Episode 21

192 13 0
                                    


HAPPY READING


"Tuan..." Panggil Brian.

"Emmm...." Jawab Raveen sambil menatap laptop nya.

"Apa anda juga sudah makan" tanya nya karna selama kerja tadi ia belum melihat boss nya ini makan apapun.

"Belum..." Jawab Raveen.

"Kalau gitu....emmm...mari makan bersama" ajak Brian.

"Tidak, kau makanlah yang kenyang" Raveen.

"Ah ba-baiklah" ucap Brian sambil menunduk, karna mungkin boss nya ini tak mau makan bersama dengan Brian karna takut istrinya marah kalau sampai dia tau.

Raveen yang melihat itu langsung menghampiri Brian dan mengambil sumpit lain dan mengambil makanan yang sama dan memakannya.

Brian hanya melongo sebentar dan habis itu lanjut makan lagi (huh dasar bumil).

"Tenang saja tuan, saya janji tak akan kasih tau siapapun termasuk istri dan anak anda" ucap Brian tiba-tiba dengan mengacungkan tangannya ala dua jari (✌️)tak lupa senyum manisnya.

"Istri???....Anak????...." Seketika Raveen Ngalag pas Brian bilang kek gitu.

"Eu'eummm istri dan anak anda"ucap Brian lagi.

"Saya belum punya istri apalagi anak" jelas Raveen yang membuat Brian melongo part 2.

"Seriusan saya belum pernah menikah apalagi punya anak, kekasih saja saya tidak punya bagaimana mau punya istri dan punya anak" ucap Raveen sambil memberikan daging pada piring kecil milik Brian.

Brian hanya merapatkan bibirnya malu sambil menatap ke samping, apa yang dia pikirkan sampai bicara seperti itu kalau sudah begini dia kan yang malu aduhhhh....

"Hehe...Ma-maaf saya gak tau" ucapnya sambil cengengesan.

"Kalau seperti ini kenapa terlihat menggemaskan" batin Raveen melihat tingkah laku Brian.

"Tak apa..." Jawab Raveen.

=Sedikit Penjelasan=

Fano tak datang menjemput karena ia juga lembur di kantornya, sedangkan selama seharian ini ia tak sempat memegang handphone nya bahkan Sepa pun sudah beberapa kali menelpon namun tak di angkat, ia khawatir bukan karna fano belum pulang namun ia khawatir karna adik iparnya tak kunjung pulang.

Mau menjemput pun diluar hujan dan Sepa tak bisa mengendarai motor atau pun mobil supir disana sedang kerumah Vero karna disuruh ambil suatu barang untuk Brian.

/Back to Raveen and Brian/

Setelah selesai makan dan minum susu hamil Brian langsung ingat bahwa ia belum menghubungi orang rumah pasti saat ini kakak iparnya sedang mengkhawatirkannya.

Langsung saja Brian mengirimi pesan pada Sepa tadinya mau telfon tapi jaringan saat hujan sangat jelek sekali.


Kakak Ipar❤️

"Kakak maaf aku lupa memberimu kabar bahwa aku baik-baik saja disini, ada bos ku yang kebetulan sedang lembur jadi aku bersamanya sekarang, bang fano mungkin juga lembur makanya tak datang menjemput ditambah hujan tak kunjung mereda jadi mungkin nanti saat hujan reda aku akan segera pulang dengan naik taxi atau ojeg hanya itu, tunggu aku pulang saja jangan mengkhawatirkan ku kakak, aku baik-baik saja bahkan aku sudah makan serta minum susu hamil, bos ku yang memberikannya dia sangat baik kak"

Setelah mengirimi pesan pada kakak iparnya Brian kembali mematikan handphone nya dan memasukannya kedalam tas.

Karna hujan tak kunjung reda malam juga semakin larut Brian sudah merasa ngantuk sekarang, dan Raveen menyadari hal itu.

"Sekretaris Brian tidurlah jika sudah mengantuk" ucap Raveen.

"Ah tidak, saya belum mengantuk" ucap Brian yang sesekali menutup matanya dan membukanya kembali saat sadar.

