39. Oh Family

3.7K 358 55
                                    

Aku buat chap ini sambil dengerin Moonlight-Exo. Karena aku udah pernah baca artinya, kok ... nyeseq ya?

Atau play aja mulmednya gengs!

Ini aku lagi gabut aja gaada tugas, gatau kalo besok;)

Awas ga voment~

200 vote pokona!!!!

.
.
.

Sehun tersenyum penuh makna, entah suka, entah luka. Yang jelas, di malam penuh harap ini ia mematung di ambang pintu, dia pikir Lisa sedang mengerjainya, karena apartemen nampak gelap bak tak berpenghuni.

Sampai dia ditelfon Jennie beberapa saat yang lalu menanyakan apakah Lisa bersamanya?

Bersamanya? Bahkan Lisa tidak melihat satupun pesannya.

Apakah Lisa lupa? Mungkin anniversarynya sudah lewat, tapi tanggalnya tidak penting, bukan? Mereka sama-sama sibuk waktu itu. Dan hari inilah mereka baru punya waktu luang-ups, sepertinya ... hanya Sehun yang meluangkan waktu. Lisa tidak begitu.

Pria yang berdiri di depan pintu apartemen itu ingin tertawa dengan penuh air mata saja rasanya.

Dia membawa kotak berisi kue buatannya sendiri, lelaki berkulit pucat itu mempelajarinya demi Lisa. Ya kalau diingat-ingat-itu salah satu tipe idaman Lisa.

Sehun seperti orang kurang kerjaan saja.

"Lisa di mana?" ia mulai kebingungan menghubungi, namun ponsel Lisa tidak aktif.

.
.
.

"Kau mengkhianatinya!"

Lisa menangis sesenggukan, sebut saja gadis itu tengah disidang sekarang.

"Lice, dia berdiri di apartemen selama tiga jam! Pesan teks darinya tidak kau baca! Telfonnya tidak kau angkat!" Jennie menggelengkan kepalanya, tanda tidak percaya atas apa yang baru ia lihat.

"Ponselku kehabisan daya ...." cicit Lisa menunduk, membela diri. Jika-tidak satupun membelanya, bukan berarti Lisa tidak bisa membela dirinya sendiri, kan?

"Iya, bela saja dirimu atau orang itu! Kenapa Lice? Kau mau mengecewakannya?" Jennie kini berdiri dengan menumpu lututnya pada lantai, membuat Lisa terkejut, gadis itu tepat di depannya.

"Eonnie mohon ... jangan begini ... dia sudah terlalu bodoh mencintaimu ... kau jangan bodoh juga karena mengabaikannya ...."

Lisa ingin menangis sekarang, jika unnienya sudah berlutut, itu berarti ia kelewatan. Gadis itu memeluk Jennie kemudian, "Hiks ...."

Setelahnya Jisoo dan Chaeng turut berpeluk. Empat gadis itu saling memeluk tanpa sepatah katapun.

.
.
.
.
.

Lisa berlari menuju apartemennya, jiwanya seolah akan segera direnggut karena dia tidak memperhatikan sekitar. Kau tahu kan, momen ketika hampir kehilangan?

Rambut terurainya berantakan, tapi Lisa tidak peduli. Dia hanya mau bertemu Sehun, gadis dengan jeans panjang, hoodie dan masker itu tampak kusut. Wajahnya menyiratkan kecemasan dengan kaki melangkah dengan arah.

Ia sudah sampai di apartemennya, tapi-

-tidak ada siapa-siapa. Sudah senyap.

✅Lofe Idol | Sehun Lisa HunlisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang