HAPPY READINGS!!!
***
Keesokan harinya...
Laura seperti biasa datang ke sekolah agak siangan, gadis itu pun harus menunggu orang lain untuk menyebrang.
Ada hal lain yang berbeda dari hari biasanya, sorot mata Laura seperti sedang mencari seseorang. Bahkan, langkah kakinya pun melamban.
"Hayoh! Nyari siapa lo!" Ucap Gina secara mengejutkan sambil merangkul Laura.
Laura hanya menghela napas panjang, "Ish! Jangan bikin gue jantungan lah, gila!"
Gina terkekeh pelan, gadis itu melihat pandangan Laura yang mengarah pada setiap kelas yang ia lalui.
"Nyari siapa sih, Ra? Lagi ada perlu sama orang? Siapa? Biar gue bantuin cari orangnya," tutur Gina.
Laura menggeleng pelan, "Gaada sih..."
"Gue cuma penasaran aja ke setiap kelas, pagi kaya gini mereka ngapain aja. Kayaknya sama kaya di kelas kita kan ya, pada sibuk masing-masing."
Gina mengernyit, ia bingung dengan jawaban yang temannya berikan. Tapi, itu juga cara Laura untuk berbohong. Mana mungkin Laura terus terang berkata sedang mencari Dion, kan?
Sebenarnya, Laura agak sedikit curiga dengan Gina. Semenjak kejadian kemarin, Dion yang habis-habisan dipukul oleh Kak Fadli tanpa alasan yang jelas. Entah kenapa perasaan Laura terus mengarah pada Gina. Tapi, sebelum Laura memiliki bukti, ia tak mau gegabah menuduh temannya.
Untuk sekarang, Laura sepertinya harus lebih berhati-hati untuk bertemu dengan Dion. Laura tidak mau lelaki itu mengalami hal yang sama seperti kemarin, karena Kak Fadli juga kemungkinan tidak akan diam saja, kan?
"Mau langsung ke kelas atau mampir ke kantin dulu, Ra? Di kantin ada Kak Fadli lagi sarapan, siapa tau mau ngobrol bentar," ungkap Gina.
Laura menghentikan langkahnya, ia terdiam sejenak sepertinya sedang berpikir.
"Boleh," jawab Laura.
Bukan tanpa alasan, Laura tak mau Kak Fadli berpikir jika ia benar-benar dekat dengan Dion. Bahaya kan jika Kakak kelasnya itu sampai beneran berpikir jika Laura memiliki hubungan spesial? Dion juga yang akan kena dampaknya nanti. Tidak, Laura tidak akan membiarkan hal itu. Kemarin saja rasanya Laura sangat bersalah.
"Serius? Yaudah, yuk!" Ajak Gina, dengan langsung menarik lengan Laura.
Singkat saja, keduanya sudah berada di kantin yang cukup ramai. Rata-rata, yang ada di kantin sedang sarapan atau berdiam diri karena baru sampai. Dan, pandangan Laura langsung jatuh pada sosok Fadli yang sedang menyantap sarapan nya bersama kedua temannya.
"Lo tunggu disini bentar, gue ngomong sama Kak Fadli dulu," ucap Gina.
Laura hanya mengangguk saja. Ia juga melihat keadaan sekitar, tepatnya melihat ke berbagai penjual, siapa tau ia juga ingin membeli sesuatu.
Tapi...
Pandangan Laura malah tertuju pada sosok Dion yang baru saja selesai membeli sesuatu, entah apa itu Laura tidak tau pasti. Tapi, Laura hanya bisa tersenyum saja sambil menahan diri nya sendiri. Dion benar-benar tidak mau berada di keramaian sepertinya, lelaki itu langsung pergi dengan langkah besarnya keluar dari kantin tanpa melihat kearah mana-mana.
"Ra, sini!" Teriak Gina.
Laura kicep, ia pun langsung menghampiri Gina dan Kak Fadli. Oh, jadi tujuan Gina berbicara terlebih dahulu itu untuk menyuruh teman-teman nya Kak Fadli pergi? Karena, memang itu yang Laura lihat. Kedua temannya Kak Fadli sudah pergi begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hussy Girl [21+] [END]
Teen FictionArea 1821++ *** Laura Gucciano, putri satu-satunya dan anak terakhir dari keluarga Gucciano yang terkenal sangat kaya raya dan terpandang. Laura dijaga oleh kedua kakak laki-laki nya ditambah dikelilingi banyak teman. Namun sayang, ada satu hal yang...