Episode 19

184 8 0
                                    





HAPPY READING




Hari sudah larut malam dan Brian sudah pulang dari kantornya dengan dijemput oleh sang kakak.

Pertemuan tadi lancar dan dia bisa secepatnya pulang dan ia juga sempat mengecek kandungan dahulu sebelum kerumah tadi.

"Brian ini susu hamil mu minumlah" ucap Sepa sembari menyodorkan segelas susu.

"Terimakasih kakak ipar" jawabnya.

"Bagaimana hari pertamamu bekerja" tanya Sepa lagi.

"Lancar dan cukup membuat pikiran ku lebih baik" jawabnya lagi.

"Emmm syukurlah... sekarang istirahatlah" ucap Sepa dan diangguki Brian.

Sedangkan dilain tempat kini tengah duduk seorang pria di atas sofa hitam miliknya dimansion yang sangat besar nan mewah bak istana.

"Tuan ini data informasi tentang sekretaris Brian" ucap dev dengan menyodorkan beberapa lembar kertas.

Raveen membacanya dengan sangat teliti sembari dev yang setia menjelaskan.

"Tuan, sekretaris Brian adalah anak dari Tuan Hernan Nandara pemilik perusahaan HN dan dia mempunyai kakak laki-laki yaitu Tuan Zifano Rizky Nandara pemilik perusahaan ZRN yang saat ini tengah bekerja sama dengan perusahaan anda, sekretaris Brian sudah menikah beberapa bulan lalu" jelas dev.

"Dan suaminya, siapa dia dan bekerja di perusahaan mana" tanya Raveen.

"Emmm...dia Reyansh Marveen Biguna pemilik perusahaan RM Company dia anak dari Tuan Agra Biguna tapi..." Dev menggantung perkataannya.

"Tapi apa dev" tanya Raveen penasaran.

"Tuan, suaminya sekretaris Brian sudah meninggal dunia karna kecelakaan pesawat beberapa bulan lalu saat usia pernikahan mereka baru 2 Minggu, dan di hari itu juga sekretaris Brian tengah mengandung usia kandungannya baru 1 Minggu" dev.

"Menurut informasi yang saya dapat, sekretaris Brian sangat trauma dan terpuruk setelah kepergian suaminya, ia jadi sering mengurung diri tapi setelah beberapa bulan ini dia lalui dengan perlahan kondisinya juga membalik maka dari itu dia memutuskan untuk bekerja supaya pulih lebih cepat dan keluar dari trauma nya" jelas dev.

"Baiklah dev mulai saat ini jangan terlalu membuatnya bekerja terlalu keras, berikan dia pekerjaan yang ringan saja kau mengerti" ucapnya pada Dev.

"Baik tuan saya mengerti" setelah itu Dev permisi untuk kembali mengurus sesuatu.

Setelah kepergian dev, Raveen menopang dagunya dengan tangan kanan sedangkan yang kiri memegang kertas yang ada info data Brian.

"Kenapa aku sangat penasaran dengan kehidupan mu, apa aku tertarik padamu, sekretaris Brian" ucapnya sambil memandangi kertas itu.
*
*
*
Keesokan harinya Brian seperti biasa berangkat bekerja dengan diantar oleh sang kakak.

Dan saat sampai di ruangannya ada makanan sehat diatas mejanya.

"Apa ini, apa perusahaan ini memang menyediakan makanan seperti ini dan membagikannya kepada setiap karyawan disini" ucapnya bingung.

Tak mau larut dalam pikiran Brian mulai mengerjakan tugas nya hari ini, dia mengesampingkan makanan itu dan mulai membuka laptop nya.

Tak lama pintu terbuka dan menampilkan boss nya datang keruangan Brian.

"Tuan, apa anda membutuhkan sesuatu seharusnya anda memanggil saya saja tadi" ucap Brian.

"Tidak, Apa makananmu sudah di makan hari ini sekretaris Brian" tanya Raveen.

"Ma-makanan...ah iya belum tuan tapi akan saya makan nanti" ucapnya setelah ingat makanan di atas meja waktu itu.

"Mengapa belum kau makan, jika dibiarkan nanti makanannya akan terasa aneh dan basi makanlah sekarang" ucap Raveen.

"Ah baik tuan, tapi maaf tuan apa perusahaan ini memang menyediakan makanan sehat seperti itu setiap pagi?" Tanya Brian.

"Tidak...hanya saja kau tengah mengandung jadi butuh asupan tenaga supaya janin mu sehat" jelas Raveen.

"Be-begitu ya, sebelumnya terimakasih tuan tapi tak seharusnya tuan melakukan itu" Brian.

"Tak apa kau adalah sekretaris saya disini jadi tak mudah untuk sekretaris bekerja apalagi kau tengah mengandung" ucap Raveen.

"Ba-baik Tuan sekali lagi terimakasih" jawab Brian.

"Baiklah setelah selesai makan datanglah keruangan saya" ucap Raveen.

"Ba-baik tuan.." finish Brian, dan Raveen kembali keruangannya.

"Apa dia selalu bersikap seperti ini kepada sekretaris sebelumnya" gumam Brian heran.

"Ah sudahlah kata bang fano juga kan kalau boss perusahaan ini terkenal baik jadi mungkin inilah salah satu kebaikannya" ucap Brian sambil memakan makanan itu.
*
*
*
Jam makan siang pun tiba dan disana tengah ada Sepa yang sedang bertanya dimana Ruangan adik iparnya berada.

"Maaf permisi mbak saya mau tanya Rungan brian yang jadi sekretaris disini dimana ya" ucapnya.

"Oh sekretaris Brian maaf dengan siapa?" Tanya resepsionis itu.

"Saya Sepa kakak iparnya Brian saya kesini mau antar makan siangnya mbak" Sepa.

"Ah baik dia ada dilantai paling atas tuan mari saya antar" ucap resepsionis itu.

"Ah baik terimakasih mbak" ucapnya.

Setelah sampai di lantai paling atas dan ada dua ruangan disana.

"Ini ruangan sekretaris Brian anda mohon tunggu lah didalam saya akan memberi tahu beliau"

"Memangnya dia ada dimana sekarang mbak" Sepa.

"Dia sedang ada di ruangan tuan Raveen saat ini, anda duduk dulu disini saya permisi memanggil sekretaris Brian" ucap resepsionis itu dan diangguki Sepa.



My Destiny[MaxNat]||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang