8. Be Friend?

8.4K 787 86
                                    

Jangan lupa baca part 7! Takutnya kelewatan....





“Lisa-ya....” panggil Sehun.
Lisa tak menoleh. Sehun menghela nafasnya gusar.

Aku menyukaimu.

Hah?

Lisa cengo selama beberapa detik, kemudian hampir beranjak jika Sehun tak menahan pergelangan tangannya.

“Maksudku, aku menyukai bakatmu, sejenis kagum ....” alibinya. Membuat Lisa kembali duduk ragu-ragu.

“Bukan maksudku menganggap pertemanan bersyarat, maaf ....” sesal Sehun kemudian, menyadari kesalahannya, Lisa mengangguk saja. Tidak baik salah paham lama-lama, terutama pada pria tampan.




.
.
.








Lisa bersenandung menuju lift, bersama Sehun yang membuntutinya di belakang.

Wait... membuntuti?

Berarti Lisa tidak tau?

Tadi setelah selesai makan malam Lisa memang langsung pamit sambil membawa tas dari Sehun itu. Setelah lebih dari 10 langkah, Sehun membuntuti Lisa dari belakang, gadis yang sebenarnya bersuara lembut itu tidak tau ada yang membuntutinya dari belakang. Terlebih gadis itu sedang menyenandungkan lagu Paper hearts.

Suaranya lembut, tapi jika ngerapp seperti dikejar orang. Batin Sehun.

Tling.

Pintu lift terbuka, Lisa segera masuk dan berbalik menghadap pintu, dengan begitu ia terkejut melihat Sehun ikut masuk lift yang sama dengannya.

Lisa menjaga jarak dengan pria yang lebih tua 3 tahun darinya itu. Raut gugupnya terpancar sangat jelas, gadis itu beberapa kali menggigit bibir dalamnya, kemudian menoleh-noleh kearah pintu lift yang masih tertutup.

Kenapa lift YG bergerak sangat lambat?

“Apa kau merasa tidak nyaman?” tanya Sehun ketika melihat Lisa yang tampak risih. Mungkin karena kehadirannya?

Lisa menggeleng kaku, ah bagaimana menjelaskannya?

“Aku mau menemui Mino hyung.kata Sehun memberitahu padahal tidak ada yang sedang bertanya.
Lisa mengangguk, gadis itu menggosok-gosok kedua telapak tangannya, sial! Pasti Lisa terkena gejala flu karena kurangnya istirahat.

“Kenapa Lisa-ya?” tanya Sehun agak khawatir, pasalnya, wajah Lisa tak hanya menunjukkan raut gugup saja, ada gurat pucat disana. Lisa yang merasa diperhatikan seniornya hanya bisa menggeleng pelan.

Sehun membungkus kedua telapak tangan gadis itu dalam tangannya, Lisa menyadari bahwa tangannya rapi juga terbungkus dalam tangan besar Sehun. Gadis itu hanya tersenyum kecil.

Gomawo sunbaenim ....” ujarnya tulus. Sehun tersenyum, pria itu mengangguk memperhatikan tangannya sendiri, tangan Lisa terasa lembut, tapi juga hangat.

“Kau sakit?” tanya Sehun, mulai khawatir. Lisa mengendikkan bahunya tidak tau sebagai jawaban.

Mianhae Sehun-ssi sudah menuduhmu---”

“Tak apa Lisa, aku yang bersalah.” potong Sehun sebelum Lisa menyelesaikan ucapannya.

“Tapi aku merasa tidak enak pada sunbaenim ....cicitnya merasa bersalah. Sehun menggeleng kemudian menyentuh kedua bahu gadis itu hingga membuat Lisa berjengkit pelan.

✅Lofe Idol | Sehun Lisa HunlisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang