09

58.9K 550 28
                                    

HAPPY READINGS!!!

Vote nya dong, hehe.

***

Padahal, kemarin Laura sangat ingin bermain-main lebih lama lagi dengan Dion. Tapi apa daya, Bang Keenan datang dan mengganggu, ditambah Dion terus-terusan merengek ingin pulang. Jadi, terpaksa Laura melepaskan Dion dan membiarkannya pulang diantar oleh Bang Keenan.

Sekarang, Laura sedang termenung di kelas sambil mengemut permen lolipop yang ia beli dari kantin. Kelas pun mendadak sepi karena semuanya kompak pergi ke kantin, hanya ada Laura dan beberapa anak laki-laki yang bermain game di belakang kelas. Gina? Entahlah, temannya itu pergi untuk menemui pacarnya.

Huft!

Di tengah lamunan, Laura tersenyum simpul kala dalam pikirannya terlintas sosok Dion. Apa yang sedang laki-laki itu lakukan disaat jam istirahat? Diam dikelas? Sudah pasti. Tapi, apa Dion tidak memiliki seorang teman pun? Satupun?

"Ngelamun aja lo!" Ujar Gina yang datang entah dari mana. Gadis itu langsung duduk disamping Laura dan mengeluarkan beberapa cemilan yang ia beli dari kantin.

"Mau gak?" Tawar Gina.

Laura melirik, tentu saja Laura mengangguk juga karena ia masih ingin mengunyah san mengisi perutnya.

"Si Aldi pacar lo suka ngapain kalo istirahat sendirian di kelas, Gin?" Tanya Laura secara tiba-tiba.

Gina yang hendak memasukkan keripik kentang ke dalam mulutnya langsung terhenti mendengar pertanyaan tak biasa dari Laura.

"Kenapa emang, Ra?" Tanya Gina.

"Penasaran aja sih, cowok kalo istirahat di kelas sendirian biasanya ngapain?"

Gina mengernyit, ia tak paham dengan maksud dari pertanyaan temannya ini. Tapi, Gina pun berusaha menjawabnya.

"Setau gue sih... dia sukanya tidur di kelas, atau gak main game kaya mereka di belakang."

"Oh iya, si Aldi juga kadang suka gambar-gambar ga jelas sih. Intinya setiap cowok kalo gabut terus sendirian di kelas pasti ada aja kelakuannya."

Laura seketika terdiam sejenak, ia langsung duduk menghadap Gina dengan sorot mata berbinar.

"Ada kemungkinan buat c*li di kelas gak?" Tanya Laura dengan gamblang dan lancar.

Gina melotot, "Gila lo!"

Antara ingin marah dan ketawa namun tertahan karena malu sendiri mendengarnya. Gina pun berusaha untuk tetap tenang.

"Kenapa lo mikirnya ke situ, Ra? Gaada pikiran lain? Lo lagi kenapa sih?" Tanya Gina.

Laura terkekeh, "Gue kan cuma mastiin doang. Lagian, pasti cowok juga bakalan nekat c*li kalo kepepet sekalipun di kelas, ya gak?"

Gina geleng-geleng kepala, ia sampai bingung harus merespon perkataan Laura seperti apa lagi. Semakin ditanggapi semakin aneh juga nanti nya.

"Gatau lah gue harus ngomong apa lagi, makin aneh aja pikiran lo, Ra."

"Dah, mending makan aja tuh jajanan."

Laura tertawa, tangannya pun mengambil beberapa jajanan yang Gina bawa. Tapi, pikiran Laura masih memikirkan tentang apa yang Dion lakukan di kelas. Tidak mungkin juga kan Dion akan c*li di kelas? Anak se-pendiam itu?

"Eh, Ra..."

Laura melirik.

"Nanti balik nya mau Kak Fadli anterin, gak? Katanya dia lagi free, sekalian juga mau ngajakin lo jalan tuh."

Hussy Girl [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang