Episode 22

176 11 0
                                    



HAPPY READING




Malam berganti pagi dan Brian menginap di kantor semalam tanpa ia sadari.

Saat ia membuka mata ia melihat sekeliling ini terlihat asing dimana dia.

Brian mulai berjalan keluar kamar dan ternyata ia semalam tidur di kamar kantor milik boss nya, ya ampun bagaimana bisa dia melakukan ini.

Dan saat berada di ruangan Raveen, Brian tak melihat boss nya ini apakah dia sudah pulang pikirnya.

Namun pintu ruangan itu terbuka dan menampakkan Raveen yang menenteng keresek sepertinya itu makanan.

Dan benar saja itu makanan dan juga ada sekotak susu hamil yang biasa Brian minum dirumahnya.

"Kau sudah bangun, apa tidurmu nyenyak semalam" tanya Raveen.

"Ah I-iya, maaf saya ketiduran" ucap Brian.

"Tak apa, cuci mukamu dan kemari sarapan bersama" ucap Raveen yang sedang menata makanan di meja.

Brian pun menuju kamar mandi yang ada diruangan itu dan ia mulai mencuci muka, gosok gigi dan manata rambutnya dengan rapih.

Saat Brian keluar ia melihat boss nya ini sedang menyeduh susu hamil itu dengan sangat telaten.

"Kenapa dia perhatian sekali padaku, apa dia kasihan pada kondisiku yang tengah mengandung" batin Brian.

Saat sudah duduk di sofa Brian memberanikan diri untuk berbicara pada Raveen.

"Tu-tuan...anda tak seharusnya melakukan ini, jika anda hanya kasihan pada saya, saya tak perlu dikasihani dan lihatlah saya hanya merepotkan anda saja, bahkan waktu anda terbuang sia-sia karna hanya menyeduh susu hamil itu" ucap Brian.

Saat mendengar perkataan Brian, Raveen duduk disamping Brian dan berkata,

"Siapa yang bilang kalau saya kasihan padamu, untuk apa saya mengasihanimu, saya juga tak tau kenapa saya melakukan ini untumu, jika saya kasihanpun saya tak akan melakukannya sampai sejauh ini" jelas Raveen dan menghela nafas nya.

"Dengar saya pun merasa heran dan bingung kenapa saya bisa berbuat seperti ini padamu, bahkan saya belum pernah melakukan hal seperti ini kepada orangtua saya" Raveen.

"Jika saya katakan kalau saya mulai menyukaimu maka itu bisa saja benar atau bisa juga salah karena saya tak tau dan tak pengalaman dalam hal menyukai orang, saya belum yakin dengan perasaan saya dan jika benar saya mulai menyukaimu apa kau akan menerimanya? Ah sudahlah lebih baik kita sarapan saja" Raveen.

Brian hanya menunduk dan mencerna omongan boss nya barusan.
*
*
*
1 Bulan Kemudian...

Tak terasa sudah satu bulan Brian kerja di perusahaan RK Company ini dan setelah kejadian dimana Raveen berbicara panjang lebar saat itu Brian menjadi sedikit terbuka pada Raveen bahkan mereka berdua semakin hari semakin dekat.

"Dev sudah saya pastikan bahwa saya menyukai sekretaris Brian dan semakin hari perasaan ini tumbuh menjadi cinta yang sangat dalam" si boss lagi curhat gayss caritanamh.

"Lalu anda mau bagaimana tuan" jawab dev.

"Saya akan menyatakan perasaan saya kepada sekretaris Brian dan masalah diterima atau tidak nya itu urusan belakangan karna saya tak akan memaksa nya" Raveen.

"Baik tuan kapan dan dimana nya anda katakan pada saya jika sudah pasti akan saya siapkan semuanya" dev.

"Dev siapkan pertemuan saya dengan pihak keluarga sekretaris Brian dan keluarga suaminya bahwa saya ingin bertemu dengan mereka" Raveen.

"Baik tuan saya mengerti, saya permisi" dev.

Rencana Raveen hari ini akan menemui pihak keluarga Brian termasuk keluarga Rey juga karna mau bagaimanapun Brian tetap menantu dari keluarga suaminya.

Entahlah dia saat ini hanya ingin meminta restu pada pihak keluarga nya dulu sebelum menyatakan perasaannya pada Brian.

Acara pertemuan pun tiba disebuah restoran mewah lebih tepatnya di ruangan VIP sudah ada keluarga Brian serta keluarga Rey yang sudah menunggu Raveen disana.

Brian gak ikut ya...

Raveen pun datang dengan Dev sang asisten dan ia duduk di kursi yang sudah di sediakan.

"Selamat malam tuan Raveen senang bertemu dengan anda" sapa Hernan.

"Selamat malam tuan Hernan dan tuan Agra" Raveen.

"Selamat malam tuan, kalau boleh saya tau ada hal penting apa sehingga anda memanggil kami kesini" Agra.

"Baik saya akan langsung ke intinya saja, jadi begini pak buk semua, saya ingin bicara bahwa selama sebulan ini dengan tidak sengaja saya telah mencinta putra dan menantu anda pak Hernan, pak Agra" Raveen.

Sontak mereka terkejut dengan perkataan Raveen.

"Tuan begini, ehemm...putra kami Brian dia sudah pernah menikah dan sekarang tengah mengandung anak dari suaminya yang sudah meninggal" jelas Hernan.

"Saya sudah tau semua tentang Brian pak, saya minta maaf karna secara diam-diam telah mencari informasi tentang brian" jawab Raveen.

"Dan saya mengumpulkan kalian disini ingin memberitahu bahwa saya ingin menikahinya tapi saya tau bahwa ini terlalu cepat jadi saya akan lebih dulu memulai pendekatan dengan Brian dan jika hari itu tiba dimana Brian sudah siap menerima saya maka saya akan segera menikahinya, saya minta restu kalian ssmua" Raveen.

Mereka sempat diam sejenak dan saling pandang hingga akhirnya Hernan buka suara.

"Begini tuan...saya dan keluarga tak keberatan jika anda ingin mendekati anak saya bahkan kami pun tau kalau suatu saat Brian akan membutuhkan pendamping untuknya dan juga calon anak nya jadi kami akan merestui kalian dan tolong dekati dia perlahan, anak saya keras kepala dan juga tak banyak bicara jadi harap di ma'lum saja" jelas hernan

"Baik terimakasih atas kepercayaan anda semua kepada saya"

Setelah perbincangan tadi mereka semua makan malam dan ya begitulah.

My Destiny[MaxNat]||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang