Never love someone who treats you like an ordinary person.
-Oscar Wilde-
❃.✮:▹ ◃:✮.❃
Jember ialah sebuah kabupaten yang menjadi bagian dari Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini terletak di antara 113°30' – 113°45' Bujur Timur dan 8°00' – 8°30' Lintang Selatan. Nama Jember diambil dari beberapa kisah, diantaranya kisah seorang putri yang bernama Jembersari. Konon Putri Jembersari ialah seorang putri dari Pemimpin Kampung Nelayan di dekat Laut Selatan. Akan tetapi di suatu waktu kampung itu di serang oleh perampok dan menewaskan banyak penduduk terutama seluruh laki-laki sehingga membuat penduduk yang masih tersisa termasuk Putri Jembersari keluar dari kampung tersebut dan mencari tempat yang lebih aman. Beberapa tahun kemudian saat Putri Jembersari dewasa, ia diangkat menjadi seorang pemimpin di kampung dekat Sungai Bedadung yang mereka tempati karena sebelumnya ayah nya seorang pemimpin. Putri Jembersari pun mengganti namanya menjadi Endang Ratnawati. Suatu hari saat Putri Jembersari dan pengawalnya sedang berada di sebuah telaga, mereka di datangi oleh seorang laki-laki bersama gerombolannya yang memaksa Jembersari agar menjadi istrinya. Namun, Putri Jembersari menolak dan terjadi pertarungan antar kelompok yang naasnya menewaskan Putri Jembersari. Para penduduk yang sangat menyayangi Putri Jembersari akhirnya mengabadikan namanya menjadi nama sebuah tempat, yaitu Jember.
Di temani secangkir matcha Arina melamun di teras villa. Dari luar ia tampak diam, tapi di dalam ia menerawang ingatan nya dan mempertanyakan beberapa hal pada dirinya sendiri. Ia memikirkan mengapa ia bisa setenang ini di tempat lain, apa karena antara Jember dan Bandung tidak jauh berbeda? Aaahh, sebenarnya bukan itu yang Arina pikirkan di malam hari ini. Saat yang lain pergi ke Pasar Malam dengan jarak hanya lima menit dari villa ia malah memikirkan perkataannya sendiri beberapa waktu kebelakang. Apakah ia harus menjawab sekaran, atau ia tunda lagi saja? Kalimat itu terus berputar dalam pikirannya seperti Wahana Ombak Banyu. Arina tidak maksud menyakiti nya dengan menunda-nanda. Tetapi, masih banyak sekali tanda tanya dalam pikirannya.
“Kenapa sama aku, sih? Perasaan temen sekelasnya aja lebih cantik dari pada aku.” Gerutunya.
Tanpa sadar di belakangnya ada Nata yang memerhatikan nya sejak tadi.
“Siapa yang lebih cantik?” Cerca Nata sambil berjalan menghampirinya.
Saat suara bariton dan langkah itu masuk ke rungu Arina, ia berharap Tuhan dapat membuatnya menghilang.
“Sempet banget bikin Teh Matcha.” Ujar Nata saat melirik gelas yang tersimpan di atas meja.
“Ka-kamu sejak kapan di belakang aku?” Tanya Arina. Ia sudah berusaha semaksimal mungkin agar tidak terlihat kikuk namun hasilnya tetap tidak sempurna.
“Dari tadi, kenapa?”
Arina mengapit ke dua bibirnya. Jika ia punya Doraemon ia benar-benar akan memaksa robot itu untuk mengeluarkan semua benda ajaibnya agar ia dan Nata bisa hilang ingatan dengan kejadian ini. Memalukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUJANA
Teen FictionMari kita bersama selamanya. Tanpa memperhatikan dari jauh, dan tanpa rasa sakit. "Kesempatan hidup di bumi yang fana ini hanya satu kali, Rin, dan aku dedikasikan buat kamu." -Nata Alamsyah Dalam risalah, kita hanyalah dua atma yang tergugu oleh l...