Manusia itu manipulatif. Tampak suka padahal biasa saja, tampak biasa saja padahal menyelimuti banyak lara.
~ Saujana
❃.✮:▹ ◃:✮.❃
Hari semakin larut, tapi Nata dan teman-temannya tidak berniat beranjak dari rumah Bima. Suasana rumah itu memang sudah seperti suasana di rumah sendiri. Nata dan yang lainnya pun memutuskan untuk tidak pulang dan menginap saja. Karena menginap di rumah Bima tidak terjadi satu kali, jadi mereka sudah memiliki baju simpanan di lemari nya. Bahkan sudah dikhususkan terdapat satu lemari pakaian teman-temannya oleh laki-laki itu.
Selesai bersih-bersih dan Salat Magrib mereka bertiga makan dengan masakan yang telah disiapkan oleh pembantu di rumah Bima. Lalu mereka menonton saluran televisi sambil menunggu azan Isya. Setelah azan Isya berkumandang mereka melaksanakan salat Isya. Setelah itu mereka menghamparkan kasur lantai di ruang keluarga dan kembali menonton televisi sambil menyemil keripik pisang sisa tadi siang. Tidak lupa dengan bantal-guling Bima yang mereka angkut dari kamar untuk penahan saat berbaring.“Bosen sinetron mah, nonton India, yukk?” Ajak Fian.
“Tidak terima kasih.” Tolak Dani tegas. “Nonton Miss Universe aja, kuy!” Ajaknya.
“HAYU!” Tanggap Fian dengan mata berbinar. Walaupun sebelumnya ajakan dia ditolak, jika penggantinya menonton Miss Universe Fian tidak akan membantah.
“Istighfar, saria!” Deka menimpuk keduanya dengan guling. “Baru aja solat, malah otw sesat.” Semprotnya.
SA-TE! SA-TE!
TA-HU! TAHU SUMEDANG!
Suara itu langsung masuk ke rungu mereka tanpa terkecuali. Fian lantas tergopoh-gopoh keluar rumah dan mencegat tukang sate tersebut.
“MANG!” Teriaknya.
Tukang sate itu pun berhenti di depan rumah Bima dan tersenyum joker pada Fian.
“Berapa tusuk, mas?” Tanyanya.“Biasa, mang.” Jawab Fian. Tukang sate itu pun mengacungkan jempolnya. “Siap!”
“Saya tinggal dulu ya, mang, soalnya dompetnya di dalem.” Kata nya. Si Tukang sate itu pun mengangguk.
Fian berlari ke dalam rumah. “Duit?” Pintanya sambil menyengir lebar.
Nata bangkit dari duduknya. “Sama gue aja.” Lalu ia berlalu ke luar rumah.
Bima ikut berdiri. “Mau tahu?” Tanya laki-laki itu.
“Gosip paan nihh?” Serobot Fian. Anak itu tampak tergopoh-gopoh mendekati Bima.
“Tadi pas, gue, ngajak nonton Miss Universe dibilang sesat sekarang malah mau ngegibah, gak bahaya, ta?” Sindir Dani.
“Tahu Sumedang. Lo berdua, gak mau? Yaudah.” Putus Bima. Tampaknya orang-orang yang dia ajak mengobrol salah tangkap atau emang pada dasarnya oon.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUJANA
Teen FictionMari kita bersama selamanya. Tanpa memperhatikan dari jauh, dan tanpa rasa sakit. "Kesempatan hidup di bumi yang fana ini hanya satu kali, Rin, dan aku dedikasikan buat kamu." -Nata Alamsyah Dalam risalah, kita hanyalah dua atma yang tergugu oleh l...