"Tidurlah disitu ada kamar dan kasur juga tempat saya biasa tidur saat lembur seperti saat ini, tidurlah disana agar lebih nyaman" Raveen.

"Tak apa tuan saya disini saja" Brian yang duduk disofa.

Tak lama Brian pun tertidur pulas dengan posisi tiduran di sofa badannya melengkung karna mungkin kedinginan, hujannya juga malah makin deras.

Raveen yang melihat itu berjalan menghampiri Brian dan perlahan dimengangkat tubuh Brian dan menidurkannya di kamar itu.

Tak lupa Raveen juga menyelimuti Brian saat tubuhnya terkena selimut yang hangat perlahan Brian mulai nyaman dengan tidurnya saat ini.

Raveen terus memandangi Brian yang sedang tertidur pulas, entahlah sejak bertemu Brian ia menjadi tertarik pada kehidupannya, apa yang ia lakukan dan sedang apa ia, apakah Raveen mulai menyukai Brian?.

"Tidur yang nyenyak sekretaris Brian" ucapnya sambil mengelus surai rambut Brian yang menutupi keningnya.

"Apakah aku tertarik padamu..." Gumamnya.

"Tapi jika benar aku tertarik padamu dan ingin melanjutkannya kedalam perasaan yang lebih dalam lagi apa kau akan menerimanya Brian" gumamnya lagi.

"Anak yang ada dalam kandunganmu ini nanti akan menginginkan keluarga yang lengkap, bolehkah aku menjadi pelengkap keluarga kalian" Raveen.

Setelah bergulat dengan omongannya sendiri Raveen kembali melanjutkan pekerjaannya entah sampai jam berapa.
*
*
*
Dilain tempat Sepa yang baru saja selesai cuci piring ia segera mengambil handphone nya dan melihat bahwa ada pesan masuk saat ia membukanya itu pesan dari Brian.

Bumil Brian🥰

"Kakak maaf aku lupa memberimu kabar bahwa aku baik-baik saja disini, ada bos ku yang kebetulan sedang lembur jadi aku bersamanya sekarang, bang Fano mungkin juga lembur makanya tak datang menjemput ditambah hujan tak kunjung mereda jadi mungkin nanti saat hujan reda aku akan segera pulang dengan naik taxi atau ojeg hanya itu, tunggu aku pulang saja jangan mengkhawatirkan ku kakak, aku baik-baik saja bahkan aku sudah makan serta minum susu hamil bos ku yang memberikannya dia sangat baik kak"


Setelah membaca pesan itu Sepa sempat berpikir apakah Raveen adalah masadepan Brian karna dilihat dari cara Brian menjelaskan bahwa Raveen baik dan perhatian padanya dan juga kandungannya itu sangat jarang sekali terjadi pada pekerja

Secara boss mereka pasti sibuk dengan pekerjaan apalagi tadi Brian bilang bahwa Raveen sedang lembur tapi dia masih sempat mengurus pola makan Brian sampai inisiatif untuk memberi Brian susu hamil.

Itu sangat langka bukan, tidak mungkin kalau boss nya ini hanya sekedar kasihan.

Tapi Sepa juga harus memastikan niat boss Brian ini baik tak ada maksud lain semacam hanya ingin memanfaatkan Brian atau apa lah itu.

Sepa akan menyelidikinya jika terbukti bahwa Raveen menyukai Brian dengan tulus maka dia akan membiarkan Raveen mendekati Brian.

Karna mau bagaimanapun dan sampai kapanpun Brian akan butuh pendamping hidup secara sebentar lagi Brian akan mempunyai anak.

Dan masadepan Brian masih sangat panjang umunya saja baru berusia 19 tahun lebih dan jika anak itu sudah lahir tak mungkin Brian terus menerus bekerja, kan harus ada kepala keluarga yang menjadi tulang punggung.

Ya walaupun keluarga mereka kaya namun Brian gak bakal mau kalau terus menerus bergantung pada keluarga nya.







My Destiny[MaxNat]||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang