Jika selalu berkelana dalam pikiran, apa itu masih berstatus teman?
~Saujana
❃.✮:▹ ◃:✮.❃
*Maaf kalau ada salah ketik. Kalian bisa tandain.
Di tengah malam yang sunyi Arina tidak bisa tidur. Setelah ia pergi ke Hutan Mycelia bersama Nata, gadis itu 'tak henti-hentinya melihat foto-foto yang ada di galeri ponselnya, baik itu hasil jepretannya atau jepretan Nata. Arina terus menarik ujung bibirnya ke samping atas. Ia terus tersenyum seperti manusia kurang obat. Apalagi saat pikirannya melayang mengingat Nata memanggilnya dengan sebutan sayang. Ia benar-benar terbawa perasaan.
“Chat enggak, ya?” Gumamnya. “Tapi kalau nge-chat mau ngebahas apa?” Ia menghela napasnya gusar.
Beberapa detik kemudian muncul notifikasi pesan.
Huft!
Arina membungkam mulutnya sendiri. Di layar ponselnya tertera nama 'Alam' mengirim pesan. Untung saja bukan Alam Barzakh.
Alam ~
Arin,
Udah tidur?Arina
Iya?
Belum, kenapa?Alam~
Aku mau kirim foto yang tadiArina
Ohh iya, mana?Alam~
Sebentar
(Send pictures)
(Send pictures)
(Send pictures)
Udah.Arina
Iiii, jadi bagus banget.
Kamu edit?Alam~
Iyaa aku edit sedikit
Suka?Arina
Suka bangettAlam~
Kapan-kapan aku editin lagi
Sekarang udah malem, tidur ya?Arina
Iya, sebentar lagiAlam~
Have a good night!READ
Arina segera membuang ponselnya ke atas ranjang, ia memegang pipinya yang terasa memanas.
“Nataa ...,” Rengeknya salah tingkah. Ia mengambil bantal lalu menjatuhkan wajahnya ke atas bantal tersebut. Tidak lama kemudian ponselnya kembali bersuara. Arina segera mengambilnya dengan harapan Nata menghubunginya kembali. Tetapi, saat melihat ponselnya ekspresi Arina menjadi datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUJANA
Teen FictionMari kita bersama selamanya. Tanpa memperhatikan dari jauh, dan tanpa rasa sakit. "Kesempatan hidup di bumi yang fana ini hanya satu kali, Rin, dan aku dedikasikan buat kamu." -Nata Alamsyah Dalam risalah, kita hanyalah dua atma yang tergugu oleh l...