Episode 29

205 12 0
                                    


HAPPY READING


Keesokan harinya seperti janji Raveen pada Sabi jika ia akan mengajaknya ke taman untuk bermain.

Kini Raveen sudah berada di rumah Brian dan tentu saja dengan Sabi yang terus gelendotan padanya.

"Mas apa sebaiknya kau ke kantor saja tak perlu terlalu memanjakannya"

"Tak apa aku senang jika sedang bersama anakku dan dirimu"

DEG...

Uhuy jantung Brian aman? Tentu saja tidak well...

Brian salting abizzzz sampe mukanya full tomat rebus.

Namun untunglah Raveen tak menyadari itu karena dia sibuk bersama Sabi.

"Lihatlah ayah mu cuti ke kantor hanya karna kamu ingin terus bersamanya sayang"

"Maafkan Sabi bunda, ayah" ucapnya sedih.

"Hey jangan memarahi anakku seperti itu lihat dia sekarang sedih, tidak apa-apa sayang ayah senang bisa memanjakan putri kecil ayah"

"Tapi mas pekerjaanmu jadi tertunda karnanya kau sudahbdua hari ini tidak ke kantor pasti sekretaris bila kewalahan"

Nabila sekretaris baru Raveen setelah Brian Resign.

"Sudah saya bilang tidak apa-apa aku menikmati masa-masa ku bersama Sabi dan juga dirimu"

Brian salting Part 2😭...

"Hah baiklah terserah"

"Ayah ayo Sabi ingin main di taman dan membeli balon bentuk kuda unicorn"

"Baik ayo berangkat"

Lalu mereka memasuki mobil dengan Sabi yang digendongan Raveen dan Brian mengikuti di belakang.

Sabi di pangkuan Brian dan Raveen menyetir jadi gak ada yang duduk di belakang ya.

"Bunda lihat kuda itu di pukul-pukul oleh paman itu" ucap Sabi saat melihat kuda delman.

Kalian tau kuda delman??...ah kuharap kalian tau☺️.

"Itu supaya kudanya mau jalan sayang" jelas Brian.

"Kasihan sekali...padahal dia bisa jalan sendiri tidak harus dipukul iyakan bunda"

"Terkadang kuda juga akan malas jalan jadinya harus dipukul seperti itu biar jalan"

"Tapi kasihan lihat pasti dia menangis kesakitan" ucapnya polos dan lihat matanya sekarang berkaca-kaca.

Dan benar saja tak lama dia menangis karna disepanjang jalan itu terdapat banyak sekali delman.

Sabi menangis kencang sekali dia kasihan melihat kuda nya diperlakukan seperti itu pasti sakit pikirnya.

"Huwaaaa....hiks...Sabi kasihan...hiks...lihat..hiks... kudanya...menangis...hiks" ucapnya padahal kuda nya baik-baik aja dasar bocil.

"Sutttt...cup...cup...sudah jangan menangis lihat kudanya baik-baik saja" -sepa.

Raveen yang melihat itu terkekeh dengan kelakuan Sabi sungguh menggemaskan apalagi Brian yang terlihat pasrah dengan kelakuan anaknya ini.

"Ini minum susu mu sayang, sudah jangan menangis" ucap Brian sambil menyodorkan dot yang berisi susu.

"Huwaaa....hiks...hiks..."

Melihat dot susu yang penuh mata Sabi berbinar tentu saja ia tak akan menolak nya karna itu minuman favoritnya.

Ia langsung menyedot nya dengan sangat kencang sepertinya tadi dia haus makanya agak sensitif.

My Destiny[MaxNat]||END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang