG...

Brian mematung ia berasa Dejavu dengan kejadian dimana disaat dulu Rey mendiang suaminya meminta izin untuk pergi dinas dan akhirnya apa, ya dia kecelakaan dan meninggal.

Sontak saat mengingat itu Brian nangis sejadi-jadinya, itu membuat Raveen terkejut melihat istrinya.

Brian menangis tak mengeluarkan suara namun air matanya mengalir deras sekali.

"Sayang...kenapa menangis...hey...ada apa...apa sesuatu telah terjadi katakan padaku ada apa sayang jangan menangis"

"Mas...kumohon...hiks...jangan...pergi...tetap...disini...hiks...saja..."

"Mas juga maunya begitu sayang tapi ini sangat penting dan tidak bisa di wakilkan oleh siapapun"

"Tidak...hiks..jangan..pergi...hiks...ku...mohon..."

"Iya tapi kenapa kamu tiba-tiba seperti ini sayang ada apa.."

"Pokoknya....aku...hiks...gakmau....mas...pergi...hiks..."

"Mas janji sayang setelah pekerjaan ini selesai mas akan segera pulang"

"Kalau begitu aku ikut"

"Sayang kamu harus tetap dirumah, Sabi sedang sakit dia tidak mungkin dibawa bepergian sekarang, begini saja setelah mas pulang dinas kita liburan ke manapun kamu mau oke"

"Enggak mas...hiks...aku...gakmau...hiks...tetaplah bersamaku..."

"Sebenernya kamu ini kenapa hmm? Mas khawatir ayolah sayang mas mohon jangan seperti ini"

"Mendiang Rey juga dulu pamit untuk dinas dan karna itu dia tak perna kembali lagi kau tau itu bukan, aku tidak ingin kejadian itu terulang untuk yang kedua kalinya"

Brian bicara dengan sangat cepat dan sedikit berteriak.

Setelah mendengar itu Raveen baru ingat bahwa Brian pernah mengalami trauma karna kejadian itu, hah dia payah sekali bisa-bisanya melupakan hal ini.

Raveen memeluk Brian sangat erat dan berusaha menenangkan Brian yang sudah terisak dan melihatnya menangis dan terlihat sesak.

Setelah berpikir Raveen pun memutuskan bahwa

"Baiklah sayang mas tak akan pergi, mas akan disini bersamamu dan anak kita hmm"

"Benarkah...hiks..."

"Iya sayang mas minta maaf karna lupa akan trauma mu"

"Jangan pernah meninggalkan ku terlalu jauh mas ku mohon"

"Tidak akan sayang sudah jangan menangis nanti putri kecil kita mengira kita sedang bertengkar dan dia akan sedih kamu tak mau melihatnya sedih bukan"

Brian pun langsung mengangguk dan Raveen mengusap air mata yang masih mengalir di pipi istrinya.

Masalah dinas dia akan membatalkannya saja biarlah dia rugi, toh itu juga menurut Raveen hanya proyek kecil meskipun akan kehilangan uang sekitar 271 M.

Raveen kelewat kaya jadinya yang segitu cuma angin lewat aja.

Dan sekarang Raveen sedang berada di kamar nya untuk menenangkan Brian dan semoga saja dia bisa tertidur.

Hari ini ia tak akan kemana-mana dulu.

Oh iya Maslah Sabi dia di jaga bibi Lan karna sedang sakit demam sejak kemarin.

My Destiny[MaxNat]||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang