Episode 18

234 11 0
                                    





HAPPY READING




"Permisi Tuan saya Brian Erlan Nandara sekretaris baru disini" ucapnya dengan sedikit gugup.

"Emmm...Dev berikan catatan itu padanya" ucap Pria itu dengan pandangan tetap ke arah laptop nya.

Perkenalkan Raveen Kalexssion Adalah pemilik perusahaan RK Company umurnya sudah 30 tahun dan ia masih melajang, dia termasuk orang terkaya di dunia juga sudah sering sekali pihak berita meliput tentang nya dan perusahaannya ini.

Dan Devvano Marionsavin Adalah asisten serta orang kepercayaan Raveen, Dev ini telah menemati Raveen dari awal ia memulai bisnis ini.

"Baik, di dalam catatan ini ada semua hal yang harus tuan Raveen kerjakan jadi mohon dibaca dengan baik dan bawa selalu buku ini kemanapun saat sedang bekerja mengerti" ucapnya dengan sangat jelas.

"Baik tuan saya mengerti" angguk Brian.

"Dev kau bisa kembali ke perusaan RK2 sekarang urus pekerjaan disana" Pintah Raveen pada Dev.

"Baik tuan saya permisi" pamit nya.

Dev pun mulai meninggalkan ruangan itu dan tinggal Raveen dan Brian saja sekarang disana.

"Baik tuan hari ini anda ada pertemuan dengan tuan Daniel dari perusahaan XY" ucap Brian yang memulai pekerjaannya sebagai sekretaris.

Raveen pun mengalihkan pandangannya kepada Brian, apa ini Raveen menohok liat penampilan Brian yang terlihat sangat cantik disitu.

Sungguh Raveen terpesona pasalnya ia baru pertama kali melihat pria tapi berparas cantik seperti wanita.

Ya Raveen ini type orang yang pekerja keras sehingga ia tak pernah memperhatikan lingkungan sekitarnya yang dimana,

Sudah banyak diluaran sana pria yang berparas cantik seperti Brian.

"Tu-tuan..." Panggil Brian untuk memastikan soalnya boss nya ini hanya diam mematung melihat nya.

Apa hari ini dia berpenampilan aneh, tapi tadi dia sudah berkaca dan tak ada yang aneh sama sekali.

"Ah...iya apa tadi...ulangi perkataanmu" ucap nya sambil memalingkan wajahnya kembali pada laptop.

"Hari ini anda ada pertemuan dengan tuan Daniel dari perusahaan XY" ucapnya lagi.

"Baik, kau bisa kembali keruangan mu" Pintah nya.

"Baik tuan saya permisi" ucap Brian yang berjalan menuju ruangannya.

Setelah kepergian Brian Raveen kembali menatap pintu yang kini sudah tertutup kembali.

"Cantik..." Gumamnya.

"Ada apa denganku, tak biasanya seperti ini" gumamnya lagi.

Karna dia tak mau terlalu larut dalam pikirannya iapun mengalihkan pandangannya menuju kaca besar yang ada di sampingnya.

Kaca itu menunjukkan pemandangan yang sangat indah.

Lalu Raveen mengambil telpon perusahaan yang berwarna putih itu dan-

"Tolong bawakan kopi keruangan saya" ucapnya pada seseorang lalu ia menutupnya kembali.

Tak lama terdengar ketukan di depan pintu.

"Masuk..." Ucapnya datar.

Terlihat Brian yang tengah membawa secangkir kopi hitam untuk boss nya.

"Ini tuan jika ada yang kurang katakanlah biar saya ganti" ucap nya dengan sopan.

Raveen pun mulai meminum kopi nya, dan apa ini kopi apa yang sekretaris nya buat mengapa rasanya sangat enak.

"Siapa yang membuat kopi ini" tanya nya.

"Sa-saya Tuan apa ada yang salah" Brian.

"Tidak hanya saja kopinya terasa berbeda" Raveen.

"Baiklah lupakan tentang kopi dan kapan kita akan pergi bertemu klien itu" ucap Raveen.

"Sebentar lagi tuan di restoran xxx dan tuan Daniel sudah ada disana lebih dulu" jawab Brian.

"Baiklah kita berangkat sekarang" ucap Raveen yang beranjak dari kursi kebesarannya.

Sekarang mereka berdua dalam perjalanan menuju restoran itu dengan supir yang berkendara sedangkan Raveen duduk dibelakang bersama Brian. (Jan tanya kenapa karna mau aja😌)

Saat sedang dalam perjalanan ponsel Brian berdering dan yang telfon itu bunda nya.

"Maaf tuan izin angkat telfon" ucap Brian pada Raveen.

"Emmm...angkatlah" jawab nya.

"Hallo Bunda..." Sapa Brian.

"....."

"Iya Brian gak terlalu capek ko"

"....."

"Iya bun nanti sehabis kerja Brian cek kandungan"

Sontak Raveen Ngalag dengan apa yang baru saja sekretaris nya bilang, apa...cek kandungan siapa yang akan cek kandungan.

"....."

"Iya iya bunda, nanti Brian telfon lagi sekarang Brian lagi sama boss" finish nya sambil berbisik dan menutup telfonnya.

Raveen hanya diam tak mau menanyakan apa yang baru saja ia dengar karna takut sekretaris nya ini tersinggung karna pertanyaannya ini.

Tapi jujur saja ia penasaran siapa yang hamil dan kenapa sekretaris nya tadi bilang kalau dia akan cek kandungan dengan keberanian dia bertanya karna tak mau mati penasaran kan gak elit banget.

"Maaf barusan saya dengar pembicaraan mu, dan siapa yang tengah hamil" tanya Raveen.

"Sa-saya pak..." Jawab Brian sedikit gugup.

"Ka-kau....bagaimana bisa" Sahut Raveen kaget.

"Iya tuan saya adalah pria yang mempunyai rahim itu adalah kelebihan saya" hanya itu yang Brian katakan.

Lalu Raveen hanya mengangguk dan kembali menatap kedepan, dia berpikir kalau Brian hamil berarti sudah menikah dong dan bersuami gitu? Apa Brian nikah dengan sesama jenis?...hah pertanyaan² ini membuat Raveen pusing sendiri.

Lalu diam-diam Raveen mengeluarkan ponselnya dan mengirimi pesan kepada seseorang.

"Dev tolong cari tau tentang sekretaris Brian saya mau semua informasi tentangnya, secepatnya" itulah pesan yang Raveen kirimkan kepada asistennya Dev

"Baik Tuan" balasan dari dev.






My Destiny[MaxNat]||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang