SEBELUM BACA WAJIB FOLOW AKUN WP NYA!
GARISS KERASS!
Bryan Elga Preston: Pengasingan, Penyesuaian, dan Pencarian Identitas: El adalah seorang siswa SMA yang populer dan berbakat. Namun, kehidupannya berubah drastis ketika dia mengalami kecelakaan ya...
"kamu lagi nulis apa?,"Tanya Kia saat melihat El begitu serius menuliskan sesuatu di sebuah kertas.
Mereka berdua pergi ke subuh toko bunga setelah pulang sekolah, dan masih berdiri di sana menunggu El yang masih sibuk menulis di kertas.
Setelah selesai menuliskannya El melipat kertas itu dan menyelipkannya di sela-sela bunga yang ia beli. Satu buket bunga tulip yang cantik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Buat siapa? Pacar kamu ya?"Kia memperhatikan bunga yang sedang di pegang El, wajahnya sedikit murung.
"Gue gak punya pacar. Makasih lo udah mau nemenin gue beli bunga,"Jawab El merasa sedikit senang juga, meskipun tadi dia hanya ingin membelinya sendiri tapi Kia ikut juga tidak begitu buruk.
"Sama-sama. Terus buat siapa gebetan?mantan?"Bertanya dengan beruntun Kia memang seperti itu selalu ingin tau jika sesuatu yang membuatnya penasaran, dan ucapannya hanya di balas gelengan oleh lelaki itu.
"Yah.. terus siapa dong?"
"Apa itu penting?"El memutar kursi rodanya saat tak mendapat jawaban dari Kia lagi, gadis itu hanya diam sambil menunduk,"Mamah gue ulang tahun,"
Memang benar hari ini adalah hari ulang tahun Saras, hari yang tak pernah El lupakan. Lelaki itu begitu senang menyambut hari ini, untuk memberikan hadiah selamat ulang tahun untuk Saras. Mungkin El melupakan bahwa hari ini juga hari ulang tahunnya juga, semenjak dia lumpuh tak pernah ada lagi yang pernah merayakan ataupun mendengar ucapan selamat ulang tahun.
"Beneran!"Langsung ceria seketika matanya berbinar antusias,"Aku juga mau kasih hadiah juga, nitip yah buat mamah kamu!"Memberikan beberapa coklat kepada El yang dia ambil dari tasnya.
Tak menolak El mengambil coklat itu menyelipkannya di buket, dia menghargai apa yang Kia berikan. Lelaki itu merasa heran melihat wajah Kia yang sedikit pucat, namun tak ada niat untuk menanyakannya.
Sedari tadi Kia menahan pusing yang begitu menyerang kepalanya, beberapa kali dia pura-pura membenarkan rambut padahal untuk memijat kepalanya yang terasa sakit.
"Lo sakit?"Akhirnya berani menanyakan.
Kia gelagapan,"Hah? Sakit enggaklah aku sehat khee,"Ucapanya sambil sedikit tertawa padahal tidak ada yang lucu.
"Ouh oke!"
Mereka berdua pergi dari toko bunga, masuk ke dalam mobil yang di supiri mang Yayan. Akan mengantarkan Kia ke rumahnya terlebih dahulu sebelum pergi.
***
Tok..
Tok...
Tok..
Terdengar suara ketukan pintu, Saras yang sedang duduk di kursi kebanggaannya itu berputar menyuruh orangnya masuk.
"Masuk!"
Orang itu masuk sembari sedikit membungkukkan badannya tanda hormat kepada atasannya, senyum canggung lelaki itu tunjukan.