03

75.4K 498 20
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

10.33 WIB.

Laura yang bosan memilih untuk berkeliling di lantai atas sekolah, di kelas pun rasanya sangat jenuh karena teman sekelasnya malah sebagian tertidur apalagi Gina, temannya itu malah asyik berduaan dengan pacarnya. Andai Laura memiliki pacar seperti Gina, mungkin ia tidak akan merasa bosan seperti sekarang. Tapi, jika Laura memiliki pacar rasanya akan sangat terkekang dan tentunya Laura tidak akan bisa bebas.

Disaat Laura melewati sebuah ruangan aula musik, gadis itu langsung terdiam kala mendengar suara petikan gitar yang berasal dari dalam ruangan aula tersebut. Padahal, hanya kelas Laura saja yang sedang kosong pelajarannya dan juga, setahu Laura tidak ada di kelasnya yang mengikuti kegiatan bermusik. Lantas, siapa yang sekarang sedang memainkan gitar?

Perlahan, Laura membuka sedikit pintu ruangan tersebut, hingga dimana sebuah celah tercipta dan gadis itu pun tersenyum lebar.

"Wah, ga nyangka dia ternyata..." gumam Laura kagum.

Meskipun permainan gitar yang Laura dengar tidak begitu enak di dengar, mungkin masih belajar, tapi Laura cukup kagum. Bisa ditebak siapa? Tentu saja itu Dion, sosok yang belum pernah Laura duga sebelumnya.

Setelah beberapa saat, Laura pun menutup kembali pintu ruangan tersebut sebelum lelaki antisosial itu menyadari keberadaannya. Dan seperti nya ada sesuatu yang Laura lupakan. Apalagi jika bukan mengucapkan terimakasih karena kemarin sudah menemaninya menunggu jemputan.

Namun, disaat Laura berbalik untuk kembali ke kelas...

"Laura? Ngapain disini?" Tanya Kak Fadli secara mengejutkan.

Laura tersentak kaget, "Kak Fadli?"

Lelaki itu tersenyum simpul, dan keliatannya Fadli baru saja selesai berolahraga. Keringatnya pun bercucuran di mulai dari kening hingga lehernya.

"Lo bolos atau gimana, hmmm?" Tanya Kak Fadli.

Laura menggeleng, "Gak lah, Kak..."

"Kelas gue lagi kosong aja, makannya gue jalan-jalan aja buat ilangin rasa jenuh di kelas mulu."

Fadli tersenyum kembali, "Mending ikut gue, yuk!"

"Kemana?"

Kak Fadli langsung menggenggam tangan Laura, "Gue kepengen kaya kemarin lagi, Ra..."

Laura hanya diam, tapi ia cuma bisa mengikuti langkah Kakak kelasnya itu dari belakang.

***

"Hmmmpphghhhhh... eeeunmmmhhhhh..."

Di dalam sebuah kelas, terdapat dua orang sejoli yang kini sedang bercumbu. Keduanya nampak begitu menikmati cumbuan tersebut, sampai-sampai sang lelaki langsung mengangkat tubuh gadis nya itu dan memangkunya diatas pangkuannya.

Yap, Fadli membawa Laura ke kelas yang sepi. Keduanya kini saling berpautan, menukar ludah dan saling melumat satu sama lain. Laura yang mulai terbiasa dengan permainan Kakak kelasnya itu pun pasrah saja. Lagipula, Laura semakin kecanduan dengan semua ini.

"Hah... hah... hah..."

"Lo emang beneran cantik banget, Ra..."

"Beruntung banget gue bisa deket kaya gini sama lo," ungkap Fadli sambil memandangi wajah Laura yang memerah.

Laura tidak mengatakan apapun, gadis itu hanya tertunduk malu sambil menyembunyikan wajahnya yang merona. Setelah sekian lama, baru kali ini Laura mendengarkan laki-laki menggodanya lagi. Arrrghhh... kenapa juga Laura harus terbawa perasaan?

"Lanjut lagi, ya?" Ucap Fadli dengan tangannya yang nakal masuk ke dalam rok Laura. Lelaki itu mengelus paha mulus Laura.

"Gue kangen sepongan lo," bisik Fadli.

Laura tak habis pikir, padahal baru kemarin juga kan ia memberikan service blow job pada kont*l Kakak kelasnya ini? Tentu saja Laura tidak akan memberikannya begitu saja. Ia juga ingin kepuasannya tersendiri, versi Laura. Tapi... apa?

Cup!

Cup!

Cup!

Dengan penuh nafsu Fadli kembali mencumbu Laura. Cumbuan panas kembali terulang, terlebih posisi mereka terbilang sangat dekat. Laura duduk diatas pangkuan Fadli, secara otomatis Laura bisa merasakan kont*l Fadli yang semakin berontak dari balik celana nya.

"Aaaahhhhh... Kak Faddliihhhh..." desah Laura kala Fadli menggigit gemas lehernya dan sedikit turun hingga lelaki itu berhenti tepat di depan kedua payudaranya.

"Gue boleh mainin toket lo?" Tanya Fadli.

Tanpa menunggu jawaban, Fadli melepaskan kancing seragam Laura hingga setengahnya dan langsung mengeluarkan kedua payudara Laura.

"Hmmmmmm... pelan, Kakhh..."

Dengan rakus Fadli melahap habis puting payudara Laura secara bergantian, jika yang kanan ia hisap maka yang kiri ia remas dan pilin. Bergantian hingga Laura meluapkan rangsangan yang diterima dengan desahannya saja.

Slurrrppp... slurrrp... slurrrp...

Tap... tap... tap...

Tanpa mereka sadari, seseorang sedang berjalan mendekat ke arah kelas. Sepertinya, orang itu hendak memasuki kelas yang kini sedang Laura dan Fadli gunakan untuk melakukan maksiat.

"Aaaahhh, Kak... eeeummnggghhhh..."

"Enak?" Tanya Fadli.

Laura mengangguk saja, karena memang ia juga suka dengan cara Kak Fadli mempermainkan kedua payudaranya.

"Sekarang, lo isep kont*l gue kaya kemarin," tutur Fadli.

Lelaki itu bangkit, menyuruh Laura untuk duduk di kursi.

Slerrrrttttt...

Tepat di hadapan Laura, Fadli menurunkan resleting nya dan langsung mengeluarkan kont*lnya yang sudsh sangat tegang. Bahkan, ada cairan precum yang lumayan membasahi kepala kont*lnya.

"Isep lagi, sayang..." tutur Fadli.

Laura menelan ludahnya, ia pun [.....]

***

SEE YOU NEXT PART!!!!

Hussy Girl [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang