43. Ending

970 68 9
                                    

tadinya aku gak mau namatin cerita ini, tapi karena real lifenya sudah keliatan begitu (if you know you know), mau gak mau aku tamatin aja. walaupun aku awalnya keukeuh bgt di 2023, tapi sekarang... ya sudahlah fiksi tetaplah fiksi. para author legend hunlis juga udah pada hiatus walaupun momen-momen ngebadut waktu itu gak bakal terlupakan. aku memutuskan menamatkan biar gak menggantung aja, walaupun terakhir posting 2020😭🙏🏻

.
.
.

Sehun tersenyum lembut, mendengar ucapan penuh rasa syukur dari Lisa. Ia mengangkat dagu Lisa dengan hati-hati dan menatap mata penuh air mata kebahagiaan itu.

"Aku senang bisa membuatmu bahagia, Lice," ucap Sehun lembut.

Lisa mengangguk pelan dan membiarkan kunang-kunang beterbangan di sekitar mereka. Kedua pasangan itu berdiri dalam keheningan, menikmati momen magis yang hanya bisa tercipta dalam malam seperti itu.

Setelah beberapa saat, Sehun melepaskan pelukan dan menuntun Lisa ke arah villa. "Ayo kita kembali ke dalam. Kau pasti lelah."

Keesokan paginya, matahari terbit dan sinarnya menembus tirai kamar, membangunkan Lisa yang masih terlelap. Ia merenggangkan tubuhnya dan tersenyum mengingat malam indah bersama Sehun.

Saat Lisa turun ke ruang makan, ia menemukan Sehun sudah duduk di meja dengan sarapan yang sudah disiapkan. "Selamat pagi, Lice. Tidur nyenyak?" sapanya dengan senyum.

Lisa mengangguk sambil duduk. "Pagi, Oppa. Ya, aku tidur nyenyak sekali. Terima kasih untuk malam yang indah."

Sehun hanya tersenyum sambil menuangkan jus jeruk untuk Lisa. "Aku senang mendengarnya. Ada rencana untuk hari ini?"

Lisa menggeleng. "Aku ingin menikmati waktu di desa ini lebih lama. Pemandangannya begitu menenangkan."

Sehun setuju. "Baiklah, kita bisa jalan-jalan ke sekitar desa. Ada banyak tempat yang indah untuk dikunjungi."

Hari itu mereka menghabiskan waktu menjelajahi desa. Mereka berjalan melewati ladang hijau, mengunjungi pasar lokal, dan berbincang dengan penduduk setempat. Lisa mengambil banyak foto, tertawa bersama anak-anak desa, dan mencoba makanan tradisional yang lezat.

Ketika sore tiba, mereka kembali ke villa dan duduk di teras, menikmati matahari terbenam. Sehun merangkul Lisa dan mereka menikmati keheningan bersama.

"Tahukah kau, Lice," kata Sehun pelan, "aku merasa sangat bahagia bisa menghabiskan waktu denganmu di sini. Momen-momen sederhana seperti ini sangat berarti bagi kita."

Lisa menatap Sehun dengan penuh kasih. "Aku juga, Oppa. Aku merasa sangat beruntung memiliki seseorang seperti dirimu yang selalu tahu bagaimana membuatku bahagia."

Malam itu, mereka kembali ke hutan kecil di belakang villa untuk melihat kunang-kunang. Kali ini, mereka hanya duduk di rerumputan, saling merangkul, dan membiarkan kunang-kunang menghiasi malam mereka.

"Aku ingin kita selalu seperti ini, Oppa," bisik Lisa. "Bahagia bersama, menikmati momen-momen sederhana."

Sehun mengangguk. "Aku juga, Lice. Aku akan selalu ada untukmu, apa pun yang terjadi."

Dan di bawah cahaya kunang-kunang yang berkilauan, mereka tahu bahwa cinta mereka akan selalu menyala, seperti kunang-kunang yang memberi cahaya di kegelapan malam.

✅Lofe Idol | Sehun Lisa HunlisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang