Episode 28

172 8 1
                                    

HAPPY READING


4 Tahun kemudian...

"Bunda lihat ayah sudah sampai" ucap anak cantik yang melompat kegirangan.

"Dan ayah membawa sesuatu...apa itu untuk Sabi?" Ucapnya lagi.

"Ya sepertinya begitu sayang"

Anak itu memeluk lelaki yang ia panggil ayah itu dengan antusias dan Brian tersenyum melihat itu.

"Anak ayah yang cantik lihat ayah bawa mainan dan baju banyak sekali untukmu" ucap Raveen, ya dia Raveen haha..

"Wahhhh...banyak sekali ayah terimakasih...muahh.." Sabi sangat senang dan ia mengecup pipi Raveen.

Kalian pasti mikirnya mereka udah nikah kan tentu saja belum hehe...

Sejak usia Sabi 1 tahun dia mulai memanggil Raveen dengan sebutan ayah.

Karna dia pikir Raveen adalah ayahnya karna selama ini pria itu selalu bersama bunda nya.

Alhasil ya gitu dipanggilnya Raveen ayah kan dan sang empu tak masalah bahkan dia senang belum sah jadi suami aja dia udah dapet lampu ijo dari calon anaknya haha...

Awalnya Brian sedikit tak enak dengan Raveen namun karna Raveen bilang tak apa-apa justru malah senang jadinya Brian pun ikut senang.

Dan setiap hari Raveen akan berkunjung kerumah Brian untuk menemui anak kesayangannya dan juga calon istrinya tentunya.

Oh iya mereka belum pacaran sama sekali entahlah kita lihat saja nanti.

Namun dilihat dari cara Brian memperlakukan Raveen sepertinya dia sudah mencintai Raveen.

Entah dia sudah sadar atau belum namun itu pasti akan terjadi tunggu saja.

"Ayah hari ini mamah mau ajak Sabi ke taman tapi tidak jadi karna mamah dan papah mau periksa adik kerumah sakit" ucapnya polos.

Mamah dan papah itu Sepa sama Fano kenapa ko manggilnya gitu ya enggak tau anaknya sendiri yang manggil gitu dan yang dipanggil tak keberatan sama sekali malah sebaliknya mereka senang.

Intinya Sepa dan Fano itu ibu dan ayah sambung gitulah gambaranya.

"Tak apa sayang nanti ayah akan mengajakmu kesana oke"

"Oke baik ayah..."

Oh iya Sepa sedang hamil 4 bulan ya Wak akhirnya penantian 5 tahun itu mereka.

"Mas hari gak ke kantor kah tumben masih pagi gini kamu kesini"

"Enggak, mas cuma mau ketemu Sabi aja"

"Oh baiklah sebaiknya kita masuk mas tadi aku udah baut sarapan, kamu belum sarapan kan"

"Belum..."

"Yasudah ayok masuk, Sabi sayang kita masuk ya biarkan ayah sarapan dulu"

"Baik bunda, ayah Sabi ingin gendong"

"Ah kemari putri kecilku"

Raveen menggendong Sabi dan berjalan menuju rumah dengan diikuti Brian yang membawa paper bag yang tadi Raveen bawa.

~~~

Disini di rumah sakit lebih tepatnya, Sepa sedang pemeriksaan dan ia ingin USG melihat perkembangan janinnya.

"Lihat ternyata ada dua janin disini anda melihatnya nyonya Biguna" ucap dokter.

"Ah apa itu bear dua dok" ucap Sepa.

"Iya lihat yang satunya disini, anda melihatnya"

"Ah iya mas lihat janinnya ada dua, apa itu berarti saya hamil bayi kembar dok"

"Iya begitu selamat untuk janin kembar nya nyonya dan tuan Biguna"

Sepa berkaca-kaca dan begitu juga dengan Fano, jujur saja ia tak menyangka akan menjadi ayah dari dua bayi kembar sekaligus.

Setelah pemeriksaan mereka berniat pulang saja.

Saat suda sampai di rumah bisa mereka lihat keluarga manis itu sedang berada di ruang tv dengan Sabi yang asik bermain dengan mainan barunya.

"Apa ini anakku mempunyai mainan baru dan aku tidak tau" ucap sepa seolah membuat wajah sedih berniat untuk menggoda Sabi.

"Mamah jangan sedih, lihat Sabi punya mainan baru yang dibelikan ayah bagus tidak, ada baju juga nanti Sabi perlihatkan"

"Banyak sekali sayang, mainannya juga bagus apa kamu sudah bilang terimakasih pada ayahmu hmm?"

"Sudah mamah...iya kan ayah" ucap Sabi sambil melihat Raveen dan sang empu mengangguk.

"Pintar sekali anak ku ini" Sepa terkekeh melihat Sabi yang semakin hari semakin pintar meskipun belum sekolah.

Brian pun menghampiri mereka, dia tadi ada di dapur untuk buat puding jelly dan kebetulan sekali kakaknya ini pulang.

"Kakak kau sudah pulang bagaimana pemeriksaannya"

"Iya pemeriksaannya berjalan dengan lancar tapi-" Sepa menggantung ucapannya dan membuat Brian sedikit panik.

"Tapi apa kak kandunganmu baik-baik saja kan"

Lihatlah Sepa ini senang sekali menjahili Brian dan Sabi.

"Janin nya ada dua dan aku hamil anak kembar" ucapnya dengan sekali tarikan nafas.

"Benarkah itu kak, wah selamat kalian akan mempunyai bayi kembar"

"Selamat atas bayi kembar nya" -Raveen.

"Iya makasih" -sepa.

"Mamah apa itu bayi kembar?" Polos Sabi.

"Bayi kembar itu artinya nanti mamah akan melahirkan dua bayi yang menggemaskan" jelas Brian.

"Wahhhh... berarti Sabi akan mempunyai dua adik bunda"

"Iya dua adik senang tidak"

"Sabi senang sekali, tapi kapan bayi lahir kenapa lama sekali, Sabi ingin bermain bersama dua adik"

"Nanti jika sudah waktunya"

"Emmm baiklah...bunda Sabi mau mam puding jelly itu"

"Sini sayang biar bunda ambilin"

"Oh iya kak apa keluarga sudah dibeeitahu jika janin mu kembar?"

"Udah dan mereka sangat bahagia katanya nanti malem mereka akan kesini untuk merayakan"

"Kalau begitu sepertinya aku harus belanja bahan makanan yang banyak"

"Tidak perlu, mamah dan bunda akan kesini sambil membawa bahan makanan katanya"

"Oh baiklah..."

Setelah itu Sabi memakan puidngnya dengan di suapi Brian namun anaknya ini terus saja menempel pada Raveen.

Sabi ini memang sangat nempel dan manja kalau udah sama Raveen.

Lihatkan keluarga bahagia itu terlihat sangat manis jika harus di katakan.

Semoga saja kebahagiaan selalu menyelimuti mereka.

My Destiny[MaxNat]||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang