"Makasih ya, El mau nyuapin Kia,"Gadis itu tersenyum sangat manis pada lelaki yang hanya menampakan wajah datarnya itu.
Kia senang melihat sikap El yang seperti ini, meskipun hanya sedikit setidaknya El sudah mau menjenguk dan menyuapinya makan. Itu berarti memang menggap dia ada, tidak seperti yang lelaki itu katakan sebelumnya.
"Hmm.."
"Kamu sama siapa ke sini? Sendiri?"Tanya Kia hanya untuk agar suasana tidak canggung, seharusnya pertanyaan itu di tanyakan sejak tadi.
"Sama mang Yayan, nunggu di depan,"
"Emm, oh gitu,"menganggukkan kepalanya"kenapa gak dateng sama yang lain menjenguknya?"
"Sengaja,"
"Sengaja kenapa?"
"Gue lebih nyaman dateng sendiri, rame-rame berisik?"
"Ouh gitu yah, tapi makasih yah udah mau kesini. Tadi aku kirain El gak bakal datang ke sini heehee,"
Bukannya menjawab El malah mendekatkan wajahnya pada wajah Kia, membuat gadis itu menjauhkan wajahnya dengan jantung yang berdegup kencang.
"Nafas Ki, gue cuman mau ambil ini,"El menunjuk sebutir nasi yang menempel di bibir gadis itu.
Kia mengerjapkan matanya beberapa kali, dia masih menahan nafasnya sendiri.
"Nafas Kia biasa aja kali,"El sendikit tertawa sampai menampakkan giginya tentu saja hal itu membuat Kia semakin terpesona.
"Ekhemm"El berdehem saat sadar Kia terus memperhatikannya tanpa berkedip"Biasa aja liatinnya,"
"Ah, eh. Ini juga biasa kok,"berpura-pura membenarkan rambutnya untuk menutupi kegugupannya.
"Kiaaaaa I'm coming!"
Brakkkk!
Dengan bersamaan dua remaja itu melihat kearah pintu yang terbuka dengan keras, keduanya menatap datar pada orang yang memelototkan matanya di ambang pintu.
"Kalian ngapain berduaan di sini"menunjuk El dengan telunjuknya,"Lo ngapain di sinih,"tanyanya sinis.
Berjalan mendekati kedua remaja yang saat ini hanya terdiam dengan ekspresi wajah masing-masing.
Melihat mangkuk kosong yang tadi yakin itu berisi makanan, di tambah lagi air minum yang hanya tersisa setengah.
"Lo udah makan Ki? Padahal gue udah bawain nasgor kesukaan lo,"
"Tajma!"Kia memelototkan matanya pada lelaki yang saat mengoceh tak jelas"lo ngapain ke sini lagi!"
"Jawab dulu Kiaaa lo udah makannn?"tanyanya memelas.
"Iya udah tadi di suapin El,"ucapnya jujur tentu saja hal itu membuat Tajma melotot tak terima.
"Gue kan tadi juga mau nyuapin lo makan tapi kok lo gak mau sih,"
"Gak lah!"
"Bisa kalian berdua diam!"Ucap El dengan nada dingin membuat keduanya terdiam.
"Gue pergi,"El memutar kursi rodanya hendak pergi tapi ucapan Kia menahannya.
"Jangan El, biar Tajma aja yang pergi kamu di sini aja,"
"Tajma mending lo balik sekarang,"suruhnya.
"Gak lah, biar si El aja yang balik gue di sini temenin lo. Dia juga yang pengen balik gue mah kagak,"
Tentu saja Tajma menolak dia sudah semangat ke sini dengan membawa makanan kesukaan Kia tapi malah di suruh pulang begitu saja. No, no dia tidak akan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadi Tanpa Benua (Berlanjut)
De TodoSEBELUM BACA WAJIB FOLOW AKUN WP NYA! GARISS KERASS! Bryan Elga Preston: Pengasingan, Penyesuaian, dan Pencarian Identitas: El adalah seorang siswa SMA yang populer dan berbakat. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika dia mengalami kecelakaan ya...