01

103K 581 11
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

"Aaaahhhhh... Abangggghhhhh... pelannn-pelannnhhhh... hnmmmpphhhh..."

Tubuh Laura menggeliat kala Keenan dengan rakus menggarap puting payudaranya, tak hanya dihisap saja, Keenan meremasnya kuat-kuat sambil terus menatap adiknya itu yang keenakan.

Jika bertanya sejak kapan mereka melakukannya? Sejak Keenan tau kebiasaan Laura yang suka sekali mengintip Keenan yang sedang berolahraga ataupun disaat Keenan bertelanjang dada. Malahan, Keenan pernah memergoki Laura tengah memperhatikan selangkangan sang Papah. Benar-benar membuat Keenan terkejut, tapi, Laura malah menggodanya dan berakhir seperti sekarang. Termasuk dengan Valdo.

"Kamu suka, hnmm?" Tanya Keenan seraya menjilat kedua payudara Laura yang mencuat, kedua putingnya sangat mengeras.

Laura hanya mengangguk, mereka pun lalu berpelukan dengan erat.

Cup... cup... cup...

Keenan mencumbu sang adik dengan rakus dan penuh nafsu, sementara Laura sendiri menerima dan menikmati setiap permainan Abangnya ini. Tak hanya itu, tangan Laura dengan nakal menggerayangi selangkangan Keenan. Meraih kont*l Abangnya lalu meremasnya dengan lembut.

"Uhhhh... tangan kamu lembut banget sayang... terussshhh remasshhh..."

Laura mengangguk, bibir mereka masih berpautan. Hingga Keenan pun mengakhirinya.

"Puas banget Abang bisa kaya gini lagi sama kamu," ungkap Keenan.

Cup!

Laura mengecup pipi Abangnya, "Aku juga..."

"Tapi, punya Bang Keenan kayaknya makin gede ya..."

Keenan tersenyum simpul, "Suka?"

Laura tentu mengangguk mantap, lagipula, kont*l Bang Keenan termasuk kont*l yang Laura idamkan. Meskipun sangat disayangkan, Laura tidak bisa merasakannya.

"Aku boleh mainin, kan?" Tanya Laura, tanpa bertanya pun sepertinya Keenan akan membiarkannya.

Lelaki itu mengangguk, ia lalu mengambil posisi dengan berselonjoran. Kont*lnya berdiri tegak agak bengkok, urat-urat nya pun menonjol dan sedikit cairan putih keluar dari lubang kencingnya.

"Bang Keenan harus diem, pokoknya aku mau Bang Keenan diem aja."

"Ssssshhhhh... iya sayang... terserah kamu aja... uhhhhh..."

Tangan Laura menggenggam kont*l Keenan lalu mengocoknya secara perlahan, gadis itu tersenyum puas melihat Abangnya memejamkan mata menikmati kocokannya.

"Aaaahhhh... kocok terusssshhhhh... kocok sampe keluar..."

Klok... klok... klok...

Cuih!

Laura meludahi tangannya sendiri agar lebih leluasa mengocok kont*l Abangnya. Semakin lama Laura mengocoknya malah semakin keenakan dan kont*l Keenan pun terus berkedut.

"Arrrgghhhhh... Abang mau keluar..."

Laura mengangguk, ia lalu melepaskan kocokannya begitu saja. Mendiamkan kont*l Keenan yang hendak memuntahkan spermanya.

"Kenapa diem? Nanggung banget, Abang bentar lagi keluar... kocokin lagi dong..."

Laura tersenyum, "Tapi, enak, kan?"

Keenan mengangguk, "Lebih enak lagi kalo pake mulut kamu."

Setelah membuat Abangnya kepalang, gadis itu bersimpuh di depan kont*l Keenan.

Hussy Girl [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang