05

66.6K 498 28
                                    

HAPPY READINGS!!!

***

Huft....

"Tumben balik telat?" Tanya Bang Valdo kala berpapasan dengan adiknya, Laura.

Laura mendongak, ia langsung tersenyum simpul, "Ada kendala dikit."

"Abang tumben ada di rumah? Biasanya sibuk sama tugas kuliah loh," ungkap Laura.

Valdo menghela napas panjang, lelaki itu melirik kearah sang Papah yang sibuk pada layar laptopnya, sementara Keenan sedang sibuk menonton.

Cup!

Valdo langsung menyosor bibir Laura dengan cepat.

"Abang kangen sama kamu," ungkap Valdo.

Laura tersipu, "Kangen tapi jarang ada di rumah."

Karena tak mau ambil resiko ketahuan sang Papah, Valdo hanya terkekeh saja. Ia mengelus kepala sang adik sebentar.

"Abang mau tidur dulu, kamu langsung makan sana," tutur Valdo, ia langsung pergi begitu saja.

Laura juga sebenarnya ingin bermain dengan Bang Valdo, apalagi ini kesempatan bagus karena Bang Valdo ada dirumah. Tapi, sialnya Papahnya juga ada di rumah, Mama nya juga ada. Berabe dan terlalu beresiko untuk melakukannya.

Melihat sang Papah yang fokus pada layar laptopnya, Laura langsung menghampiri nya. Melihat dari kejauhan saja pesona sang Papah memang kuat sekali. Wajar saja jika Papahnya menjadi incaran wanita murahan di kantor. Ah, tapi Laura percaya pada Papahnya yang setia.

"Papah sibuk?" Tanya Laura yang langsung duduk di samping Gerald.

Gerald menghentikan kegiatannya, "Engga..."

"Kenapa emangnya?" Tanya Gerald.

Laura menggeleng, gadis itu semakin mepet pada Papahnya dan menyandarkan kepalanya.

"Papah tau gak? Waktu aku mau nyebrang kan tadi---"

"Sama cowok?" Potong Gerald dengan cepat.

"Iyah!"

"Papah tau dia siapa? Dia namanya Dion. Anaknya pendiem banget, jarang atau malahan aku ga pernah liat dia gabung sama temen sekelasnya. Suka sendirian."

"Parahnya, dia suka dijailin sama yang lain. Sampe kemarin aja dia kena bola basket sampe kesungkur."

Seketika Gerald terdiam, ia melirik putrinya dan menatapnya intens.

"Kamu ikut-ikutan jailin dia?" Tanya Gerald seakan tidak suka mendengar cerita Laura tentang Dion yang menjadi korban bullying.

Laura menggeleng keras, "Engga, Pah. Aku ga ikutan sama sekali. Aku malahan niatnya bantuin Dion."

"Terus gimana keadaan anak itu, hmmm?" Tanya seorang wanita paruh baya bernama Naira.

Wanita itu membawa secangkir kopi dan susu untuk suami beserta putrinya.

"Mama harap kamu ga ikutan buat nindas siapapun yang ada di sekolahan, paham?"

Laura mengangguk, "Iya, Mama..."

"Tapi aku ga ikutan ko serius. Tadi aja aku kan niatnya mau ajakin pulang bareng, cuma Dion nya gamau, malah pergi gitu aja."

Klap!

Gerald menutup laptopnya dan menyimpannya di meja, ia kini menghadap pada Laura. Dengan tatapan intens dan kedua tangannya disilang di dada, lelaki paruh baya itu nampak menyeramkan.

Glek!

Laura baru pertama kali melihat tatapan Papahnya yang seperti ini. Apa Laura sudah salah bicara? Tapi kan, Laura hanya ingin menceritakan tentang sosok Dion saja pada Papahnya...

Hussy Girl [21+] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang